37 Jhingan,  1993,  investasi  cenderung  menambah  ketidakmerataan.  Di  daerah-daerah
yang  sedang  berkembang,  permintaan  barang  dan  jasa  akan  mendorong  naiknya investasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan. Sebaliknya di daerah-
daerah  yang  kurang  berkembang,  permintaan  akan  investasi  rendah  karena pendapatan masyarakat yang rendah. Selain itu Investasi khususnya investasi swasta
lebih banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. Dalam hal ini, kekuatan yang berperan banyak  dalam  menarik  investasi  swasta  ke  suatu  daerah  adalah  keuntungan  lokasi
yang  dimiliki  oleh  suatu  daerah  Sjafrizal,  2008.  Perbedaan  inilah  yang  akan menyebabkan ketimpangan antar wilayah menjadi semakin lebar.
2.1.7  Hubungan antara Aglomerasi dan Ketimpangan Pembangunan wilayah
Sjafrizal  2008  mengatakan  terjadinya  konsentrasi  kegiatan  ekonomi  yang cukup  tinggi  pada  wilayah  tertentu  jelas  akan  mempengaruhi  ketimpangan
pembangunan  antar  wilayah.  Konsentrasi  ekonomi  ini  tercermin  dalam  kegiatan aglomerasi.  Pertumbuhan  ekonomi  daerah  akan  cendeung  lebih  cepat  pada  daerah
dimana  terdapat  konsentrasi  kegiatan  ekonomi  yang  cukup  besar.  Kondisi  tersebut selanjutnya  akan  mendorong  proses  pembangunan  daerah  melalui  peningkatan
penyediaan  lapangan  kerja  dan  tingkat  pendapatan  masyarakat.  Demikian  pula sebaliknya, bilamana konsentrasi kegiatan  ekonomi pada suatu daerah relatif rendah
yang  selanjutnya  juga  mendorong  terjadi  pengangguran  dan  rendahnya  tingkat pendapatan masyarakat.
38 Aglomerasi dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, terdapatnya sumber
daya  alam  yang  lebih  banyak  pada  daerah  tertentu,  misalnya  minyak  bumi,  gas, batubara  dan  bahan  mineral  lainnya.  Kedua,  meratanya  fasilitas  transportasi,  baik
darat,  laut  maupun  udara  juga  ikut  mempengaruhi  konsentrasi  ekonomi.  Ketiga, kondisi  demografis  kependudukan  juga  ikut  mempengaruhi  karena  kegiatan
ekonomi akan cenderung terkonsentrasi dimana sumberdaya manusia tersedia dengan kualitas yang lebih baik Sjafrizal, 2008.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jaime Bonet 2006, dimana Bonet  menganalisis  pengaruh  variabel  aglomerasi  produksi  terhadap  ketimpangan
pendapatan  regional.  Hasil  penelitian  Bonet  menunjukan  bahwa  antara  aglomerasi produksi  dan  ketimpangan  pendapatan  regional  terdapat  hubungan  positif  dan
signifikan  pada  =  1.  Hal  itu  berarti  setiap  kenaikan  tingkat  aglomerasi  produksi maka akan meningkatkan ketimpangan pendapatan regional.
2.1.8  Hubungan antara Desentralisasi Fiskal dengan Ketimpangan Pembangunan Wilayah
Semenjak ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang diatur dalam UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan UU No. 25
tahun  1999  tentang  perimbangan  keuangan  antara  pemerintah  pusat  dan  daerah, kemudian  direvisi  oleh  UU  No.  32  tahun  2004  dan  UU  No.  33  tahun  2004  tentang
pemerintah  daerah  dimana  pemerintah  daerah  diberikan  wewenang  untuk  dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas