BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Kamel 2004 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia
mempergunakan jenis data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data yang dipergunakan bersifat time series yang merupakan data laporan keuangan
per triwulan perusahaan rokok yang go publik di Indonesia dari tahun 2001 hingga 2002. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan rokok yang
telah go public dan terdaftar di Bursa Efek jakarta dari tahun 2001 sampai 2002 antara lain PT. Gudang Garam Tbk, PT.H M Sampoerna Tbk, PT.Britist
American Tobacco Indonesia Tbk, dan PT.Bentoel Internasional Investama Tbk. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode sensus yaitu dengan menjadikan semua anggota populasi sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara perubahan rasio cara pembelanjaan modal kerja, perubahan rasio lancar,
perubahan tingkat perputaran modal kerja dan rasio perubahan jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva secara bersama-sama terhadap perubahan
profitabilitas. Melalui pengujian secara individual dengan sistem uji statistik t dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan tingkat perputaran modal kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Laporan keuangan disusun untuk menggambarkan posisi
keuangan suatu perusahaan serta hasil yang dicapai dalam kegiatan operasi perusahaan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan posisi dalam keuangan atau biasa juga dinamakan laporan
sumber dan penggunaan dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Djarwanto 2001 : 5 Laporan keuangan adalah hasil dari tindakan, perbuatan, ringkasan data keuangan perusahaan yang disusun dan ditafsirkan
untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau memiliki kepentingan terhadap data keuangan perusahaan.
Riyanto 2001 : 327 menyatakan bahwa laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan laporan keuangan suatu perusahaan, dimana Neraca
Balance Sheet mencerminkan nilai aktiva, dan Laporan Laba Rugi Income Statement mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama waktu periode tertentu
biasanya meliputi periode satu tahun. Syahyunan 2004 : 23 Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
pencatatan, penggabungan, dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa
penting yang terjadi di perusahaan. Menurut Bernstein dalam Harahap 2004 : 197 tujuan laporan keuangan
adalah :
1. Screening, analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.
2. Understanding, memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil
usahanya. 3.
Forecasting, analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
4. Diagnosis, analisa dimaksud untuk melihat kemungkinan adanya masalah-
masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.
Harahap 2004 : 201 sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah : 1.
Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-
satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2.
Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan. 4.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak
dilaksanakan jika hal ini dianggap tidak material atau tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,
bila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih
atau nilai aktiva yang paling kecil. 6.
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya formalitas.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
C. Modal Kerja