79 penurunan kesenjangan ekonomi di Indonesia pada waktu krisis tahun 1998. Ini
dikarenakan adanya penurunan tingkat pertumbuhan khususnya di Pulau Jawa. Ketimpangan wilayah yang terjadi di DKI Jakarta ini disebabkan karena
perbedaan karakteristik wilayah-wilayah tersebut. Disamping itu terdapat pula faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat ketimpangan di suatu
wilayah. Myrdal Jhingan, 1993 dalam teorinya mengenai dampak balik backwash effect
dan dampak sebar spread effect mengemukakan bahwa dampak balik cenderung membesar dan dampak sebar yang semakin mengecil membuat
ketimpangan wilayah di negara-negara terbelakang.
4.3 Pembuktian Hipotesis Kuznets
Laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta cenderung meningkat pada tahun penelitian. Tahun 1998 pertumbuhan ekonomi wilayah ini sempat turun hingga -
17,49 akibat dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Akan tetapi, laju pertumbuhan tersebut kembali meningkat untuk tahun selanjutnya. Disisi lain,
tingkat ketimpangan DKI Jakarta pada tahun 1995-1997 yang meningkat tiap tahunnya ikut menurun akibat dari krisis ekonomi yang terjadi walaupun kembali
naik pada tahun 2001. Seiring dengan Hipotesis Kuznet mengenai Kurva U-Terbalik dimana
menjelaskan bahwa mula-mula ketika pembangunan dimulai, distribusi pendapatan akan makin tidak merata, namun setelah mencapai suatu tingkat pembangunan
tertentu, distribusi pendapatan makin merata. Penelitian ini ingin mengetahui apakah hipotesis Kuznet tersebut berlaku di Provinsi DKI Jakarta. Melihat pertumbuhan
80 ekonomi DKI Jakarta yang cenderung meningkat diharapkan dapat terjadi secara
merata. Gambar 4.2
Kurva Hubungan Antara Indeks Ketimpangan Wilayah dengan Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 1995-2008
Ketimpangan Wilayah
GR
10 -10
-20
R D
3.3 3.2
3.1 3.0
2.9 2.8
2.7 2.6
Pertumbuhan Ekonomi Sumber : Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, diolah
Gambar 4.2 merupakan hubungan antara ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi. Gambar menunjukan bahwa kurva berbentuk U terbalik. Pada tahun 1995-
1997 indeks ketimpangan pembangunan wilayah terus meningkat. Akan tetapi seiring dengan penurunan pertumbuhan ekonomi wilayah DKI Jakarta pada tahun 1998