Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

68 digunakan untuk perumahan yaitu seluas 10.428,44 Ha. Perkantoran dan penggudangan dalam kawasan ini seluas 1.757,50 Ha. Sedangkan untuk industri dan taman masing-masing seluas 236,08 Ha dan 190,91 Ha dan untuk lainnya seluas 1.960,07 Ha. Serupa dengan Jakarta Selatan, sebagian besar tanah Kotamadya Jakarta Timur dimanfaatkan sebagai perumahan 13.351,00 Ha. Sedangankan untuk perkantoran dan penggudangan luas tanah yang digunakan yakni 1.997,55. Taman dan Industri seluas 262.14 Ha dan 972,44 Ha, serta 2.189,87 Ha untuk yang lainnya. Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas tanah 4.790 Ha dan merupakan wilayah terkecil kedua di Provinsi DKI Jakarta setelah kepulauan seribu. Dimana digunakan untuk perumahan seluas 2.755,69 Ha, Industri seluas 165,74 Ha, perkantoran dan perdagangan seluas 1.123,73, untuk taman seluas 248,60, serta untuk lainnya seluas 496,24. Penggunaan tanah di Kotamadya Jakarta Barat tidak jauh berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya di DKI Jakarta. Dimana terbagi untuk perumahan seluas 7.464,16 Ha, industri 185,44 Ha, perkantoran dan penggudangan 1.228,89 Ha, taman 189,23 Ha, dan untuk yang lainnya seluas 3.547,47 Ha. Kotamadya Jakarta Utara lebih terkonsentrasi untuk kegiatan perindustrian, dimana luas tanah dan penggunaannya untuk industri seluas 1.744,80 Ha paling luas diantara kotamadya dan kabupaten administratif di DKI Jakarta. Sedangkan sisanya seluas 8.119,97 Ha untuk perumahan, 1.239,89 untuk perkantoran dan penggudangan, 116,61 Ha untuk taman dan 2.978,73 untuk yang lainnya. 69 Pembagian wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta yang terakhir adalah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Wilayah ini baru memekarkan diri menjadi Kabupaten Administratif pada tahun 2002. Sebelumnya wilayah ini masuk ke dalam wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Adapun luas tanah dan penggunaannya di Kabupaten Administratif Kepulauan seribu untuk perumahan seluas 321,35 Ha, industri 275,17 Ha, perkantoran dan penggudangan seluas 92,70 Ha, dan untuk yang lainnya seluas 491,78 Ha. Daerah di sebelah selatan dan timur Jakarta terdapat rawasitu dengan total luas mencapai 100,52 Ha. Kedua wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan iklimnya yang lebih sejuk sehingga ideal dikembangkan sebagai wilayah penduduk. Adapun wilayah Jakarta Barat masih tersedia cukup lahan untuk dikembangkan sebagai daerah perumahan. Kegiatan industri lebih banyak terdapat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur sedangkan untuk kegiatan usaha dan perkantoran banyak terdapat di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

4.1.2 Kondisi Penduduk

Jumlah penduduk DKI Jakarta selama tahun 1995-2008 rata-rata cenderung meningkat. Tahun 1995 penduduk DKI Jakarta berjumlah 7.547.245 jiwa hingga tahun 2008 mencapai 9.146.181 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk di DKI Jakarta tidak hanya dikarenakan tingginya tingkat kelahiran pada wilayah ini, melainkan juga dikarenakan faktor perpindahan penduduk yang terjadi terutama yang berasal dari luar DKI Jakarta.