Layanan Perpustakaan Khusus Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus

19 perpustakaan. 24 Sementara untuk kompetensi profesional seorang pustakawan khusus, Joanne Marshall, Linda Moulton dan Roberta Piccoli menguraikannya sebagai berikut: a. Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya. b. Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan organisasi atau klien. c. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi organisasi. d. Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna perpustakaan dan layanan informasi. e. Menilai kebutuhan pengguna, merancang serta memasarkan produk layanan informasi. f. Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi- fungsi perpustakaan. g. Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajamen senior. h. Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar organisasi atau klien perorangan. i. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi. j. Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna. k. Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif. 25 Selain kompetensi profesional, pustakawan di perpustakaan khusus juga harus memiliki kompetensi personal individu. Kompetensi personal adalah keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, selalu mempunyai semangat untuk terus belajar sepanjang karirnya, dapat mendemonstrasikan nilai tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya. 26 24 SNI, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, hal. 4. 25 Joanne Marshall [et. al.], “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke-21,” Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 Agustus 2003: hal. 2. 26 Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, hal. 79. 20

B. Informasi 1. Pengertian Informasi

Definisi informasi menurut ALA Glossary of Information Science: “Information is all ideas, facts, and imaginative works of the mind which have been communicated, recorded, published andor distributed formally or informally in any format ”. 27 Maksudnya bahwa informasi adalah semua ide, fakta dan karya-karya imajinatif dari hasil pikiran yang telah dikomunikasikan, direkam, diterbitkan, dan disebarkan secara formal maupun informal dalam berbagai bentuk. Online Dictionary of Library and Information Science ODLIS mendefinisikan informasi sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami yang maknanya telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya dan disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi ungkapan. 28 Informasi juga diartikan sebagai hasil pengolahan data yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan, untuk menunjang riset dan untuk menambah pengetahuan atau wawasan. Sutarno NS dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat, informasi dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit, informasi dapat diartikan: penerangan, keterangan, kabar, berita dan pesan. Dalam pengertian luas, informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan. 29

2. Fungsi Informasi

Informasi-informasi yang ada di dunia ini sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan demikian, maka fungsinya pun 27 Heartsill Young, ALA Glossary of Library and Information Science Chicago: ALA, 1983, hal. 117. 28 Joan M. Reitz, “Online Dictionary for Library and Information Science,” diakses pada 26 Maret 2014 dari http:www.abc-clio.comODLISodlis_I.aspx. 29 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003, hal. 65. 21 beragam pula karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang kebutuhannya berbeda-beda. Pun demikian dengan fungsinya bagi suatu lembaga, ia akan disesuaikan dengan misi dan tujuan lembaga yang bersangkutan. Fungsi informasi dapat berkembang sesuai dengan bidangkondisi yang membutuhkannya. Namun setidaknya, fungsi utama informasi yaitu sebagai data dan fakta yang sanggup membuktikan adanya suatu kebenaran, sebagai penjelas hal-hal yang sebelumnya masih meragukan dan sebagai prediksi untuk peristiwa- peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. 30 Di perpustakaan, informasi menjadi garapan utama pengelolaannya untuk kepentingan peningkatan kualitas manusia pada umumnya. Melalui metode penyebarluasan informasi pelayanan yang dilakukan oleh perpustakaan, diharapkan kebebasan dan akses pengguna akan informasi menjadi lebih terbuka sehingga karenanya pengetahuan pengguna pada umumnya juga meningkat sejalan dengan peningkatan kehidupannya. Di sini demokrasi informasi benar- benar dapat terlaksana. Semua pengguna di semua lapisan dan tingkatannya mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat memanfaatkan perpustakaan. Maka, dengan demikian masalah pemerataan kesempatan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi seluruh pengguna dapat terwujud, yang pada akhirnya nanti akan terbentuk suatu masyarakat yang sadar akan manfaat informasi sehingga mereka akan bersikap responsif terhadap gejala-gejala yang bersifat inovatif. 31

3. Jenis-Jenis Informasi

Perpustakaan sebagai tempat dimana informasi dikumpulkan, diolah dan disebarkan memiliki fungsi penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan 30 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori Praktik Penelusuran Informasi Information Retrieval Jakarta: Kencana, 2010, hal. 11. 31 Yusup dan Subekti, Teori Praktik Penelusuran Informasi, hal. 12.