Nabi M usa Dipelihara Keluarga Fir

41 Kisah Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, dan Nabi Isa a.s Fir‘aun yang terkenal keras kepala kali ini menyetujui usul istrinya. Maka sejak saat itu, Nabi Musa tinggal bersama keluarga Fir‘aun. Maka dipanggillah sejumlah perempuan untuk merawat dan menyu suinya. Namun aneh, bayi Musa tidak mau meyusu kepada salah satu dari mereka. Keberadaan Musa yang tidak mau menyusu diketahui oleh adik Ibu Musa, bernama Maryam. Maryam segera menghadap Siti Aisah. Ia bersedia menunjukkan wanita yang bisa menyusui Musa. Maka dipanggilah Ibu Musa. Ia mencoba menyusui Musa. Ternyata Musa mau menyusu kepadanya. Sejak saat itu ting gallah Ibu Musa di kerajaan Fir‘aun. Sebagaimana Firman Allah: :D±DUUDPQ¼‰DODLKLOPDU¼·L‰DPLQTDEOXIDT¼ODWKDODGXOOXNXP‰DO¼DKOL EDLWL\\DNIXO¹QDK¹ODNXPZDKXPODK¹Q¼­L±¹QD Artinya: DQ.DPLFHJDKGLD0XVDPHQ\XVXNHSDGDSHUHPSXDQSHUHPSXDQ\DQJ PDXPHQ\XVXLQ\DVHEHOXPLWXPDNDEHUNDWDODKGLDVDXGDUDQ\D0XVD ´0DXNDKDNXWXQMXNNDQNHSDGDPXNHOXDUJD\DQJDNDQPHPHOLKDUDQ\DXQ - tukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya? ” Q.S. Al-Qa¡a¡ 28 : 12

3. Nabi M usa M eninggalkan Istana Fir

‘ aun Nabi Musa tinggal bersama keluarga Fir‘aun hingga usia dewasa. Pada suatu hari, Musa melihat dua or ang laki-laki sedang berkelahi. Ia seorang QitТbi Mesir dan seorang Israel dari keturunan Ya’kub. Orang Israel minta tolong kepada Musa. Maka Musa meninju dada si QitТbi. Orang QitТbi itu jatuh lalu meninggal dunia. Musa menyesal atas kejadian itu. Ia lalu memohon ampun kepada Allah, seperti yang tersurat dalam Al-Qur’an: 4¼ODUDEELLQQ¾³DODPWXQDIV¾IDJILUO¾ Pendidikan Agama Islam SD Kelas V 42 Artinya: “ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku” Q.S. Al-Qa¡a¡ 28 : 16 Mengetahui kejadian itu, Fira‘un sangat marah. Lalu, ia me- merintahkan: “Barang siapa yang melihat Musa, maka hendaklah membunuhnya”. Merasa dirinya terancam Nabi Musa meninggalkan Mesir. Ia mengembara menuju Madyan. Nabi Musa berjalan tak tentu arah. Akirnya Nabi Musa sampai di suatu tempat. Ia berisitirahat di dekat sebuah sumur yang penuh sesak dengan penggembala. Mereka sedang memberi minum kambing-kambingya. Nabi Musa bersandar ke sebuah pohon kurma. Ia memper hatikan penggembala yang sedang mem beri minum kam bing. Perhatian nya tertuju kepada dua gadis penggembala. Sedari tadi keduanya tidak dapat menerobos kerumun an. Akibatnya, kambing-kambingnya ke hausan. Nabi Musa tergerak hatinya menolong kedua wanita itu. Kambing-kambingnya akhirnya dapat memperoleh air. Setelah itu Nabi Musa bersandar kembali, lalu ia berdoa: 5DEELLQQ¾OLP¼DQ]DOWDLOD\\DPLQNKDLULQIDT¾UXQ Artinya: “ LD0XVDEHUGRD´D7XKDQNXVHVXQJJXKQ\DDNXWHODKPHQ]DOLPL diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Q.S. Al-Qa¡a¡ 28 : 24

4. Nabi M usa Bertemu Nabi Syu

‘ aib a.s Sementara itu, dua gadis yang pernah ditolong Nabi Musa ber- cerita kepada ayahnya. Mereka bercerita tentang seorang pemuda yang berhati mulia. Kedua gadis itu ternyata anak Nabi Syu‘aib a.s. Berkatalah Syu‘aib kepada anaknya: bawalah dia kepadaku. Maka mereka mendatangi Musa dengan malu-malu. Lalu berkata: “Sesung- guhnya ayahku memanggilmu. Ayahku akan memberi upah atas perbuatanmu mengambilkan air bagi kami”. Maka Nabi Musa pun menghadap Nabi Syu‘aib.