Dengan memahami pemaparan di atas, maka dengan jernih akan kita dapatkan deskripsi tentang eksistensi atau keberadaan dari motif batik
Kebumen sebagai karya intelektual tradisional. Untuk mempermudah dekripsi maka pertama akan penulis paparkan mengenai kondisi umum
Kabupaten Kebumen, kemudian mengenai sejarah dan perkembangan Batik Kebumen, dan terakhir eksistensi batik Kebumen ditinjau dari segi
industri dalam arti ekonomi, dan juga dari sudut seni dalam arti budaya masyarakat, yang merupakan hasil wawancara dan juga kajian literatur.
1. Kondisi Umum Kabupaten Kebumen
Kota Kebumen memiliki semboyan kota BERIMAN yang merupakan akronim dari Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman.
Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27 - 7°50 Lintang Selatan dan 109°22 - 109°50 Bujur Timur. Bagian selatan
Kabupaten Kebumen
merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian
Pegunungan Serayu
. Di Daerah selatan kota Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini
terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit. Wilayah Kebumen sebelah utara bertasan dengan Kebupaten
Banjarnegara dan Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Sementara sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Purworejo. Sebelah selatan Kebumen berbatasan
langsung dengan Samudera Hindia, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Cilacap.
Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah
merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
97
Jika dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, tercatat pada tahun 2006 angka kemiskinan mencapai 30,9. Presentase ini
membawa Kabupaten Kebumen menempati peringkat ketiga dalam hal jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah setelah Kabupaten
Brebes dan Grobogan. Jika dilihat dari segi pendidikan, pada tahun 2005 data menunjukkan bahwa Angka Pertisipasi Murni APM SD
mencapai 91,28, APM SMP sebesar 66,68, sedangkan untuk APM SLTA sebesar 41,96. Data ini menunjukkan bahwa lebih dari
limapuluh persen penduduk Kabupaten Kebumen usia sekolah, pada tahun 2005 tidak bisa menikmati bangku sekolah SLTA.
98
Kota Kebumen dikenal sebagai kota santri, hal ini bisa dilihat dari jumlah penduduk dan agama yang mereka anut, serta banyaknya
jumlah madrasah serta pesantren. 98,68 penduduk beragama Islam, 91 Pesantren, 6 Madrasah Aliah Negeri, dan 4 swasta. Selain
itu juga karena Kebumen juga memiliki sejarah heroik yang dilakukan
97
http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten_Kebumen diunduh pada tanggal 20 Mei
2010, pukul 11.00 WIB.
98
Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2005-2025.
Lampiran. Hlm: 97 dan 31.
kaum santri melalui perjuangan Angkatan Oemat Islam di Sumalangu.
99
Dalam hal kebudayaan, Kebumen memiliki beragam kesenian yang khas seperti Karawitan, Wayang Kulit, Jam Janeng, Kuda
Lumping dan Mentiet. Budaya gotong royong dan tolong menolong masih begitu erat di berbagai daerah. Aspek budaya ini dinilai
merupakan modal dasar sekaligus kearifan lokal yang sangat penting dalam pengembangan pembangunan ke depan.
100
Sektor pertanian merupakan kontributor terbesar dalam total Produk Domestik Regional Bruto PDRB yang mencapai 37,15,
disusul sektor industri, perdagangan, kemudian pariwisata.
101
Industri yang berkembang lebih banyak berupa industri rumah tangga yang
dinilai belum cukup signifikan untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
2. Sejarah dan Perkembangan Batik Kebumen