Kehilangan Harta Benda Nabi Ayyub a.s M enerima Ujian

Pendidikan Agama Islam SD Kelas V 34 menolongmu. Sia-sialah ibadahmu selama ini”. Menghadapi cobaan ini Nabi Ayyub a.s tetap tenang dan bersabar. Lalu Ayyub berkata: “Semua harta adalah kepunyaan Allah, diberikan oleh Allah. Maka Allah pun berhak mengam bilnya kembali”. Melihat Nabi Ayyub a.s tetap taat kepada Allah, iblis kecewa. Dia gagal dalam usahanya menggoda Nabi Ayyub a.s. Dia berniat untuk menjalankan tipu daya yang lain.

b. Kehilangan Anak-anak Tercinta

Iblis menghadap kepada Allah swt kembali. Seperti biasa den- gan kebohongannya iblis berkata:”Ayyub beribadah kepada-Mu dan tetap bersabar karena dia mempunyai anak-anak yang banyak. Merekalah yang menjadi penolongnya”. Allah menjawab:” Ayyub adalah hambaku yang kuat dalam imannya. Untuk membuktikan kebo honganmu, maka Aku akan mengambil anak-anak Nabi Ayyub a.s”. Dalam waktu singkat, anak-anak Nabi Ayyub a.s meninggal satu persatu. Istananya pun hancur. Lalu iblis mendatangi Nabi Ayyub a.s dan berkata: “Inilah balasan dari Tuhan-Mu setelah eng- kau beribadah kepada-Nya”. Nabi Ayyub a.s sangat sedih me ne rima ujian itu. Namun, beliau tetap bersabar. Ayyub berkata pada iblis: ”Allahlah yang memberi dan mengambil. Allah yang menghidupkan dan mematikan. Oleh karena itu, aku tetap akan memuji-Nya”. Me- lihat keteguhan Nabi Ayyub a.s, Iblis kecewa untuk kedua kalinya. Namun, Iblis akan terus menggoda Nabi Ayyub a.s.

c. Ditimpa Berbagai Penyakit

Iblis tidak kekurangan daya upayanya. Dia pun menghadap Allah swt dengan berkata penuh kebohongan. Iblis berkata:”Wahai Allah, Ayyub beribadah bukan karena apa. Karena ia memiliki badan yang sehat dan kuat. Maka aku mohon izin untuk melenyapkan kese- hatan Ayyub. Aku akan mendatangkan berbagai penyakit kepada- nya”. Allah swt Maha Berkehendak. Allah ingin agar Ayyub a.s tetap menjadi hamba-Nya yang memegang teguh keimanan. Ia hendak dijadikan contoh bagi semua manusia. Allah swt pun mengizinkan niat busuk Iblis tersebut. 35 Kisah Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, dan Nabi Isa a.s Tidak lama kemudian Nabi Ayyub a.s terserang penyakit kudis, borok-borok dan bernanah. Semakin hari penyakitnya semakin parah. Seluruh badanya terserang penyakit yang menjijikan itu. Namun, Nabi Ayyub a.s menghadapi ujian itu dengan kesabaran. Ia tetap beriman dan memuji Allah swt. Bertahun-tahun Nabi Ayyub a.s menderita dalam sakitnya. Se- mua saudara dan kerabatnya tidak ada lagi yang mau mene ngok. Satu-satunya yang selalu setia mendam pinginya hanyalah istrinya, Rahmah. Dialah yang selalu mendampingi, merawat, dan menghibur Ayyub. Pada akhirnya, masyarakat sekitarnya mengusir Nabi Ayyub a.s dan istrinya. Mereka jijik dan takut penyakitnya menular kepada yang lain. Rahmah kemudian membawa Nabi Ayyub a.s ke sebuah gubuk. Kebetulan tempat itu sudah lama ditinggalkan penghuninya. Tempat itu terpencil, jauh dari rumah penduduk. Untuk menyambung hidup, Rahmah bekerja pada seorang peda- gang roti. Namun, ia bekerja tidak lama. Setelah mengetahui bahwa Rahmah istri Nabi Ayyub a.s, dia pun dipecat. Pedagang roti khawatir penyakit Ayyub a.s menular pada rotinya. Seteleh itu, Rahmah dan Ayyub tidak mempunyai pencaharian lagi. Mereka tidak makan se- lama beberapa hari. Rahmah pun meminta izin kepada Nabi Ayyub a.s untuk mencari makanan. Tak lama kemudian Rahmah pulang dengan membawa roti dan air yang segar. Namun, Ayyub sangat sedih setelah mengetahui cerita Rahmah. Ia memperoleh makanan dan minuman itu dengan menukarkan rambutnya. Rahmah kembali menghibur Nabi Ayyub a.s agar jangan larut dalam kesedihan. Karena rambutnya akan tum- buh lagi, lebih indah dari sebelumnya. Mendengar hal tersebut, Nabi Ayyub a.s merasa puas. Ia kemu- dian bersyukur, bertasbih, dan memuji Allah swt. Lalu beliau berdoa agar jangan mencabut nikmat berupa akal untuk mengingat Allah swt dan lisan untuk selalu menyebut nama-Nya. Nabi Ayyub a.s tidak pernah melupakan Allah swt walaupun hanya sesaat.