Nikah Sirri dalam Perspektif Hukum Positif Indonesia

3. Pengecualian terhadap jangka waktu tersebut dalam ayat 2 disebabkan sesuatu alasan yang penting, diberikan oleh Camat atas nama Bupati Kepala Daerah. Dengan demikian pencatatan perkawinan ini walaupun di dalam Undang- Undang Perkawinan hanya diatur satu ayat, namun masalah pencatatan ini sangat dominan. Ini akan tampak dengan jelas menyangkut tata cara perkawinan itu sendiri yang kesemuanya berhubungan dengan pencatatan. Maka, tidaklah berlebihan jika ada sementara pakar hukum yang menempatkannya sebagai syarat administratif yang juga menentukan sah tidaknya sebuah perkawinan. 21

B. Akibat Hukum dari Pernikahan Sirri

Menurut hukum Islam, akibat hukum dari suatu pernikahan yang sah antara lain sebagai berikut: 22 1. Menjadi halal melakukan hubungan seksual dan bersenang-senang antara suami istri. 2. Mahar mas kawin yang diberikan menjadi milik sang istri. 3. Timbulnya hak-hak dan kewajiban antara suami istri, suami menjadi kepala rumah tangga dan istri menjadi ibu rumah tangga. 4. Anak-anak yang dilahirkan dari pernikahan itu menjadi anak yang sah. 21 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2004 h. 123 22 Moh. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2006 h. 49 5. Timbul kewajiban suami untuk membiayai dan mendidik anak-anak dan istrinya serta mengusahakan tempat tinggal bersama. 6. Berhak saling waris mewarisi antara suami istri dan anak-anak dengan orang tua. 7. Timbulnya larangan perkawinan karena hubungan semenda. 8. Bapak berhak menjadi wali nikah bagi anak perempuannya. 9. Bila diantara suami istri meninggal salah satunya, maka yang lainnya berhak menjadi wali pengawas terhadap anak-anak dan hartanya. Demikian adalah konsekuensi dari suatu pernikahan yang sah, baik secara agama Islam maupun menurut hukum negara. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dari pernikahan sirri akan muncul ketika perkawinan yang telah sah menurut agama tetapi tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan negara. Biasanya banyak masalah yang akan terjadi setelah pernikahan. Inilah sebagai dampak dari pernikahan sirri. Tidak dapat dipungkiri pernikahan sirri menjanjikan kesenangan di depan, namun membawa petaka di belakang serta berdampak negatif dan happy karena hak hukumnya tidak terpenuhi. 23 Efek negatif yang timbul dari perkawinan sirri merupakan benturan dua kepentingan antara pelaku nikah sirri yang tidak mau mencatatkan pernikahannya disatu pihak dan kepentingan negara untuk menertibkan administrasi 23 Nurul Huda Haem, Awas Illegal Wedding, Dari Penghulu Liar Hingga Perselingkuhan, Jakarta: Penerbit Hikmah, 2007 h. 104 kependudukan di pihak lain sehingga pernikahan yang tidak dicatatkan tidak diakui negara. Salah satu bentuk pengakuan ini adalah akte nikahbuku nikah sebagai bukti otentik telah terjadinya suatu pernikahan. Dengan adanya akte nikah ini, pernikahnnya mempunyai kekuatan hukum, haknya dilindungi oleh undang-undang. Akibat yang ditimbulkan juga berdampak terhadap berbagai aspek diantaranya:

1. Kedudukan Istri

Secara hukum perempuan yang dinikahi sirri tidak dianggap sebagai istri yang sah. Karena itu istri sirri tidak berhak atas nafkah dan harta warisan suami jika suami meninggal dunia. Istri sirri tidak berhak atas harta gono-gini jika terjadi perceraian. Istri sirri tidak berhak mendapat tunjangan istri dan tunjangan pensiun dari suami, karena namanya tidak tercatat di kantor suami. 24 Sedangkan secara sosial, istri sirri akan sulit bersosialisasi karena perempuan yang melakukan perkawinan bawah tangan sering dianggap masyarakat tinggal serumah dengan laki-laki tanpa ikatan perkawinan yang sah dan dicatatkan kumpul kebo malahan banyak yang dianggap sebagai istri simpanan. Akibatnya akan mengurangi hak-hak sipil mereka sebagai warga negara. Mereka rentan untuk dipermainkan oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab karena mereka tidak memiliki kekuatan hukum untuk menggugat, mudah 24 Diakses dari http:www.lbh-apik.or.id ditelantarkan, tidak diberi nafkah dengan cukup dan tidak ada kepastian status dari suami, karena nikah sirri tidak diakui oleh hukum. 25 Prof. Ali Mansyur mempertegas bahwa istri dalam perkawinan sirri tidak mempunyai bukti otentik yang diakui hukum sebagai istri yang sah. Jika sengketa dalam rumah tangga, baik dikala masih hidup maupun sudah mati, salah satu pihak atau keduanya tidak dapat menuntut penyelesaian melalui lembaga resmi kenegaraan tidak dapat lewat lembaga peradilan. Munculnya kewajiban hukum menyangkut hak dan kewajiban dengan nikah sirri, tidak dapat dituntut secara formal kecuali hanya secara kekeluargaan. Mengenai perbuatan hukum yang dilakukan terhadap hak lainnya bersifat pribadi, bukan sebagai suamiistri baik mengenai santunan, tanggungan hak pensiun, tunjangan dan lain-lain. 26

2. Kedudukan anak

Menurut Undang-Undang Perkawinan, anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. 27 Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya dan dicatat oleh lembaga negara. Dari penjelasan itu, anak yang dilahirkan dari perkawinan sirri, meski memenuhi ketentuan agama dan mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum 25 Ibid 26 Dikutip dari Ketua Program Magister Hukum Universitas Sultan Agung Semarang, Prof. Ali Mansyur saat bertindak sebagai Narasumber dalam seminar “Kajian Yuridis Sosiologis dan Problematika Nikah Sirri ”. Sumber: www.unissula.com 27 Lihat Pasal 42 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dokumen yang terkait

Praktek Nikah Tahlil (Studi Pada Desa Suka Jaya Kecamatan Muko-Muko Bathin Vii, Kabupaten Bungo, Jambi)

2 41 74

Praktek nikah wisata di Puncak Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor (Jawa Barat) di tinjau dari hukum islam

1 27 102

Pengaruh Nikah Di Bawah Tangan Terhadapa Psikologis Istri Dan Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Cinere Depok)

1 11 0

Penetapan permohonan dispensasi nikah tahun 2012-2014 (studi pada pengadilan agama rengat provinsi Riau)

0 10 0

Itsbat nikah akibat pernikahan di bawah tangan bagi pasangan menikah di bawah umur (studi analisis penetapan pengadilan agama Cibinong Nomor: 499/Pdt.P/2014/PA.Cbn)

4 22 105

Praktik pemberian dispensasi nikah (studi penetapan pengadilan agama Tigarakasa Kabupaten Tangerang tahun 2013)

0 9 0

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DI BAWAH UMUR DILIHAT DARI SEGI Pertimbangan Hakim Dalam Mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah Di Bawah Umur Dilihat Dari Segi Manfaat Dan Mudharot (Studi Kasus Pengadilan Agama Surakarta

0 2 19

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS DISPENSASI PERMOHONAN NIKAH Tinjauan Yuridis Dispensasi Permohonan Nikah Bagi Anak Di Bawah Umur (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Wonogiri).

0 2 12

NASKAH PUBLIKASI TINJAUAN YURIDIS DISPENSASI PERMOHONAN NIKAH Tinjauan Yuridis Dispensasi Permohonan Nikah Bagi Anak Di Bawah Umur (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Wonogiri).

0 1 17

PERWALIAN ANAK HASIL NIKAH SIRRI( Studi Kasus di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang)

0 0 90