Jenis Penelitian Instrumen Penelitian Defenisi Operasional

42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan desain sekat silang cross sectional study, yaitu penelusuran sesaat, artinya subyek diamati hanya sesaat atau satu kali. Untuk memperoleh informasi tentang variabel independen dan variabel dependen maka pengukuran dilakukan bersama-sama pada saat penelitian dengan menggunakan kuesioner Sugiyono, 2005 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sunggal Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada November 2013 - Januari 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua penderita TB paru yang sudah menjalani pengobatan 6-9 bulan diwilayah kerja Puskesmas Sunggal yaitu 42 orang tahun 2013.

3.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi Total sampling, dengan kriteria pengambilan responden sebagai berikut: a Kalau penderita adalah anak BTA Positif, maka responden keluarga adalah orang tua anak. Universitas Sumatera Utara b Yang punya hubungan dekat dan hampir setiap hari berhubungan dan tinggal bersama penderita. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden melalui wawancara yang berpedoman pada kuesioner yang dikumpulkan peneliti berupa data komunikasi petugas terhadap pasien, dukungan keluarga, pengetahuan dan sikap penderita terhadap kepatuhan pengobatan TB paru.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang dihimpun melalui pencatatan dokumen yang ada dilokasi penelitian yaitu laporan bulanan Puskesmas Sunggal Medan dan laporan dinas Kota Medan tahun 2014 .

3.5. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung kepada pasien dengan menggunakan kuesioner kepada Responden yang ada di Puskesmas Sunggal Medan tahun 2014.

3.6. Defenisi Operasional

1. Jenis kelamin Ciri khas yang dimiliki individu yang membedakannya dengan individu yang lain yaitu : 1 = laki- laki 2 = perempuan. Universitas Sumatera Utara 2. Umur Umur responden pada saat diwawancarai, kategorinya adalah: a. 20 tahun b. 20 – 29 tahun c. 30 – 39 tahun d. 40 – 49 tahun e. 50 tahun 3. Pendidikan Pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai oleh responden. Pendidikan ini dikategorikan a. Dasar, jika tidak tamat SD dan tamat SD. b. Menengah, jika tamat SLTP dan tamat SLTA. c. Tinggi, jika tamat Akademik dan perguruan tinggi 4. Pekerjan Jenis kegiatan yang dijalani responden sehari-hari yaitu : a. PNS b. Peg. Swasta c. Buruh d. Petani e. Wiraswasta Universitas Sumatera Utara 5. Keterbukaan Openness Adalah kemampuan membuka diri petugas kesehatan dalam hal mengungukapkan informasi jelas mengenai TB Paru, memberikan reaksi spontan terhadap tanggapan pasien dan penyampaian informasi yang bertanggung jawab.

6. Empati Empaty

Adalah kemampuan petugas kesehatan memahami motivasi dan pengalaman pasien perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka terhadap TB Paru.

7. Sikap mendukung Supportiviness

Adalah sikap yang ditunjukan petugas kesehatan dalam mendukung pasien mengatasi masalah TB Paru saat menyampaikan pesan. 8. Sikap positif Positiveness Adalah perlakuan positif yang ditunjukan petugas Kesehatan dalam menyampaikan pesan tentang TB Paru. 9. Kesetaraan Equality Adalah kemampuan petugas kesehatan untuk membuat suasana, dimana pasien seolah merasa setara dengan petugas kesehatan sehingga pesan yang disampaikan mengenai TB Paru dapat diterima dan petugas tidak membeda-bedakan pasien satu dengan yang lain. 10. Kepatuhan Adalah ketaatan pasien dalam menjalani pengobatan selama 6 Bulan pengobatan TB Paru. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru Dengan Kepatuhan Menjalani Program Pengobatan Pada Penderita TB Paru di BBKPM Surakarta.

0 0 15

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DENGAN PASIEN TB PARU DALAM MENJAGA KELANGSUNGAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS

0 0 23

HUBUNGAN FASE PENGOBATAN TB DAN PENGETAHUAN TENTANG MDR TB DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN TB (Studi di Puskesmas Perak Timur)

0 0 12

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI PASIEN HIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI PUSKESMAS TALANG KABUPATEN SOLOK TAHUN 2014

0 1 11

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 12

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS

0 0 21

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN TB PARU YANG SEDANG MENJALANI PENGOBATAN

0 20 23