Sejarah dan Perkembangan Seni Batik 1. Keragaman Kain Nusantara

I. Sejarah dan Perkembangan Seni Batik 1. Keragaman Kain Nusantara

Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah sangat luas dan terbagi-bagi dalam tidak kurang 17.500 pulau, baik besar maupun kecil. Keberagaman wilayah menjadikan budaya setiap daerah yang terpisah memiliki perbedaan dengan daerah yang lain. Oleh karena itulah, Indonesia menjadi satu negara yang memiliki banyak sekali keragaman budaya dan tradisi masyarakat selain juga memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Tercatat bahwa Indonesia memiliki lebih dari 300 suku dan sekitar 265 bahasa daerah. 74 Ini adalah kekayaan Indonesia yang tidak ternilai. Perjalanan sejarah membawa setiap suku di masing-masing wilayah memiliki tradisi dan budaya yang khas dan berbeda dengan tradisi suku lain. Keragaman tradisi ini antara lain terwujud dari berkembangnya banyak jenis kain tradisional yang khas dimiliki oleh hampir setiap suku yang diwariskan secara turun temurun. Diantara jenis kain tradisional yang populer antara lain kain tenun, kain songket, kain batik, kain sulam dan bordir yang masing-masing merupakan gambaran kekayaan budaya dan tradisi masyarakat tradisional. Masih banyak jenis kain yang tidak dapat disebutkan, yang sampai saat ini belum begitu digali dan masih menjadi ciri khas budaya masyarakat tertentu. Keberagaman kain itu kemudian dikenalkan 74 http:www.rumahpesonakain.orgkain-nusantara secara nasional sebagai kain nusantara. Sehingga secara sederhana kain nusantara dapat dimengerti sebagai kain-kain tradisional warisan budaya mulai dari batik, songket, tenun, ikat, hingga sulam dari berbagai daerah di Indonesia. 75 Kain tradisional Indonesi atau lebih dikenal sebagai kain nusantara memiliki nilai budaya tinggi, terutama dari sudut estetis, bermakna simbolis dan memimiliki falsafah yang mendasari pembuatannya. Keragaman dan keunikan ragam hias kain nusantara tercermin dengan jelas pada unsur yang terkait dengan pemujaan pada leluhur dan kebesaran alam. Dalam setiap kegiatan tradisi atau ritual budaya keluarga maupun agama, kain tradisional ini hampir selalu menempati bagian yang amat penting. Beberapa jenis kain nusantara yang sudah menjadi ikon dan dikenal secara nasional bahkan internasional memiliki nilai-nilai tradisi yang kuat antara lain: a. Kain Tenun Kain ini dalam beberapa literatur dinyatakan telah dikenal sejak jaman prasejarah. Kain tenun ini banyak ditemui di daerah pedalaman Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Nusa Tenggara Timur. Diperkirakan masyarakat membuat alat tenun dan menemukan bahan-bahan langsung dari alam berupa serat pohon dan getah serta dedaunan sebagai pewarna. Hal ini menunjukkan 75 http:traditionalfabric.blogspot.com bahwa tenun benar-benar asli berasal dari masyarakat tradisional Indonesia. Keahlian masyarakat dalam membuat kain tenun ini diperkirakan sejak masa perundagian atau perunggu yaitu mulai abab 8 sampai abab ke-2 sebelum masehi. 76 b. Kain Tenun Songket Para ahli sejarah memperkirakan bahwa keberadaan seni kain tenun songket gabungan antara seni tenun berbahan sutera atau benang kapas dan penambahan ragam hias dengan teknik cucuk yang mempergunakan benang emas atau perak berkembang bersamaan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya mulai sekitar abad ke-11. Seni kain tenun songket ini berkembang di Palembang dan kemudian berkembang ke wilayah-wilyah lain di Sumatra seperti Lampung dan Minangkabau. Berdasarkan warna dan ragam hiasnya, kain tenun songket ini dapat membedakan status sosial dari si pemakai. Dalam perkembangannya kain tenun songket terpengaruh dengan banyaknya orang asing yang masuk wilayah palembang, sehingga beberapa kain tenun songket ini memiliki nama sesuai dengan daerah asing yang mempengaruhinya seperti “Bungo Cino” dan “Bungo Pacik”. c. Kain Batik Kain batik saat ini telah tersebar hampir ke seluruh penjuru dunia, hal ini tidak mengherankan, karena ternyata dalam sejarah, teknik 76 http:www.rumahpesonakain.orgkain-nusantara membatik dikenal sebagai teknik yang universal, bahkan di masyarakat Peru Kuno di Amerika Selatan, teknik ini telah digunakan untuk menghias tembikar. Namun seni batik mencapai puncak estetikanya di Jawa pada permulaan abad 19 dengan mulai ditemukannya bahan tenun kapas halus yang diimport dari Inggris dan Belanda. Bagi masyarakat Jawa, sepotong batik tidak hanya selembar kain untuk busana tetapi dipakai dalam beberapa tingkat kehidupan mulai seorang bayi lahir sampai saat dia meninggalkan dunia ini, juga dalam seni tari, seni drama dan busana untuk anggota keluarga raja. Berdasarkan pemaparan di atas, maka jelas bahwa batik hanyalah salah satu dari sekian banyak ragam jenis kain nusantara yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Meski begitu, batik menjadi satu teknik yang luwes dan mudah berkembang mengikuti jaman serta relatif mudah dalam mereproduksinya. Tidak heran kemudian jika batik menjadi kain tradisional yang paling dikenal di Indonesia, bahkan di hampir wilayah Indonesia memiliki kain bercorak batik yang khas sesuai dengan kondisi budaya dan tradisi masyarakatnya. Meski Indonesia memiliki begitu banyak ragam kain nusantara, namun pengetahuan masyarakat akan keragaman itu sangat minim, apalagi terkait dengan kain yang bersifat etnik. 77 Beberapa kain tradisional di daerah yang memiliki pesona masing-masing, sebagian 77 http:leisure.id.finroll.comnite-life17-berita-terkini3320-____masyarakat- kurang-tahu-produksi-kain-nusantara____.html sudah tidak lagi diproduksi bahkan sudah hilang ditelan usia. Menghadapi persolanan ini, pemerintah bersama masyarakat harus bersama-sama untuk mengupayakan pelestarian dan pengembangan untuk berbagai jenis kain nusantara tersebut.

2. Sejarah dan Perkembangan Batik di Indonesia