Pengatruan fungsi sosial ini sejalan dengan doktrin penggunaan yang pantas fair use fair daeling yang berakar pada hukum
kebiasaan the Anglo-American common law tradition.
22
Doktrin ini mengandung pengertian bahwa penggunaan yang pantas adalah
pemberian ijin kepada pihak masyarakat untuk membuat salinan karya yang dilindungi hak cipta, jika digunakan untuk tujuan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan pertimbangan-pertimbangan lain yang mendukung. Doktrin ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan
antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
b. Pengetahuan Tradisional
Permasalahan tentang pengetahuan tradisional Traditional Knowledge menjadi satu permasalahan yang ramai dibahasa
berkaitan dengan HKI. Hal ini tidak terlepas dari nilai penting yang dimiliki pengetahuan tradisional dalam wilayah pengembangan inovasi
dan perindungan masyarakat tradisional. Pengetahuan tradisonal bisa menjadi basis atau prior art dalam mengembangkan inovasi modern.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan atas definisi dari pengetahuan tradisional ini. Henry Sulistyo Budi mencoba untuk
mendefinisikan tradisional knowledge sebagai pengetahuan yang setatus kedudukannya atau penggunaannya merupakan bagian dari
tradisi budaya masyarakat. UNESCO juga sudah memberikan definisi
22
Muhammad Djumhana, 2006, Perkembangan Doktrin dan teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Citra Aditya Bakti, Bandung. Hlm: 48
tentang pengetahuan tradisional ini. Namun definisi masih terlalu luas, yang cenderung mengacu kepada kebudayaan semata. Perumusan
tersebut lahir dalam satu simposium yang berjudul Symposium on the Protection of Pacific Island, Noumea, 15-19 Februari 1999.
23
Sedangkan menurut WIPO pengetahuan tradisional merujuk pada berbagai pengetahuan yang sangat luas, dan tidak terbatas
pada suatu bidang tertentu, misalnya dapat berupa pengetahuan tentang pengobatan medis, tentang pertanian, dan tentang
perlindungan lingkungan. Yang menjadi pembeda pengetahuan tradisional dengan pengetahuan yang lain adalah keterkaitannya
dengan komunitas lokal tertentu. Pengetahuan tradisional tersebut diciptakan, dipertahankan, digunakan dan dilindungi dalam lingkaran
tradisional. Istilah “tradisional” berarti telah digunakan dan ditranfer secara turun temurun dari generasi ke generasi.
24
Sementara Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi memberikan batas pengertian operasional pengetahuan tradisional
sebagai berikut: Pengetahuan tradisional adalah seluruh bentuk pengetahuan
inovasi, dan kegiatan budaya dari masyarakat asli indigenous comunity maupun masyarakat lokal, yang meliputi cara hidup
dan teknologi tradisional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara turun temurun.
25
23
Ibid. Hlm: 14
24
Muhammad Ahkam Subroto Suprapedi, 2008, Pengenalan HKI Hak Kekayaan Intelektual Konsep dasar Kekayaan Intelektual untuk Penumbuhan Inovasi,
Indeks, Jakrta. Hlm: 35
25
Muhammad Djumhana, 2006, Perkembangan Doktrin dan teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Citra Aditya Bakti, Bandung. Hlm: 15
c. Eksistensi Batik Indonesia