M enghargai pengorbanan orang lain Tidak mementingkan diri sendiri

Pendidikan Agama Islam SD Kelas V 58 Istrinya rindu dengan kehidupannya yang dulu. Mereka berbahagia tidak kekurangan sesuatu apa pun. Maka Ayyub pun merelakan istrinya untuk kembali ke kampung halamannya. Ayyub rela diting- gal sendiri.

5. M enepati janji

Nabi Ayyub pernah berkata, bahwa jika sembuh ia hendak meranjam istrinya. Ini terjadi karena istri Ayyub merasa kesal. Pe- nyakit Ayyub tidak kunjung sembuh. Ayyub tidak lupa janjinya. Ia pun meranjam istrinya.

6. M empunyai semangat hidup yang tinggi

Kehidupan Nabi Ayyub a.s pernah terpuruk. Ia kehilangan harta, anak-anak, dan kehidupan sosialnya. Keadaan itu tidak membuatnya patah semangat. Setelah sembuh dari penyakit, Ayyub berusaha keras. Ia berusaha dari awal lagi. Berkat ketekunannya Ayyub berha- sil meraih kehidupannya kembali. Ia menjadi kaya dan dianugerahi keturunan yang banyak. Kalian pun harus mencontoh perilaku Nabi Ayyub a.s. Kalian harus mempunyai sikap yang sabar, teguh iman, pandai menghargai orang lain, dan tidak mementingkan diri sendiri. Kita pun harus me- nepati janji sekalipun terhadap hal-hal kecil. Selain itu, kalian jangan mudah menyerah. Jika nilaimu kurang bagus, belajarlah lebih giat Gambar 4.2 Kita harus sabar saat diberi cobaan oleh Allah swt Illustrator: Sukamana 59 Keteladanan Nabi Ayyub a.s, Nabi Musa a.s, dan Nabi Isa a.s Nabi Musa keturunan Bani Israel, namun lahir di Mesir. Ia pernah dipelihara oleh keluarga Fir‘aun hingga remaja. Ia memilih mening- galkan istana karena keselamatannya terancam. Ada beberapa perilaku teladanan dari Nabi Musa a.s, yaitu:

1. M empunyai rasa setia kawan

Nabi Musa pernah menolong seseorang. Ketika itu seorang Bani Israel bertengkar dengan orang QitТbi Mesir. Bani Israel adalah leluhurnya. Maka Nabi Musa merasa terpanggil untuk menolong orang Israel tersebut. Ditinjunya orang QitТbi hingga mati, meskipun Nabi Musa tidak bermaksud sejauh itu.

2. M enyesali perbuatan dosa

Nabi Musa merasa berdosa telah berbuat kejam pada orang QitТbi. Ia memohon ampun kepada Allah atas perbuatannya. Ia menyesal, berjanji tidak akan mengulanginya.

3. Suka menolong kaum yang lemah

Nabi Musa peduli terhadap sesama. Terutama terhadap kaum yang lemah. Maka ketika melihat orang lain kesusahan, ia menolong- nya tanpa pamrih. Ia melakukannya dengan iklas. Hanya Allah-lah yang akan membalas kebaikannya.

4. M empunyai kesabaran yang tinggi

Dalam pengembaraannya, Nabi Musa mengalami berbagai pende ritaan. Ia berjalan tanpa tujuan, menahan lapar dan haus. Pa- dahal sebelumnya ia tidak pernah kekurangan. Namun, Nabi Musa menerima semua itu sebagai ujian dari Allah. Ia terus mengembara hingga bertemu dengan keluarga Nabi Syu‘aib a.s.

5. M emiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

Nabi Syu‘aib tertarik dengan ahlak budi pekerti Nabi Musa. Maka beliau pun menjadikannya sebagai menantu. Saat menikah ia tidak mempunyai apa-apa untuk mas kawin. Musa berjanji meng- ganti mas kawinnya dengan bekerja selama 10 tahun. M eneladani Perilaku Nabi M usa a.s B