54 c. Data PDRB per kapita atas dasar harga konstan 1993 DKI Jakarta tahun
1994-2001 d. Data PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 DKI Jakarta tahun
2001-2008 e. Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin, rasio jenis kelamin,
kepadatan penduduk dan kecamatan tahun 1995-2008 f. Data PDRB atas dasar harga konstan 1993 Indonesia tahun 1994-2001
g. Data PDRB atas dasar harga konstan 2000 Indonesia tahun 2001-2008 h. Data PDRB Atas dasar harga konstan 1993 DKI Jakarta tahun 1994-
2001 i. Data PDRB Atas dasar harga konstan 2000 DKI Jakarta tahun 2001-
2008 j. Data investasi pihak swasta yaitu PMA dan PMDN yang telah
direalisasikan Provinsi DKI Jakarta tahun 1995-2008.
3.3 Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka, dokumentasi dan internet. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari
literatur-literatur yang berisikan informasi berhubungan dengan permasalahan yang tengah diteliti dan buku yang berhubungan dengan tema penelitian. Teknik
dokumentasi dilakukan dengan menelusuri dan mendokumentasikan data-data dan informasi yang berkaitan dengan objek studi.
55
3.4 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi. Statistik deskriptif digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian pertama dan kedua yakni perhitungan tingkat ketimpangan wilayah menggunakan pendekatan PDRB per kapita relatif dan pembuktian Hipotesis
Kuznets dijelaskan melalui gambar dan Korelasi Pearson . Sedangkan analisis regresi digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu pengaruh variabel
PDRB per kapita, investasi, aglomerasi, dan dummy time terhadap ketimpangan pembangunan wilayah di Provinsi DKI Jakarta.
3.4.1 Kolerasi Pearson
Kolerasi Pearson sering disebut dengan korelasi produk momen atau kolerasi saja. Nilai dari koefisien korelasi ini adalah r yang besarnya antara –1 hingga 1. Jika r
0 maka dikatakan berkorelasi negatif, artinya jika nilai salah satu peubah semakin besar maka peubah yang lain akan semakin kecil. Sebaliknya jika r 0 dikatakan
terjadi hubungan linear yang positif. Jika r = 0 dikatakan tidak berkorelasi tetapi bukan berarti tidak berhubungan. Mungkin berhubungan namun tidak linear. Semakin
dekat nilai r dengan 1 atau –1 maka semakin erat hubungan linear antar peubah tersebut. Adapun rumus dari Korelasi Pearson Husaini Usman dalam Mulyanto
Sudarmono, 2006 yaitu : r
xy 揦
ST U S
U
V
T U
V
S
V
T S
V
…………………………………3.4
56 Dimana :
r
xy
= Koefisien kolerasi yang dicari Σ xy
= Jumlah perkalian variabel x dan y Σ x
= Jumlah nilai variabel x Σ y
= Jumlah nilai variabel y Σ x
2
= Jumlah pangkat dua nilai variabel x Σ y
2
= Jumlah pangkat dua nilai variabel y n
= Banyaknya sampel
3.4.2 Analisis Regresi
Analisis regresi ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari faktor PDRB per kapita, investasi, aglomerasi, dan dummy time desentralisasi fiskal terhadap
ketimpangan wilayah. Pada penelitian ini, analisis regresi dilakukan dengan metode Ordinary Least Square
OLS manggunakan Program Eviews 6.0. Data yang digunakan dalam analisis ini berupa data time-series. Adapun model persamaannya
sebagai berikut : Y =
+
1
X
t
+
t
; t = 1, 2, …, T ….……………………………...3.5 dimana T adalah banyak data time-series.
3.4.3 Estimasi Model regresi
Analisis pengaruh variabel PDRB per kapita, investasi, inmigran, dan dummy time
desentralisasi fiskal terhadap ketimpangan wilayah menggunakan data time- series
selama 14 empat belas tahun yang diwakili data tahunan dari 1995-2008 yang
57 menghasilkan 14 observasi. Model dasar ketimpangan wilayah dalam penelitian ini
sebagai berikut : RD = f PDRB per kapita, I, Ag ………………………………….3.6
di mana : RD
= ketimpangan wilayah regional disparity PDRB per kapita
= Produk Domestik Regional Bruto Per kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
I = Investasi Investment
Ag = Aglomerasi Aglomeration
Model dasar tersebut akan diturunkan menjadi model ekonometrik sebagai berikut :
RD
t
=
1
+
2
PDRB per kapita
t
+
3
I
t
+
4
Ag
t
+
t
……………………3.7 Dimana t menunjukan time series periode waktu.
Dalam Sjafrizal 2008 dijelaskan karena hubungan antara ketimpangan wilayah dengan tingkat ketimpangan regional dengan tingkat pembangunan ekonomi
tidaklah linear, maka persamaan regresi dapat pula dilakukan dalam bentuk fungsi non linear. Dengan demikian persamaan yang dapat digunakan untuk mengetahui
faktor penentu ketimpangan antar wilayah adalah sebagai berikut : RD =
1
PDRB per kapita
2
I
3
Ag
4
…………………………...............3.8 Persamaan ini akan dapat dihitung dengan metode regresi setelah dilakukan
transformasi dengan menggunakan logaritma sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut :