pada variabel nilai sosial ini tergolong dalam kategori cukup. Berarti nilai sosial yang dimiliki oleh dosen dapat dikatakan baik. Karena dengan baiknya kerjasama
dan keluangan waktu yang diberikan dosen kepada mahasiswa akan memberikan suatu bentuk kerjasama yang baik pada proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Harapan Medan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Widiastuti, 2005 yang
menyatakan apabila nilai sosial yang dimiliki oleh seseorang seperti kecintaannya pada orang lain, mudah bergaul dan mampu menerima kritikan dapat dilakukan
dengan baik akan mengarah pada peningkatan kinerja seseorang. Dengan kata lain, semakin baik nilai sosial yang dimiliki seseorang maka akan semakin baik
kinerja yang dapat diberikannya kepada perusahaan. Selanjutnya variabel nilai sosial merupakan determinan kinerja dosen yang
paling berpengaruh dalam membentuk komitmen keorganisasian. Karena apabila dilihat dari nilai Estimate, nilai variabel ini tertinggi bila dibandingkan dengan
empat hipotesis lainnya yaitu sebesar 1,089 begitu juga dengan nilai critical ratio CR, nilai variabel ini juga tertinggi dengan nilai sebesar = 9,433.
4.6.6 Analisis Pengaruh Kinerja Dosen terhadap Komitmen Organisasi.
Apabila dilihat dari penghitungan rata-rata jawaban responden pada variabel kinerja dosen keseluruhan responden pada variabel ini tergolong dalam
kategori cukup. Berarti kinerja yang diberikan keseluruhan dosen dalam proses belajar mengajar kepada mahasiswa belum memuaskan pihak institusi. Pimpinan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Medan berharap rata-rata jawaban responden pada variabel kinerja ini berada pada kategori baik.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dari penghitungan rata-rata jawaban responden pada variabel komitmen keorganisasian terlihat bahwa jawaban keseluruhan jawaban responden
pada variabel ini tergolong dalam kategori cukup. Berarti komitmen organisasi yang diberikan keseluruhan dosen belum memuaskan pihak institusi. Pimpinan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Medan berharap rata-rata jawaban responden pada variabel komitmen keorganisasian ini berada pada kategori baik.
Dari Tabel 4.14 tersebut terlihat bahwa parameter estimasi hubungan pengaruh antara kinerja dosen terhadap komitmen keorganisasian diperoleh
sebesar 0,623. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kedua variabel dengan critical ratio CR = 5,029 ; CR ≥ 2,00 dan probability P =
0.000 ≤ 0,05. Pengujian hipotesis ini membuktikan bahwa kinerja dosen berpengaruh
positif terhadap komitmen keorganisasian, ini mengandung pengertian bahwa komitmen berorganisasi dapat terbentuk apabila kinerja dosen meningkat dengan
kuat dan dilakukan dengan baik. Karena komitmen dosen dalam berorganisasi dapat dibuktikan dengan kinerja yang baik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Komitmen organisasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai dosen yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan secara sungguh-
sungguh dan benar. Hipotesis ini didukung oleh Brown et al 1993 yang membuktikan bahwa
terdapat pengaruh kinerja terhadap komitmen organisasional secara signifikan secara statistik, namun karena besarnya ukuran sampel, pengaruhnya dinyatakan
lemah dan tidak terdapat signifikansi secara substansial. Kinerja penjualan sangat lemah hubungannya terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
berikutnya Johlke et al, 2000 yang membuktikan bahwa kinerja salesperson berhubungan positif dengan komitmen organisasi.
Hasil hipotesis menyatakan
bahwa komitmen berorganisasi dapat
terbentuk apabila kinerja dosen meningkat dengan kuat dan dilakukan dengan baik. Meskipun model yang dikembangkan menunjukkan hubungan positif, tetapi
peneliti tidak dapat menyatakan secara yakin mengenai kinerja dosen berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen keorganisasian dikarenakan perolehan nilai
Estimate sebesar 0,623 ≤ 1 dan nilai critical ratio CR = 5,029 yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai critical ratio CR kelima hipotesis lainnya.
Tabel 4.15 Simpulan Hipotesis
Hipotesis Hasil Uji
H. 1 Tanggung jawab berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja dosen. Diterima
H. 2 Kepribadian berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja dosen. Diterima
H. 3 Proses Belajar berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja dosen. Diterima
H. 4 Kondisi Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja dosen. Diterima
H. 5 Nilai Sosial berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja dosen. Diterima
H. 6 Kinerja Dosen berpengaruh positif terhadap komitmen
keorganisasian. Diterima
4.7 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung