1
2.2 Penelitian Terdahulu
Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Antar Kecamatan Di Kabupaten Banyumas, 1993-2000 Peneliti
Permasalahan Penelitian Model
Hasil
Sutarno dan Mudrajad Kuncoro
1. Bagaimana pengklasifikasikan
kecamatan berdasarkan
pertumbuhan ekonomi
dan PDRB per kapita? 2. Seberapa besar tingkat
ketimpangan antar
kecamatan? 3. Membuktikan
hipotesis Kuznet tentang U terbalik
apakah berlaku
di Kabupaten Banyumas?
1. Kesenjangan Ekonomi
Regional menggunakan
Indeks Tropy Theil I
Theil
= -.
Dimana : y
j
= PDRB per kapita per propinsi ke j
x
j
= Jumlah penduduk per propinsi ke j
Y = PDRB Indonesia X
= Jumlah
penduduk Indonesia
2. Indeks Williamson
IW = 1
Y
Dimana : Yi
= PDRB per kapita di Kecamatan i
Y = PDRB per kapita rata-rata
Kabupaten Banyumas fi
= Jumlah penduduk di kecamatan i
n = Jumlah penduduk
Kabupaten Banyumas 3. Tipologi Klassen
Alat analisis tipologi Klassen 1. Berdasarkan
tipologi Klassen,
daerahkecamatan di
Kabupaten Banyumas dapat diklasifikasikan
berdasarkan pertumbuhan
dan pendapatan per kapita menjadi
empat kelompok
yaitu daerahkecamatan cepat maju dan
cepat tumbuh, kecamatan yang maju tapi
tertekan, kecamatandaerah
yang berkembang
cepat dan
kecamatandaerah tertinggal. 2. Pada periode pengamatan 1993–
2000 terjadi
kecenderungan peningkatan
ketimpangan, baik
dianalisis dengan indeks Williamson maupun dengan indeks entropi
Theil. Ketimpangan
ini salah
satunya diakibatkan
konsentrasi aktivitas ekonomi secara spasial.
3. Hipotesis Kuznets
mengenai ketimpangan yang berbentuk kurva
U terbalik berlaku di Kabupaten Banyumas, ini terbukti dari hasil
analisis trend dan korelasi Pearson. Hubungan
antara pertumbuhan
dengan indeks
ketimpangan Williamson dan entropi Theil untuk
kasus Kabupaten Banyumas selama
42 digunakan untuk mengetahui
klasifikasi daerah berdasarkan dua
indikator utama,
yaitu pertumbuhan
ekonomi dan
pendapatan atau
produk domestik regional bruto per
kapita daerah. periode 1993–2000
terbukti berlaku hipotesis Kuznets.
Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah
Peneliti Permasalahan Penelitian
Model Hasil
Budiantoro Hartono 1. Seberapa
besar tingkat ketimpangan
pembangunan ekonomi di Provinsi
Jawa
Tengah dari
Tahun 1981 – 2005?2. 2. Bagaimana pengaruh
investasi swasta
terhadap tingkat
ketimpangan ekonomi yang
terjadi di
Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 1981 -
2005?
3. Bagaimana pengaruh angkatan
kerja terhadap
tingkat ketimpangan ekonomi
yang terjadi
di Provinsi Jawa Tengah
dari Tahun
1981- 2005?
Vw
t
= +
1
X
1t
+
2
X
2t
+
3
X
3t
+
t
Dimana :
Vw = Indeks Williamson Provinsi Jawa Tengah.
X
1
= Investasi Swasta di Provinsi Jawa Tengah per kapita.
X
2
= Ratio Angkatan Kerja di Provinsi Jawa Tengah.
X
3
= Alokasi Dana Bantuan Pembangunan Daerah per kapita
di Provinsi Jawa Tengah. = kosntanta.
1
,
2
,
3
= koefisien masing-masing dari X
1
, X
2
, X
3
t = tahun.
t
= faktor gangguan. 1. Ketimpangan
pembangunan ekonomi antar daerah di Provinsi
Jawa Tengah yang dihitung dengan menggunakan indeks Williamson
selama periode
1981-2005 menunjukkan ketimpangan semakin
melebar. 2. Nilai investasi swasta perkapita,
rasio angkatan kerja dan alokasi bantuan
pembangunan daerah
berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan perkapita ekonomi di
Provinsi Jawa Tengah baik secara parsial maupun simultan.
3. Peningkatan nilai investasi swasta yang berarti peningkatan kegiatan
penanaman modal
akan mengakibatkan kegiatan ekonomi
dan peningkatan
kemakmuran penduduk sehingga ketimpangan
akan menurun. 4. Meningkatnya jumlah angkatan kerja
yang diimbangi dengan kesempatan