merupakan pemahaman terhadap orang lain ketimbang suatu diagnosis dan evaluasi terhadap orang lain. Empati menekankan kebersamaan dengan orang lain lebih daripada
sekedar hubungan yang menempatkan orang lain sebagai objek manipulatif. Taylor menyatakan bahwa empati merupakan faktor esensial untuk membangun hubungan yang
saling mempercayai. Ia memandang empati sebagai usaha menyelam ke dalam perasaan orang lain untuk merasakan dan menangkap makna perasaan itu. Empati memberikan
sumbangan guna terciptanya hubungan yang saling mempercayai karena empati mengkomunikasikan sikap penerimaan dan pengertian terhadap perasaan orang lain
secara tepat http:edukasi.kompasiana.com10 Januari 2014.
5.5. Hubungan Sikap Mendukung Petugas Terhadap Kepatuhan Pasien Menjalani Pengobatan TB Paru
di Puskesmas Sunggal Medan Tahun 2014
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung supportiveness. Suatu konsep yang perumusannya dilakukan
berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 13 orang yang menyatakan sikap mendukung petugas baik 8 orang 61,5 Tidak Patuh dan 5 orang 38,5 Patuh
menjalani pengobatan TB Paru. Sedangkan dari 25 orang yang menyatakan sikap mendukung petugas cukup diketahui 22 orang 88,0 Patuh dan 3 orang 12,0
tidak patuh menjalani pengobatan Tb Paru. Dan dari 4 orang yang menyatakan sikap mendukung Petugas Kurang diketahui 3 orang 75,0, Tidak Patuh dan 1 orang
25.0 Patuh menjalani pengobatan TB Paru. Hasil uji Chi-square menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
hasil uji yang signifikans p. 0,05 p=0,002. Hal ini berarti ada hubungan sikap mendukung petugas terhadap kepatuhan pasien menjalani pengobatan TB Paru.
Menurut asumsi peneliti, sikap mendukung petugas member pengaruh terhadap kepatuhan pasien dimana pasien mendapat dukungan motivasi dari petugas
untuk selalu tepat waktu mengambil obat kepuskesmas dan selalu memperhatikan perkembangan kesehatan pasien, sehingga pasien merasa diperhatikan oleh petugas
dan menerima semua anjuran petugas selama pengobatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan rahmat 2007 yang mengutif devito yang
menyatakan sikap sportif adalah sikap ynag mengurangi sikap defensifdalam komunikasi. Orang bersikap defensive bila ia tidak menerima, tidak empati. Orang
defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam berkomunikasi daripada memahami pesan orang lain.
5.6. Hubungan Sikap Positif petugas Terhadap Kepatuhan Pasien Menjalani Pengobatan TB Paru