Ciri-ciri Perpustakaan Khusus Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus

17 penyelesaian administrasinya. Layanan ini bertujuan memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. c. Layanan kesiagaan informasi Menurut Karmidi Martoatmodjo, layanan ini adalah layanan perpustakaan kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan. Ini adalah suatu cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini merupakan pemberitahuan bahwa sudah ada bahan atau koleksi baru yang perlu dibaca di perpustakaan. 21 d. Layanan referensi Layanan referensi diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan sumberkoleksi rujukan yang tersedia. e. Layanan penelusuran literatur Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, layanan penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara menggunakan alat akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak atau pengkalan data terpasangonline dan CD-ROM. Untuk melaksanakan layanan ini, perpustakaan perlu memiliki tenaga yang 21 Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, hal. 141. 18 menguasai bidang tertentu subject specialist serta koleksi sumber- sumber akses informasi selengkap dan setepat mungkin. 22 f. Layanan bimbingan pengguna Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.

6. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus

Sumber daya manusia dalam perpustakaan khusus meruapakan salah satu penentu keberhasilan perpustakaan. Mentalitas dan wawasan keilmuwan sumber daya manusia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan prima. Oleh karena itu, kompetensi pustakawanpetugas perpustakaan dituntut agar profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan informasi bagi penggunanya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut seseorang pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah ditentukan. Seseorang yang dianggap profesional tidak cukup hanya dengan memiliki ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diuji tingkat kompetensinya. 23 Untuk standar kompetensi akademik di dalam Standar Nasional Indonesia SNI 7496:2009, perpustakaan dipimpin oleh seorang tenaga profesional yang sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 S1 di bidang ilmu perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan bidang 22 Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006, hal. 41. 23 Supriyanto, dkk., Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan Jakarta: IPI Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006, hal. 78-79.