melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Sedangkan ciptaan sendiri diartikan sebagai hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan
keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.
2. Prinsip-Prinsip Hak Cipta
Berdasarkan pada Undang-undang Hak Cipta, dapat ditemukan beberapa prinsip dasar hak cipta.
50
a. Hak cipta melindungi ide yang telah berwujud dan asli. Salah satu prinsip yang paling fundamental dari perlindungan hak
cipta adalah konsep bahwa hak cipta hanya berkenaan dengan bentuk perwujudan dari suatu ciptaan misalnya buku, sehingga
tidak berkenaan atau tidak berurusan dengan substansinya. Dari prinsip dasar ini telah melahirkan dua sub-prinsip, yaitu:
1 Suatu ciptaan harus mempunyai keaslian orisinil untuk dapat menikmati hak-hak yang diberikan undang-undang
keaslian, sangat erat hubungannya dengan bentuk perwujudan suatu ciptaan.
2 Suatu ciptaan, mempunyai hak cipta jika ciptaan yang bersangkutan diwujudkan dalam bentuk tertulis atau bentuk
material yang lain. Ini berarti bahwa suatu ide atau suatu
50
Edy Damian, 2002, Hukum Hak Cipta, Alumni, Bandung. Hlm.99-106.
pikiran atau suatu gagasan atau cita-cita belum merupakan suatu ciptaan.
b. Hak cipta timbul dengan sendirinya otomatis Suatu hak cipta eksis pada saat seorang pencipta mewujudkan
idenya dalam suatu bentuk yang berwujud yang dapat berupa buku. Dengan adanya wujud dari suatu ide, suatu ciptaan lahir. Ciptaan
yang dilahirkan dapat diumumkan to make publicopenbaarmaken dan dapat diumumkan. Suatu ciptaan yang tidak diumumkan, hak
ciptanya tetap ada pada pencipta. c. Suatu ciptaan tidak perlu diumumkan untuk memperoleh hak
cipta Suatu ciptaan yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan
publishedunpublished work kedua-duanya dpat memperoleh hak cipta.
d. Hak cipta suatu ciptaan merupakan suatu hak yang diakui hukum legal right yang harus dipisahkan dan harus dibedakan dari
penguasaan fisik suatu ciptan. e. Hak cipta bukan hak mutlak absolut
Hak cipta bukan merupakan suatu monopoli mutlak melainkan hanya suatu limited monopoly. Hal ini dapat terjadi karena hak cipta
secara konseptual tidak mengenal konsep monopoli penuh, sehingga mungkin saja seorang pencipta menciptakan suatu
ciptaan yang sama dengan ciptaan yang telah tercipta terlebih dahulu.
Sementara itu, Tomi Suryo Utomo melihat prinsip-prinsip dalam UU Hak Cipta meliputi hal-hal berikut:
51
a. Hak Cipta melindungi perwujudan ide ukan ide itu sendiri; b. Hak cipta tidak memerlukan pendaftaran untuk mendapatkan
perlindungan hukum; c. Hak cipta bersifat original dan pribadi;
d. Ada pemisahan antara kepemilikan fisik dengan hak yang terkandung dalam suatu benda;
e. Jangka waktu perlindungan hak cipta bersifat terbatas; f. Pasal-pasal pidana di dalam UU Hak Cipta bersifat delik biasa;
g. Perlindungan hak cipta berlaku terhadap warga asing yang terlibat dalam perjanjian yang sama.
3. Objek Perlindungan Hak Cipta