langkah pemerintah Kabupaten Kebumen akan lebih jelas, terarah, dan terukur. Upaya yang diungkapkan berikut merupakan hasil penelusuran
dalam beberapa regulasi dan juga wawancara ke berbagai informan kunci.
1. Peta Potensi Ekonomi di Kabupaten Kebumen
Dalam struktur ekonomi Kabupaten Kebumen, pertanian menempati rating teratas. Pada tahun 2005, sektor pertanian
merupakan kontributor tersebsar dari total PDRB yaitu mencapai 39,81. Sektor ini didukung oleh sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, peternakan dan perikanan. Sebagian besar penduduk Kabupaten Kebumen bekerja di sektor ini yang mencapai 52,85 atau
338.910 jiwa. Potensi ekonomi pertanian diikuti oleh sektor jasa yang
memberikan kontribusi sebsar 19,59, kemudian selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan sumbangan sebesar
11,35. Sektor lain yang menonjol adalah sektor industri yang setiap tahun
kontribusinya selalu meningkat. Data terakhir menunjukkan kontribusi bidang ini mencapai 9,82. Pada sektor ini di dominasi oleh industri
rumah tangga khususnya industri makanan olahan sebanyak 35.099 unit yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 75.410 orang.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen selalu positif, namun belum cukup signifikan untuk meningkatkan pendapatan
perkapitanya. Hal ini dikarenakan nilai tambah dari sektor pertanian dan industri pengolahan masih kecilrendah.
140
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, pemerintah Kabupaten Kebumen memproyeksikan perekonomian dalam jangka panjang ke
depan masih akan didominasi oleh sektor pertanian meski nilainya menurun. Industri akan berkembang meski siring dengan menurunnya
produktifitas pertanian tersebut, namun diperkirakan masih bersifat industri kecil dan menengah. Dari sektor jasa dan priwisata,
diperkirakan akan berkembang dan meluas dengan memanfaatkan keindahan alam Kebumen yang menyebar hampir ke semua
wilayahnya.
141
Dengan proyeksi ekonomi seperti di atas, sangat wajar jika melahirkan visi pembangunan Kabupaten Kebumen yang berorientasi
ke agrobisnis, yaitu “Kebumen yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis.”
142
Industri batik sendiri, diantara beberapa industri yang bekembang di Kebumen, tidak begitu memiliki posisi yang strategis. Tercatat
dalam dokumentasi dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kebumen, Industri di Kebumen diklasifikasikan dalam
beberapa jenis industri, yaitu Industri Furniture dan Kayu Olahan, Industri Agro, Industrai Aneka Kripik, Industri Menengah, Industri
Kerajinan, Industri Kimia, Industri Lanting, Tempe , Tahu dan
140
RPJP Kebumen. Hlm: 44, 38, dan 39.
141
RPJP Kebumen. Hlm: 65-76
142
RPJP Kebumen. Hlm: 111
Minuman.
143
Dalam daftar Industri tersebut, Industri Batik masuk dalam kategori industri kerajinan dan hanya tercatat satu industri batik
yang secara resmi memiliki izin, yaitu Paguyuban Lawet Sakti. Berdasarkan deskripsi di atas maka jelas bahwa industri batik
Kebumen sampai saat ini belum menjadi prioritas program pemerintah, karena dinilai belum memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
2. Upaya Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam Mendorong Perlindungan dan Pengembangan Batik Kebumen