Teori Tentang Kepribadian Teori Tentang Proses Belajar

2.6 Teori Tentang Kepribadian

Sering didefinisikan sebagai gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain atau kadang-kadang didefinisikan sebagai organisasi internal dari proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang. Jadi kepribadian itu merupakan perangkat gambaran diri yang terintegrasi dan merupakan perangkat total dari kekuatan intrapsikis, yang membuat diri kita ini menjadi unik, dengan perilaku yang spesifik. Kebutuhan pekerjaan dapat menjembatani hubungan antara pemilikan tipe kepribadian tertentu dengan prestasi kerjanya. Teori ini mendasarkan pengertian tentang kecocokan antara ciri-ciri kepribadian seseorang bisa merasa puas dengan pekerjaannya tergantung dari derajat kecocokan antara kepribadian dan lingkungan pekerjaannya. Kepribadian adalah keseluruhan dari perilaku individu organisasi dinamis dalam sistem psiko-fisik individu yang sangat menentukan dirinya secara khas dalam menyesuaikan diri atau berinteraksi dengan situasi atau lingkungannya. Kepribadian seseorang terbentuk dari faktor keturunan maupun faktor lingkungan dalam kondisi situasional. Atribut kepribadian mempengaruhi perilaku organisasi. Penilaian kepribadian hendaknya digunakan bersama dengan informasi lain seperti rasa percaya diri, berwibawa, bijaksana, memiliki ketrampilan, kemampuan dan pengalaman Suparman, 2007.

2.7 Teori Tentang Proses Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan pendidik dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang Universitas Sumatera Utara berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara pendidikdosen dan peerta didikmahasiswa merupakan syarat utama berlangsung proses belajar mengajar. Proses dalam pengertian disini , merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan interdependent dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk dalam komponen belajar mengajar antara lain tujuan instruksional yang hendak dicapai dalam perencanaan pembelajaran , materi pelajaran, metode mengajar dan alat peraga yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran proses belajar mengajar dan evaluasi sebagai tolak ukur tercapai tidaknya tujuan. Dalam Proses belajar mengajar, dosen sebagai pengajar akan menggunkan pedoman dalam kurikulum dalam menjalankan tugasnya. Melalui proses belajar mengajar terjadi penyampaian informasi dan ilmu pengetahuan serta penanaman nilai-nilai maupun sikap. Pada akhir suatu proses pendidikan, khususnya pendidikan tinggi akan diperoleh lulusan out put yang dapat mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan Dirjen Dikti, 2001 Di dalam perilaku organisasi, proses belajar itu didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman hidup. Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan perilaku itu menunjukkan telah terjadinya proses belajar dan proses belajar itu sendiri adalah perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses belajar tersebut. Belajar itu sendiri melibatkan perubahan. Baik atau buruk dipandang dari tunjauan perilaku organisasi tergantung dari perilaku yang dipelajari. Pada umumnya pendidik lebih sering perilaku yang disenangi atau diterima oleh Universitas Sumatera Utara mahasiswa seperti, aktualisasi diri, pencapaian prestasi, mampu mengajar dengan baik, jelas dalam mencapai suatu tujuan meskipun kadang–kadang ada perilaku yang kurang puas bagi mahasiswa Mahmudi, 2005.

2.8 Teori Tentang Kondisi Kerja