18
menguasai bidang tertentu subject specialist serta koleksi sumber- sumber akses informasi selengkap dan setepat mungkin.
22
f. Layanan bimbingan pengguna
Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan
kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.
6. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus
Sumber daya manusia dalam perpustakaan khusus meruapakan salah satu penentu keberhasilan perpustakaan. Mentalitas dan wawasan keilmuwan sumber
daya manusia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan prima. Oleh karena itu, kompetensi pustakawanpetugas perpustakaan dituntut agar
profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan informasi bagi penggunanya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut
seseorang pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah ditentukan. Seseorang yang dianggap profesional tidak cukup hanya dengan
memiliki ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diuji tingkat kompetensinya.
23
Untuk standar kompetensi akademik di dalam Standar Nasional Indonesia SNI 7496:2009, perpustakaan dipimpin oleh seorang tenaga profesional yang
sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 S1 di bidang ilmu perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan bidang
22
Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006, hal. 41.
23
Supriyanto, dkk., Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan Jakarta: IPI Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006, hal. 78-79.
19
perpustakaan.
24
Sementara untuk kompetensi profesional seorang pustakawan khusus, Joanne Marshall, Linda Moulton dan Roberta Piccoli menguraikannya
sebagai berikut: a.
Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya.
b. Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan
kepentingan organisasi atau klien. c.
Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi
organisasi. d.
Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna perpustakaan dan layanan informasi.
e. Menilai kebutuhan pengguna, merancang serta memasarkan produk
layanan informasi. f.
Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi- fungsi perpustakaan.
g. Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk
mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajamen senior.
h. Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar
organisasi atau klien perorangan. i.
Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi.
j. Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon
perubahan kebutuhan pengguna. k.
Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif.
25
Selain kompetensi profesional, pustakawan di perpustakaan khusus juga harus memiliki kompetensi personal individu. Kompetensi personal adalah
keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, selalu mempunyai
semangat untuk terus belajar sepanjang karirnya, dapat mendemonstrasikan nilai tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan terhadap perubahan dan
perkembangan dalam dunia kerjanya.
26
24
SNI, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, hal. 4.
25
Joanne Marshall [et. al.], “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke-21,” Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 Agustus 2003: hal. 2.
26
Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, hal. 79.