11
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
dapat dihitung seperti berikut: {14-1 : 4}= 0,75. Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Baik
3,28 – 4,03
2. Baik
2,52 – 3,27
3. Tidak Baik
1,76 – 2,51
4. Sangat Tidak Baik
1,00 – 1,75
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan dengan jelas secara sistematis mulai dari Bab I sampai dengan Bab V dengan rincian sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini penulis membahas latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada Bab ini penulis membahas tentang pengertian perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan dan
fungsi perpustakaan khusus, koleksi dan layanan perpustakaan khusus, sdm perpustakaan khusus, pengertian informasi, fungsi
informasi, jenis-jenis informasi, layanan informasi bidang ekonomi, dan pemanfaatan informasi bidang ekonomi.
12
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT
BANK INDONESIA
Pada Bab ini penulis membahas tentang sejarah singkat Perpustakaan KP BI, visi dan misi Perpustakaan KP BI, tugas
pokok Perpustakaan KP BI, struktur organisasi Perpustakaan KP BI, SDM di Perpustakaan KP BI, koleksi Perpustakaan KP BI,
sistem jenis layanan Perpustakaan KP BI, fasilitas Perpustakaan KP BI, dan jam layanan dan alamat Perpustakaan KP BI.
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
Pada Bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pelayanan informasi bidang ekonomi pada Perpustakaan KP BI
melalui kuesioner yang telah disebarkan.
BAB V PENUTUP
Pada Bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.
13
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta penggunanya.
15
Menurut Sutarno NS perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan mereka yang
bekerja pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi dan pengguna yang cukup terbatas.
16
Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang dibentuk oleh suatu badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka dan
sistem pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi induknya, serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja sama dengan perpustakaan
lain melalui jaringan informasi.
17
Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar informasi di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan memiliki fungsi
penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi yang relevan sesuai
15
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, hal. 1.18.
16
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Samitra Media Utama, 2004, hal. 30-31.
17
Saefudin dan Setiawan, “Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Observasi Terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat,” Jurnal Perpustakaan
Pertanian, Vol. 16, No. 2 Juli 2007: hal. 58.
14
dengan instansi atau organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan khusus harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya
kesesuaian antara tujuan instansi atau organisasi dengan fungsi perpustakaan.
2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus mempunyai beberapa ciri yang membedakannya dengan jenis perpustakaan-perpustakaan lainnya diantaranya dalam hal cakupan
subjek koleksi, jenis koleksi, ruang lingkup pelayanan dan pengguna potensialnya. Ciri-ciri tersebut antara lain, yaitu memiliki koleksi yang terbatas pada satu atau
beberapa disiplin ilmu. Kedua, keanggotaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh perpustakaan. Ketiga, peran utama melakukan penelitian
kepustakaan untuk anggota. Keempat, tekanan koleksi bukan pada buku, melainkan pada majalah, jurnal, laporan penelitian, abstrak, indeks, dan lain-lain.
Ciri-ciri tersebut juga dikemukakan Karmidi Martoatmodjo dalam bukunya Manajemen Perpustakaan Khusus adalah sebagai berikut :
a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja.
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk
anggota. d.
Tekanan koleksi pada buku dalam arti sempit melainkan majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari
jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan.
Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi ke penggunanya dibandingkan jenis perpustakaan lain. Jasa
yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pengguna.
18
18
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus Jakarta: Universitas Terbuka, 1997, hal. 1.4.