Leksikon Semantik Leksikal Landasan Teori

sudah lulus dari jenjang pendidikan tinggi tertentu dan tidak pasti orang yang pandai dan cerdas; kata ‘ceramah’ pada awal mulanya berarti ‘banyak bicara, cerewet’, kini makna-makna tersebut telah hilang dan berganti makna baru menjadi ‘paparan atau uraian dalam bidang ilmu tertentu’. Berbeda dengan pergeseran bahasa, pemertahan bahasa terjadi jika dan bila penuturnya secara kolektif tetap menggunakan bahasa tradisionalnya walaupun ada desakan untuk beralih menggunakan bahasa yang lain. Membahas pemertahanan erat kaitannya dengan kepunahan bahasa, artinya jika upaya pemertahanan tersebut gagal, maka bahasa itu akan perlahan-lahan menjadi punah Sumarsono dalam Damanik, 2009:9. Kemampuan bahasa untuk bertahan hidup menurut Holmes 2001:65 dalam Gunarwan 2006:101-102 dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu 1 status bahasa yang bersangkutan seperti yang tercermin pada sikap masyarakat bahasa itu terhadapnya; 2 besarnya kelompok penutur bahasa itu serta persebarannya; dan 3 seberapa jauh bahasa itu mendapat dukungan institusional.

2.2.3 Leksikon

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2008:805 mendefinisikan leksikon sebagai “kosakata; komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; kekayaan kata yang dimiliki suatu bahasa.” Sedangkan Sibarani 1997:4 sedikit membedakan leksikon dari perbendaharaan kata, Universitas Sumatera Utara yaitu “leksikon mencakup komponen yang mengandung segala informasi tentang kata dalam suatu bahasa seperti perilaku semantis, sintaksis, morfologis, dan fonologisnya, sedangkan perbendaharaan kata lebih ditekankan pada kekayaan kata yang dimiliki seseorang atau sesuatu bahasa.” Pendapat yang sama dengan Sibarani mengenai leksikon dikemukakan oleh Booij 2007:16, yaitu ‘the lexicon specifies the properties of each word, its phonological form, its morphological and syntactic properties, and its meaning.’ Ia memberikan contoh leksikon melalui swim, dan swimmer: a. sw ιm sw ιmər b. [x]V [[x]V er]N c. SWIM ACTIVITY PERSON PERFORMING SWIM ACTIVITY Contoh a. merupakan bentuk fonologi leksem swim, Contoh b. merupakan struktur morfologi internal, Contoh c. merupakan makna yang dinyatakan dengan huruf kapital kecil. Dalam bahasa Indonesia diberikan contoh leksikon melalui ‘takut’ dan ‘penakut’ a. takut penakut b. [x]A [[x]A peN-]N [[x]A peN-]A c. tidak berani orang yang takut mudah takut Contoh a. merupakan bentuk fonologi leksem ‘takut’, Contoh b. merupakan struktur morfologi internal, Contoh c. merupakan makna. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Semantik Leksikal

Dari segi semantis, “setiap kata memiliki makna sesuai dengan lingkungan budaya bahasa bersangkutan” Sibarani, 1997:7. Pembahasan makna dalam kata merupakan kajian semantik leksikal. Makna kata itu dianggap sebagai satuan mandiri, bukan makna kata dalam kalimat Pateda, 2001:74. Jadi, menurut semantik leksikal, makna satu kata sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Contoh dalam bahasa Gayo terdapat kata batang kayu yang referennya ‘pohon’, kayu referennya ‘tumbuhan tanpa batang’, dan iken referennya ‘ikan’. Semantik berkaitan dengan semiotik. Dalam semantik, kata disebut lambang symbol sedangkan dalam semiotik lambang itu sendiri disebut tanda sign Pateda, 2001:25. Sebagai pengguna bahasa, masyarakat dikelilingi oleh tanda, diatur oleh tanda, ditentukan oleh tanda, bahkan dipengaruhi oleh tanda. Tanda-tanda itu mengandung makna. Dalam semiotik natural ditelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam Pateda, 2001:31. Misalnya, air sungai keruh menandakan bahwa di hulu telah turun hujan, tanah longsor memberikan tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam. Kata merupakan tumpuan dalam pembahasan semantik leksikal. Sweet dalam Palmer 1976:37 membagi kata atas kata penuh full words, kata tugas, dan partikel Universitas Sumatera Utara form words. Kata penuh mengandung makna tersendiri. Kata ini bebas konteks kalimat sehingga mudah dianalisis. Misalnya, nomina, verba, ajektiva, dan adverbia. Kata tugas merupakan bentuk bebas yang terikat konteks kalimat. Kata ini mengandung makna apabila berada dalam kalimat. Contohnya, pronomina, numeralia, interogativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, interjeksi. Partikel merupakan bentuk terikat yang melekat pada kata dasar dan terikat pada konteks kalimat. Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan pada bab I, subbab ini membahas kata penuh nomina kata benda, yang pembatasannya merujuk pada pendapat Chaer 2006:86-88 sebagai berikut. 2.2.4.1 Kata benda Kata-kata yang dapat diikuti dengan frase yang … atau yang sangat …disebut kata benda. Misalnya kata-kata: - lut tawar we jeroh lut tawar yang indah ‘danau yang indah’ Ada tiga macam kata benda yaitu: A. Kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, sehingga di depan kata benda itu dapat diletakkan kata bantu bilangan. Ke dalam kelompok kata benda ini termasuk kata-kata yang menyatakan: Universitas Sumatera Utara 1 orang. Termasuk kata-kata: a nama diri, seperti Hasan, Abas, Siti, dan Ida. b nama perkerabatan, seperti ngi adik, ine ibu, sudere saudara, dan Aka kakak. 2 hewan, seperti lipe ular, dan kintis semut. 3 tumbuhan atau pohon, lasun ilang bawang merah, dan jamu jambu, 4 alat, perkakas, atau perabot, seperti dedisen, kik alat tangkap ikan tradisional, 5 benda alam, seperti atu batu, dan one pasir, 6 hal atau proses, seperti uren hujan, 7 hasil, seperti belacan terasi hasil olahan ikan depik. B. Kata benda yang jumlahnya tak terhitung. Untuk dapat dihitung di depan kata benda itu harus diletakkan kata keterangan ukuran satuan seperti gram, ton, cm sentimeter, km kilometer, persegi, hektare, liter, kubik; termasuk juga kata-kata yang menyatakan nama wadah yang menjadi tempat benda tersebut, seperti karung, gelas, tem kaleng, motor truk, dan gerbak gerobak; serta kata-kata seperti saraikat seikat, sepotong, sengkerat sekerat, setumpuk, sarairis seiris. Ke dalam kelompok kata benda ini termasuk kata-kata yang menyatakan: 1 bahan, seperti one pasir, papan kayu, dan gule depik ikan depik, 2 zat, seperti wih air dan hewe udara. Universitas Sumatera Utara C. Kata benda yang menyatakan nama khas. Di muka kata benda ini tidak dapat diletakkan kata bilangan, seperti Takengon, dan Lut Tawar.

2.3 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan