Prosedur Permohonan Dispensasi Nikah
Melalui penyuluhan yang kerap dihadiri oleh pejabat Kecamatan, pihak Kepolisian, KUA, para „amil Desa serta sebagian masyarakat tersebut.
Memberikan wawasan serta pengetahuannya tentang pernikahan, diantaranya mengenai batasan umur jika ingin pernikahannya dicatatkan di KUA dan apabila
kedua pasangan atau salah satu dari calon pasangan pengantin tetap ingin melangsungkan pernikahannya dan ingin dicatatkan oleh KUA, maka kedua
pasangan dapat mengajukan permohonan Dispensasi Nikah kepada petugas Pengadilan Agama setempat atau sesuai dengan domisili pasangan yang ingin
mengajukan Dispensasi Nikah. Namun dalam prakteknya, masyarakat tidak mengikuti anjuran dari pihak
KUA untuk mengajukan Dispensasi Nikah bagi pasangan yang umurnya belum mencukupi untuk dapat melangsungkan pernikahan. Dengan anggapan dari
masyarakat bahwa ke Pengadilan Agama butuh waktu serta biaya yang tidak sedikit dan mereka juga menganggap berurusan dengan Pengadilan Agama
tidaklah semudah apa yang mereka pikirkan.
5
Dengan alasan itulah masyarakat banyak yang tidak mengajukan permohonan Dispensasi Nikah sesuai dengan apa yang telah dianjurkan oleh
pihak KUA. KUA sendiri beberapa kali pernah melakukan penolakan kepada
pasangan yang pernikahannya ingin dicatatkan namun belum memenuhi syarat yang telah ditentukan seperti umur yang belum mencukupi. Maka dari itu pihak
5
Hasil wawancara dengan Kepala KUA Kecamatan Cibungbulang bapak H. Mukhtar, S.Ag.,
KUA menganjurkan untuk mengajukan Dispensasi Nikah ke Pengadilan Agama. Namun, kenyataannya hanya meng-iya-kan saja tanpa melaksanakan anjuran dari
pihak KUA. Oleh karenanya pihak KUA memberikan solusi lain jika tidak ingin mengajukan Dispensasi Nikah, maka mau tidak mau kedua pasangan yang
umurnya belum mecukupi ini harus dipisahkan. Misal, si perempuannya dititipkan di Pesantren dan si laki-lakinya dianjurkan pergi ke luar dari Desa
tersebut untuk berniaga atau bekerja sampai umur keduanya mencukupi untuk melangsungkan pernikahan.