M usa M enerima W ahyu Kenabian

Pendidikan Agama Islam SD Kelas V 44 Setelah itu, Nabi Musa melanjutkan perjalanan hingga sampai di Mesir. Musa mampir ke rumah saudaranya yang bernama Nabi Harun.

6. Bersama Harun M enghadapi Fir

‘ aun Nabi Harun menceritakan kekejaman Fir‘aun yang makin mera- jalela. Ia berbuat kezaliman dengan membunuh. Ia memperlakukan dirinya sebagai Tuhan. Siapa yang berani melawan pasti dibina- sakannya. Mendengar cerita tersebut, Nabi Musa bertekad untuk menyadarkan Fir‘aun. Maka keesokan harinya Nabi Musa mengha- dap Fir‘aun bersama Nabi Harun. Nabi Musa memperkenalkan diri, bahwa dirinya diutus oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Gambar 3.4 Musa pun melemparkan tong kat nya dan berubahlah menjadi ular Illstratsi: Sukmana Mendengar perkataan Musa, Fir‘aun marah besar. Ia berkata: “Akulah raja dan sekaligus sebagai Tuhan. Jika engkau seorang nabi maka tunjukkanlah tanda kenabian mu.Lawanlah para tukang sihirku” Para tukang sihir lalu mengeluarkan ular-ular berbisa. Mendengar tantangan itu, Musa pun melemparkan tong kat nya. Berubahlah tongkat itu menjadi ular yang lebih besar. Ular itu lalu memakan ular-ularnya tukang sihir. Kemudian Musa mengeluarkan tangan dari sakunya, maka timbulah cahaya seperti sinar matahari. Lalu, Musa mengeluarkan mukjizat-mukjizat lainnya. Di antaranya 45 Kisah Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, dan Nabi Isa a.s belalang, kutu, katak dan darah. Mereka melihat semua itu dalam makanan dan minuman mereka. Fir‘aun berkata, sesungguhnya itu adalah sebuah sihir belaka. Ia pun memerintahkan para tukang sihir untuk melawan Musa. Namun, mereka tidak ada yang dapat mengalahkan mukjizat Nabi Musa. Pada akhirnya sebagian dari mereka beriman kepada Allah dan menjadi pengikut ajaran Nabi Musa a.s.

7. Kehancuran Fir

‘ aun Nabi Musa dari hari ke hari terus mensyiarkan ajaran Allah. Pengikut nya makin bertambah, sehingga membuat gusar Raja Fir‘aun. Ia kemudian bermaksud busuk kepada Nabi Musa. Fir‘aun memerin tahkan untuk membunuh Nabi Musa beserta para pengikut- nya. Namun sebelum maksud tersebut terlaksana, Allah mewahyu- kan kepada Nabi Musa. Ia agar segera meninggalkan negeri Mesir. Malam itu juga Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Palestina. Pada pagi hari tentara Fir‘aun mendapati tempat Nabi Musa telah kosong. Mereka lalu diperintahkan mengejar rom bongan Nabi Musa. Saat itu Musa sudah sampai di tepi Laut Me rah. Mereka tidak dapat pergi ke mana-mana, sementara pasu kan Fir‘aun semakin dekat. Dalam kebingungan itu, datanglah pertolongan Allah. Allah memerintahkan agar Musa memukulkan tong katnya ke permukaan air laut. Musa pun segera memukulkan tongkatnya. Maka air laut pun terbelah dua hingga ke dasar laut. Saat itulah rombongan Nabi Musa dapat menyebrang lautan. Begitu Nabi Musa dan pengikutnya sam- pai di pesisir, air Laut Merah menutup kem bali. Padahal, Fir‘aun dan para pengikutnya masih berada di te ngah. Akhirnya, Fir‘aun dan pengikutnya semua tenggelam. Allah menyelamatkan Nabi Musa dan para pengikutnya, serta membinasakan Fir‘aun. Namun, mayat Fir‘aun mummi tetap utuh hingga sekarang. Hal ini sebagai peringatan bagi umat yang tidak mau beriman kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: