Pemahaman tumbuhan di dasar danau

kelompok pria dan wanita usia 15-20 tahun. Untuk tiap kelompok gender dan usia ada 24 informan, sedangkan untuk tiap kecamatan ada 18 informan.

5.1. Gambaran Tingkat Pemahaman Nomina Kedanauan Lut Tawar

5.1.1 Pemahaman tumbuhan di dasar danau

Ada 3 leksikon tumbuhan di dasar danau, yakni Sepot rawan, Sepot banan sepot remu, dan Lumut yang tingkat pemahamannya diujikan pada 72 informan di empat kecamatan sekitar Lut Tawar. Berdasarkan data pada Tabel 1 lihat Lampiran 2 hal. 125 diketahui di empat kecamatan tersebut, tidak ada leksikon tumbuhan di dasar danau yang sama sekali jarang didengar dan digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan semua informan di empat kecamatan mengenal semua tumbuhan di dasar danau. Sedangkan leksikon tumbuhan yang paling sering didengar dan digunakan dan referennya masih banyak ditemukan adalah Lumut. Leksikon ini dikenal oleh 59 orang 81,9 informan. Tingkat pemahaman itu menunjukkan kondisi ekologi Lut Tawar di empat kecamatan yang mengelilinginya belum banyak mengalami perubahan. Selain itu gambaran pemahaman informan terhadap tumbuhan dan kondisi lingkungan ragawi di dasar danau di masing-masing kecamatan diperoleh berdasarkan pengujian pada 18 informan. Dari Tabel 1a, 1b, 1c, dan 1d lihat Lampiran 2 hal. 125- 126 diketahui di Kecamatan Bebesen, Kebayakan, Bintang, dan Lut Tawar, tidak ada leksikon tumbuhan di dasar danau yang sama sekali jarang didengar dan digunakan. Dengan persentase yang bervariasi, semua informan masih mengenal Universitas Sumatera Utara ketiga leksikon tumbuhan di dasar danau. Sementara itu leksikon tumbuhan yang paling sering didengar dan digunakan dan referennya masih banyak ditemukan adalah Lumut. Tabel 1a, 1b, dan 1d lihat Lampiran 2 hal. 125-126 menunjukkan 14 orang 77,8 informan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bebesen, Kebayakan dan Lut Tawar mengenal mengenal leksikon Lumut, sedangkan di Kecamatan Bintang Tabel 1c, lihat Lampiran 2 hal. 125, jumlah informan yang mengenal leksikon tersebut lebih banyak, yaitu 17 orang 94,4. Lebih banyaknya jumlah informan di Kecamatan Bintang yang mengenal leksikon Lumut menandakan tingginya interaksi manusia dengan alam dan masih terjaganya kelestarian lingkungan ragawi dasar danau. Tingkat pemahaman informan di empat kecamatan sekitar danau juga diujikan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Data pada Tabel 1e lihat Lampiran 2 hal. 126 memperlihatkan bahwa tak satu pun dari ke-24 informan pria dan wanita usia di atas 46 tahun yang sama sekali jarang mendengar dan menggunakan leksikon tumbuhan di dasar danau. Dengan persentase informan yang amat rendah dibandingkan dengan kelompok usia 21-45 tahun dan 15-20 tahun, dapat dikatakan semua informan pria dan wanita usia di atas 46 tahun mengenal semua leksikon tumbuhan di dasar danau. Untuk leksikon tumbuhan yang paling sering didengar dan digunakan dan referennya masih banyak ditemukan, data pada tabel menunjukkan 17 orang 70,8 informan pria dan wanita usia di atas 46 tahun memilih Lumut. Universitas Sumatera Utara Tabel 1f lihat Lampiran 2 hal. 126 menggambarkan bahwa dari 24 informan pria dan wanita usia 21-45 tahun, tidak ada yang menyatakan sama sekali jarang mendengar dan menggunakan leksikon tumbuhan di dasar danau atau semua informan mengenal leksikon tersebut. Untuk tumbuhan Lumut, 21 orang 87,5 informan mengenalnya dan menyatakan referennya masih banyak ditemukan. Berdasarkan Tabel 1g lihat Lampiran 2 hal. 126 tersebut diketahui bahwa dari 24 orang informan pria dan wanita usia 15-20 tahun tidak ada yang sama sekali jarang mendengar dan menggunakan leksikon tumbuhan di dasar danau. Untuk tumbuhan Lumut, diketahui bahwa 21 orang 87,5 informan pada kelompok usia 15-20 tahun menyatakan kenal dan masih sering mendengar atau menggunakan leksikon ini karena referennya masih banyak dijumpai. Jumlah informan pria dan wanita usia di atas 46 tahun yang mengenal leksikon Lumut lebih sedikit dibandingkan dengan informan pria dan wanita usia 21-45 tahun dan 15-20 tahun. Dalam keseharian informan pria dan wanita usia di atas 46 tahun sudah jarang turun ke danau. Selain faktor usia, faktor suhu air danau yang rendah juga menjadi penyebabnya. Dapat dikatakan mereka tidak begitu sering melihat tumbuhan Lumut. Namun, leksikon ini masih terekam kuat dalam ingatan mereka.

5.1.2 Pemahaman tumbuhan dalam danau yang akarnya terapung