27
berdasarkan kepentingan kelompok atau individu tertentu. Layanan ini menawarkan daftar berisi topik-topik terbaru bidang ekonomi dalam jurnal
mutakhir terutama diproduksi dan dipasarkan oleh Institute for Scientific Information.
e. Layanan informasi referral, yaitu layanan perpustakaan yang diberikan
kepada pengguna, dengan menunjukkan atau merefer kepada lembaga lain yang memiliki kesamaan bidangsubjek dalam hal ini bidang ekonomi. Hal
ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab pertanyaan tersebut.
39
Pelayanan akan informasi bidang ekonomi dapat disajikan dengan baik bila diproses secara akurat terutama oleh para ahli di bidang tersebut, misalnya:
a. Dalam membuat penyajian informasi diperlukan daya kreasi sehingga
sesuai dengan yang diperlukan oleh pengguna. b.
Semua informasi yang dibutuhkan diusahakan tersedia selengkap mungkin, baik dengan membeli, hadiah, atau tukar-menukar.
c. Untuk memudahkan pemakaian, informasi perlu dikemas dengan singkat,
padat tapi lengkap. Dapat berupa abstrak ataupun ringkasan dan dimasukkan dalam pangkalan data.
d. Untuk dapat dicari dengan mudah perlu pembuatan sistem temu kembali
informasi yang konsisten. e.
Faktor di bidang pelayanan informasi ini diperlukan staf yang selain terampil juga mampu menganalisis apa yang diperlukan oleh para
pengguna, maka latar belakang subyek khusus dari para staf yang bersangkutan sangat membantu dalam pelayanan informasi.
39
Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka, hal. 146.
28
5. Pemanfaatan Informasi Bidang Ekonomi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan merupakan kata dari manfaat
yang diberi tambahan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.
40
Pemanfaatan informasi perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai sumber informasi atau
koleksi yang ada di perpustakaan. Pemanfaatan tersebut meliputi frekuensi
kunjungan ke perpustakaan, pengenalan terhadap jenis layanan dan pemanfaatan layanan serta koleksi yang tersedia di perpustakaan.
Tidak ada cara lain memang kecuali membenarkan bahwa informasi di perpustakaan banyak gunanya bagi manusia. Pada kenyataannya seluruh aspek
kehidupan manusia itu membutuhkan informasi, informasi yang diharapkan dapat menunjang berbagai aktivitas atau pekerjaan, baik yang bersifat praktis atau
ilmiah. Informasi dalam konteks manajemen dan ekonomi pun memiliki peran tersendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, manajer atau pegawai
membutuhkan informasi untuk memecahkan suatu permasalahan atau untuk membantu pengambilan keputusan dan untuk peningkatan pola kehidupan yang
terus-menerus menuju kompleksitas yang semakin tinggi. Sehingga dapat dikatakan tujuan pemanfaatan informasi bidang manajemen dan ekonomi adalah
sebagai berikut: a.
Untuk membantu pengambilan keputusan b.
Untuk menunjang riset c.
Untuk menambah wawasan atau pengetahuan
40
Pusat Bahasa Kemdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI online,” diakses pada 22 Mei 2014 dari http:www.kbbi.web.id.
29
Pemanfaatan informasi perpustakaan merupakan hal yang paling penting bagi setiap perpustakaan. Dimana pemanfaatan informasi dapat dijadikan bukti
atas suksesnya suatu perpustakaan. Perpustakaan dikatakan suksesberhasil jika pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan
perpustakaan itu, pengguna dapat terpenuhi kebutuhan informasi untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaannya.
Untuk meningkatkan pemanfaatan informasi perpustakaan oleh pengguna, pustakawan memiliki tugas untuk membimbing atau memberikan petunjuk kepada
pengguna agar mampu memaksimalkan pemanfaatan dari sumber-sumber informasi, termasuk koleksi dan sumber daya manusia atau pustakawan dengan
efektif dan efisien demi tercapainya keberhasilan perpustakaan.
41
C. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian relevan atau sejenis dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. “Layanan Informasi Perpustakaan Khusus : Studi Kasus Pusat Data Harian
Umum Republika” oleh Dinar Mutia mahasiswi ilmu perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2006. Persamaannya adalah pada
variabel yang diteliti yaitu layanan informasi di perpustakaan khusus. Sedangkan perbedaannya adalah pada pembahasan dan dimensi penelitian.
Jika dia meneliti layanan informasi secara umum dengan dimensi penyediaan informasi dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan maka
penulis meneliti layanan informasi khusus bidang ekonomi dengan dimensi pemanfaatan infromasi bidang ekonomi dan kualitas SDM
perpustakaan.
41
Zhu Tian- hui, “Library User Education under the Circumstance of Network,” US-China
Education Review, Vol. 6, No. 12 Desember 2009: hal. 81.
30
2. “Pelayanan Informasi pada Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara
BKN” oleh Diah Titiek Kusuma Ningrum mahasiswi ilmu perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Persamaannya terletak
pada variabel dan dimensi penelitian yang mencakup penyelenggaraan layanan informasi dan kualitas SDM perpustakaan. Sedangkan
perbedaannya terletak pada kekhususan pembahasan. Jika dia meneliti pelayanan informasi secara umum maka penulis meneliti pelayanan
informasi khusus bidang ekonomi yang sesuai dengan bidang tugas lembaga yang diteliti yaitu Bank Indonesia.
3. “Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Divisi Perencanaan dan
Strategis PT Bank Negara Indonesia BNI” oleh Muhammad Usman Noor mahasiswa ilmu perpustakaan UI pada tahun 2012. Persamaannya
terletak pada dimensi yang diteliti yaitu pemanfaatan informasi dan tanggapan pengguna terhadap kualitas pustakawan, dan juga pada lokasi
penelitiannya sama
yaitu perpustakaan
perbankan. Sedangkan
perbedaannya ada pada variabel yang diteliti. Jika dia meneliti tentang kebutuhan informasi pengguna, maka penulis meneliti tentang pelayanan
informasi bidang ekonomi bagi pengguna.
31
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Tidak ada catatan pasti mengenai awal pendirian Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia. Namun dapat dipastikan keberadaan Perpustakaan KP BI
ini merupakan kelanjutan dari perpustakaan yang dimiliki De Javasche Bank. Hal tersebut terlihat dari sejumlah buku kuno yang sampai saat ini masih dipelihara di
Perpustakaan KP BI. Perpustakaan KP BI merupakan perpustakaan khusus terkait dengan jenis
koleksi yang dikelola, yakni sesuai dengan tugas kerja Bank Indonesia di bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan bidang lainnya terkait
peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan. Perpustakaan KP BI dibagi menjadi dua Unit Perpustakaan, yaitu :
1.
Perpustakaan Riset PR, mengelola koleksi terkait hasil Penelitian, Seminar, Publikasi Bank Indonesia, Publikasi Lembaga Nasional
Internasional, Karya Ilmiah, Jurnal, Koleksi Online, dan publikasi terkait hasil penelitian lainnya.
2.
Perpustakaan Umum PU, mengelola buku dari penerbit umum Gramedia, Mizan, Wiley, dll, buku referensi kamus, Undang-Undang, dll.
Sebelum dijadikan 2 unit, yaitu Perpustakaan Umum PU dan Perpustakaan Riset PR, hanya ada satu perpustakaan yang dikenal dengan
Perpustakaan Umum sebagai bagian dari satuan kerja sektor moneter yaitu Urusan Ekonomi dan Statistik URES yang termasuk dalam Bagian Laporan dan
Dokumentasi LD. Setelah terjadi reorganisasi sektor moneter pada tahun 1996,