7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Sudiro 2008, “Pengaruh Komitmen Keorganisasian dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Tenaga Edukatif Dosen Studi di Universitas Brawijaya Malang”. Tujuan penelitian menjelaskan pengaruh variabel komitmen
keorganisasian dan kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga edukatif dosen. Peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda untuk metodologi
penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan komitmen keorganisasian dan kepuasan kerja secara simultan mempengaruhi kinerja tenaga edukatif dosen,
karena dengan komitmen keorganisasian yang tinggi dan kepuasan kerja yang tinggi akan dapat meningkatkan kinerja seorang tenaga edukatif dosen.
Muhadi 2007, “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan Studi pada Karyawan
Administrasi Univeristas Diponegoro. Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk mengatur pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasional dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan alat analisis SEM dimana untuk menggunakan alat
ini diperlukan bantuan program AMOS, hasil analisis berupa statistik deskriptif , uji kualitas data dengan SPSS. Hasil uji hipotesis diketahui dimana tiga hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan. Suparman 2007, “Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja
Universitas Sumatera Utara
Pegawai Studi pada Pegawai di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara di Propinsi Kalimantan Tengah”. Tujuan Penelitian
untuk menganalisis pengaruh peran kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau hubungan pengaruh.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini maka teknik analisis yang digunakan adalah SEM atau Structural Equation Modeling
yang dioperasikan melalui program AMOS. Pengujian hipotesis yang dilakukan
membuktikan bahwa ada pengaruh yang positif motivasi dengan kepuasan kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara motivasi dengan
kepuasan kerja. Sedangkan dalam penelitian yang berbeda memberikan hasil yang
berbanding terbalik terhadap ketiga penelitian diatas, Brown et al 1993 “ Antecedents and Consequences of Salesperson Job Satisfaction: Meta Analysis
and Assesment of Causal Effects “ Tujuan penelitian ini berbeda dengan ketiga penelitian diatas karena penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan
positif diantara kinerja terhadap komitmen organisasional. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model meta analisis dan estimasi kausal model atau
hubungan pengaruh. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan melalui program LISREL. Pengujian hipotesis
yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh kinerja terhadap komitmen organisasional secara signifikan secara statistik, namun karena
besarnya ukuran sampel, pengaruhnya dinyatakan lemah dan tidak terdapat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi secara substansial. Kinerja penjualan sangat lemah hubungannya terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Penelitian berikutnya Johlke et al, 2000 “ An Integrated Model of Sales Manager’s Communication Practices “Tujuan penelitian menjelaskan bahwa
konsisten dengan temuan Brown et al yang mendukung hipotesis bahwa terdapat hubungan positif diantara kepuasan dan kinerja karyawan terhadap komitmen
organisasional. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau hubungan pengaruh. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini maka teknik analisis yang digunakan adalah SEM atau Structural Equation Modeling yang dioperasikan melalui program LISREL. Pengujian
hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa kinerja salesperson berhubungan positif dengan komitmen organisasi. Meskipun model yang dikembangkan
menunjukkan hubungan kausal, tetapi peneliti sendiri tidak dapat menyatakan secara yakin mengenai hubungan kausal tersebut karena tidak digunakannya
longitudinal design.
2.2 Teori Tentang Pendidikan dan Pengajaran