Teori Justifikasi Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

Cabang-cabang HKI di Indonesia dapat digambarkan secara utuh dalam bagan sebagai berikut: 41

3. Teori Justifikasi Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

Setidaknya ada tiga dasar yang dapat kita kaji sebagai dasar perlindungan HKI, yaitu hak-hak alami, perlindungan reputasi dan dorongan dari imbalam untuk inovasi dan penciptaan. 42 a. Hak-hak Alami Justifikasi ini dinilai sebagai justifikasi paling mendasar, bahwa seorang yang telah mengeluarkan usaha ke dalam penciptaan 41 OK. Saidin, 2003, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Intellectual Property rights, PT. Radja Grafindo Perkasa, Jakarta. Hlm: 16 42 Tim Lindsey, dkk. 2005. Hak Kekayaan Intelektual; Suatu Pengantar, Cet. 4. Alumni, Bandung. Hlm: 13-16. Hak Kekayan Perindustrian Hak Terkait Neighbouring Rights Hak Cipta Copy Rights • Paten • Merek • Perlindungan Varietas Tanaman • Tahasia Dagang • Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu • Desain Industri Hak Cipta Hak Kekayaan Intelektual Material Benda Berwujud Immaterial Benda Tak Berwujud Benda memiliki sebuah hak alami untuk memiliki dan mengontrol apa yang telah mereka ciptakan. Pendekatan ini menekankan pada kejujuran dan keadilan. Hal ini dipertegas dengan ketentuan Pasal 27 2 deklarasi Hak Asasi Manusia se Dunia yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk mendapat perlindungan untuk kepentingan moral dan materi yang diperoleh dari ciptaan ilmiah, kesustraan atau artistik dalam hal dia sebagai pencipta. Namun dasar ini mendapat kritik terutama dari negara-negara berkembang, karena konsep kepemilikan di dalam masyarakat mereka cenderung bersifat komunal, dan dari setiap ciptaan memiliki nilai-nilai sosial sehingga masyarakat memiliki hak menggunakan dan mengontrolnya juga untuk kepentingan bersama. b. Perlindungan Reputasi Dalam dunia bisnis, reputasi sebuah produk perlu dibangun dengan berbagai iklan yang tidak murah hingga suatu produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Dari sinilah, para produsen memiliki kepentingan untuk dilindungi reputasi produknya dari pencurian atau pemalsuan pihak-pihak lain dengan memanfaatkan reputasi produknya. Hukum mereklah yang memiliki sistem untuk memberikan perlindungan tersebut. c. Dorongan dan Imbalan dari Inovasi dan Penciptaan Para ahli sepakat jika HKI merupakan sebuah kompensasi dan dorongan bagi orang untuk terus melakukan penciptaan. Hal ini akan memberikan kemenfaatan lebih pada masyarakat pada jangka panjang. Justifikasi perlindungan HKI juga dapat dilihat dari sudut pandang pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu pembenaran dari sudut pandang Pencipta, pengguna dan dari sudut pandang masyarakat. 43 a. Pembenaran Dari Sudut Pandang Pencipta Pokok pembenaran dari sudut pandang ini adalah bahwa seorang pencipta berhak untuk mengontrol segala sesuatu yang diciptakan atau dihasilkannya. Setidaknya ada empat pemikiran yang memunculkan argumen ini. Pertama, seorang pencipta layak untuk memperoleh reword atas usahanya sehingga dapat mengontrol apa yang telah dia hasilkan. Kedua, pencipta sangat pantas memiliki hak untuk mengontrol hasil ciptaannya karena dalam proses penciptaan dia telah mengeluarkan investasi yang cukup besar. Ketiga, dia pantas memperoleh hak itu karena dia telah menyumbangkan hal yang sangat berarti bagi kebudayaannya. Keempat, seorang dapat mengontrol hasil karyanya adalah karena memang beberapa norma sosial menghendaki hal tersebut. b. Pembenaran Dari Sudut Pandang Pengguna Pembenaran dari sudut pandang ini berpusat pada argumen tentang kerugian, penggunaan yang merugikan dan memperkaya diri dengan cara yang tidak adil. Pembenaran ini berdasar pada doktrin 43 Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual HKI di Era Global; Sebuah Kajian Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hlm: 20-23. perbuatan melawan hukum dan restitution dan tidak berdasar pada hukum benda. Hukum harus melindungi pencipta dari tindakan- tindakan yang melawan hukum yang membahayakan. Doktrin misapropriation mengharuskan hukum untuk melindungi pelaku dari tindakan-tindakan yang merugikan karena telah merusak hubungan kepercayaan konsumen atas produsen. Dari perspektif tindakan memperkaya diri dengan tidak adil, tindakan tersebut jelas merugikan karena memperoleh kekayaan dari yang seharusnya dimiliki pemilik hak. Dari sudut pandang ini, HKI memiliki justifikasi yang sangat kuat. c. Pembenaran Dari Sudut Pandang Masyarakat Pembenaran ini sering disebut sebagai economic justification for the intellectual property regimes. Hal ini terkait dengan pemenuhan kebutuhan produksi, penyebaran dan eksploitasi yang efisien terhadap berbagai hal. Keuntungan dari HKI diperuntukkan agar masyarakat secara umum dapat terpenuhi hajat ekonominya. Oleh karena itu dari segi ekonomi, HKI menjadi sebuah sistem yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat luas.

4. HKI Sebagai Bagian dari Hukum Ekonomi