Pendidikan Agama Islam
SD Kelas V
70 kami gunakan untuk menentukan waktu salat.” Orang itu berkata,
“Maukah kau kuajari cara yang lebih baik?” Aku menjawab “Ya” Lalu orang itu berkata dengan suara lantang:
OOœKXNEDUOOœKXNEDU V\KDGXDQOœLOœKDLOODOOœK
V\KDGXDQQD0XKDPPDGDUUDVƈOXOOœK
Hayya
‘
alas
̮
s
̮DOœK
Hayya
‘ DODOIDOœK
OOœKXNEDUOOœKXNEDU DLOœKDLOODOOœK
Rupanya, mimpi seperti itu juga dialami oleh Umar bin Kha¯¯ab. Ia menceritrakannya kepada Rasulullah. Maka Rasulullah pun ber-
kata,” Jika demikian itu mimpi yang nyata. Maka berdirilah di sam- ping Bilal. Ajarilah dia mengucapkan kalimat seperti itu”.
Bilal adalah seorang sahabat yang berkulit hitam, namun ber- suara merdu. Sejak saat itu, setiap kali waktu salat tiba Bilal naik ke
menara masjid. Di situ ia mengumandangkan azan dengan lantang. Cara ini tetap dipertahankan oleh kaum muslimin hingga sekarang.
2. M enghafal Bacaan Azan
Apakah kalian sudah hafal bacaan azan? Marilah kita melafal- kan bacaan azan berikut ini.
OOœKXNEDUOOœKXNEDU[ 1.
A llah M aha Besar, A llah M aha Besar
V\KDGXDQOœLOœKDLOODOOœK[ 2.
A ku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan, selain A llah
V\KDGXDQQD0XKDPPDGDUUDVƈOXOOœK[
71
Azan dan Iqamah
3.
A ku bersaksi bahwa M uhammad adalah utusan A llah
¦
ayya
‘
ala
¡
-
¡ DOœK[
4.
M arilah salat
¦
ayya
‘ DODOIDOœK[
5.
M arilah menuju keberuntungan
OOœKXNEDUOOœKXNEDU 6.
A llah M aha Besar, A llah M aha Besar
DLOœKDLOODOOœK 7.
Tiada Tuhan selain A llah
3. Adab M elaksanakan Azan
Ada beberapa adab saat melaksanakan azan. Baik bagi yang melafalkan azan
muazin
, maupun bagi yang mendengarkannya. Adab melak-
sanakan azan adalah sebagai berikut.
Bagi M uazin :
a. Suci dari hadas dan najis. b. Menghadap kiblat ketika mengu-
mandangkan azan. c. Ketika
membaca
hayya
‘
ala
¡
-
¡
alah
muazin menghadapkan muka dan dada ke kanan. Ketika membaca
hay y a
‘ DODOIDOœK menghadapkan
muka dan dada ke sebelah kiri.
Gambar 4.2
Muazin harus bersuara lantang Illustrator:
Sukmana
Pendidikan Agama Islam
SD Kelas V
72 d. Mengumandangkannya dengan suara lantang. Sebaiknya di-
pilih yang bersuara merdu. Agar hati orang yang mendengar azan merasa terpanggil.
e. Posisi kedua telapak tangan disunahkan menempel di telinga f.
Tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan azan g. membaca
a
¡
-
¡ DOœWXNKDLUXQPLQDQ
- naum
dua kali sesudah membaca
hayya
‘
alal-falah
pada saat azan subuh.
Bagi Pendengar
: a. Selama azan berkumandang, mendengarkannya dengan khidmat
b. Mengikuti bacaan seperti yang diucapkan muazin dengan suara rendah. Kecuali setelah muazin membaca “
hayya
‘
ala
¡
-
¡
alah”
dan
hayya
‘
alal-falah,
maka yang mendengarkan mengucapkan:
œKDXODZDOœTXZZDWDLOOœELOOœK
Artinya:
“ Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan A llah”
Gambar 4.3
Tatkala suara azan berkumandang, kita harus mendengarkan dengan khidmat
Ilustrator : Sukmana