Pendidikan Agama Islam
SD Kelas V
124
3. Khalifah Umar Sangat M emperhatikan Rakyatnya
Umar rajin berkeliling untuk menyaksikan keadaan rakyatnya. Ia menyamar sebagai warga biasa memasuki kampung-kampung. Pada
suatu malam, di sebuah rumah dilihatnya seorang wanita sedang memasak. Sementara itu dua anak perempuan duduk di sampingnya.
Keduanya berteriak-teriak minta makan.
Khalifah Umar pun bertanya, “ 0HQJDSDNHGXDDQDNPXEHUWHULDN
WHULDNVHPHQWDUDHQJNDXGDULWDGLPHPDVDNWLGDNNXQMXQJVHOHVDL?” Perem- puan itu pun menjelaskan, bahwa anak-anaknya lapar. Sedangkan
ceret yang ia jerang bukanlah berisi makanan, melainkan batu. Itulah caranya ia menenangkan rasa lapar anak-anaknya selama beberapa
hari ini.
Khalifah Umar sangat terkejut. Ternyata di balik kemakmuran negara, masih ada rakyatnya yang kelaparan. Tanpa menunjukan
identitasnya, Khalifah bergegas kembali ke Madinah. Lalu ia kembali ke tempat itu dengan memikul sekarung terigu. Beliau memasakan-
nya sendiri untuk keluarga itu. Khalifah baru merasa puas setelah melihat anak-anak itu kenyang. Keesokan harinya, beliau berkunjung
kembali. Ia meminta maaf kepada wanita karena telah merasa lalai. Lalu, Khalifah Umar meninggalkan sejumlah uang sebagai sedekah
kepadanya.
4. Umar bin Kha
¯¯
ab Seorang Pemberani
Umar bin KhatТtТab memiliki badan yang tegap dan perawakannya tinggi. Kedua matanya hitam, kulitnya kuning, giginya putih bersih.
Beliau jarang tertawa atau bergurau dengan orang lain. Beliau hidup penuh dengan kesederhanaan, tetapi berwibawa terutama setelah
memeluk agama Islam.
Umar bin KhatТtТab seorang yang pemberani dan teguh pendi- rian. Dia selalu siap melawan siapa saja yang mau menghancurkan
Islam. Tidak ada seorang pun yang berani salat didepan Kakbah. Sebab dilarang oleh kaum ka
Àr Quraisy. Namun, Umar bin KhatТtТab berani melakukannya. Beliaulah yang pertama kali melakukan salat
di depan Kakbah.
125
Kisah Abu Bakar ¢iddiq dan Umar bin KhatТtТab
Keberanian umar menimbulkan keberanian pada yang lain. Satu dua orang mulai meniru Umar salat di depan Kakbah. Akhirnya,
Rasulullah memerintahkan agar maqam ibrahim di Kakbah dijadikan sebagai tempat salat.
5. Umar bin Kha
¯¯
ab Seorang yang Sederhana
Umar selalu mengajak hidup sederhana kepada siapapun. Beliau tidak pernah menggunakan fasilitas dan kekayaan negara untuk
kepentingan pribadinya. Apabila me ngangkat seseorang pejabat, beliau selalu memba’iatnya dengan tiga perjanjian, yaitu berjanji:
a. tidak pernah memakan makanan mahal dari uang negara, b. tidak pernah melarang seseorang untuk masuk ke rumahnya
apabila ada urusan atau keperluan, c. tidak pernah memakai pakaian yang lembut dan mahal.
Perilaku sederhana Umar bukanlah sekedar simbol. Tetapi, ia terapkan dalam berbagai aspek kehidupannya. Meskpun ia seorang
khalifah, tingkat kehidupannya tidak berbeda dengan orang biasa. Suatu ketika Gubernur Kufah mengunjunginya. Kebetulan waktu
itu beliau sedang makan. Sang gubernur menyaksikan, Umar hanya makan roti murah dan minyak zaitun. Gubernur pun berkata, “
W ahai
PLUXOPXNPLQLQNHUDMDDQDQGDPDNPXUPHQJDSDQGDWLGDNPDNDQURWL GDULJDQGXP” Umar bin Kha¯¯ab murung. Lalu ia bertanya, “SDNDK
QGDSLNLUVHWLDSRUDQJGLNHUDMDDQNXELVDPHQGDSDWNDQJDQGXP?” “7LGDN,” Jawab gubernur. “
1DKEDJDLPDQDDNXGDSDWPDNDQURWLJDQGXPVHPHQ WDUDUDN\DWNXEHJLWXVXVDKPHQGDSDWNDQQ\D.” Umar memberi alasan.
Sang Gubernur pun tertegun kagum. Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan. Barang rampasan
perang kian menumpuk. Harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir di hadapannya. Namun Umar mampu menahan nafsu se-
rakah. Beliau tetap hidup sederhana. Kesederhanaannya tidak pernah ada yang menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyat nya dengan
pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktikkan kata-kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya
tanpa terkecuali.