69 Pembagian wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta yang terakhir adalah
Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Wilayah ini baru memekarkan diri menjadi Kabupaten Administratif pada tahun 2002. Sebelumnya wilayah ini masuk
ke dalam wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Adapun luas tanah dan penggunaannya di Kabupaten Administratif Kepulauan seribu untuk perumahan seluas 321,35 Ha,
industri 275,17 Ha, perkantoran dan penggudangan seluas 92,70 Ha, dan untuk yang lainnya seluas 491,78 Ha.
Daerah di sebelah selatan dan timur Jakarta terdapat rawasitu dengan total luas mencapai 100,52 Ha. Kedua wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan
air, dengan iklimnya yang lebih sejuk sehingga ideal dikembangkan sebagai wilayah penduduk. Adapun wilayah Jakarta Barat masih tersedia cukup lahan untuk
dikembangkan sebagai daerah perumahan. Kegiatan industri lebih banyak terdapat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur sedangkan untuk kegiatan usaha dan perkantoran
banyak terdapat di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
4.1.2 Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk DKI Jakarta selama tahun 1995-2008 rata-rata cenderung meningkat. Tahun 1995 penduduk DKI Jakarta berjumlah 7.547.245 jiwa hingga
tahun 2008 mencapai 9.146.181 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk di DKI Jakarta tidak hanya dikarenakan tingginya tingkat kelahiran pada wilayah ini, melainkan juga
dikarenakan faktor perpindahan penduduk yang terjadi terutama yang berasal dari luar DKI Jakarta.
70
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 1995-2008
Tahun Jumlah Pendududuk
Jiwa 1995
7.547.245 1996
7.625.794 1997
7.712.571 1998
7.818.573 1999
7.831.520 2000
7.578.701 2001
7.423.379 2002
8.379.069 2003
8.603.776 2004
8.725.630 2005
8.864.519 2006
8.961.680 2007
9.057.993 2008
9.146.181 Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka, Beberapa Terbitan
Penduduk pada Provinsi DKI Jakarta tidak tersebar secara merata di setiap KabupatenKotamadya. Tabel 4.2 menunjukan jumlah penduduk tahun 2008 paling
banyak berada pada wilayah Jakarta Timur sebanyak 2.428.213 jiwa, Jakarta Barat berjumlah 2.202.672 jiwa dan Jakarta Selatan berjumlah 2.141.773 jiwa.
Terkonsentrasinya penduduk pada tiga wilayah tersebut dikarenakan wilayah-wilayah ini merupakan pusat kegiatan industri, perumahan, usaha dan perkantoran.
71
Tabel 4.2 Penduduk DKI Jakarta Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin dan
KabupatenKotamadya Tahun 2008
KabupatenKota Administratif
Jenis Kelamin Jumlah Pendududuk
Jiwa Rasio Jenis
Kelamin Laki-Laki
jiwa Perempuan
jiwa Jakarta Selatan
1.072.637 1.069.136
2.141.773 100,33
Jakarta Timur 1.184.496
1.243.717 2.428.213
95,24 Jakarta Pusat
450.651 444.089
894.740 101,48
Jakarta Barat 1.067.093
1.135.579 2.202.672
93,97 Jakarta Utara
707.191 752.189
1.459.360 94,02
Kepulauan Seribu 9.324
10.099 19.423
92,33 Sumber : Badan Pusat Statistik, Jakarta
4.1.3 Kondisi Ekonomi 4.1.3.1 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita PDRB Per Kapita
Menurut BPS 2008 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita PDRB per
kapita adalah besaran kasar yang menunjukan tingkat kesejahteraan penduduk disuatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB per kapita didapat dengan membagi
PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di wilayah tersebut. PDRB per kapita DKI Jakarta mengalami peningkatan pada tahun penelitian.
Peningkatan jumlah PDRB per kapita wilayah menggambarkan tingkat kemajuan perekonomian dan pembangunan suatu daerah.