Penelitian dilaksanakan pada PT. Primarindo Asia, Tbk yang berlokasi di Gedung Dana Pensiun – Bank Exim lantai 3AF Jl. Tanjung Karang No. 3-4A
Jakarta. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2007.
4. Jenis Data
Data yang diperlukan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah : a.
Data primer Data primer diperoleh secara langsung melalui internet dari PT.
Primarindo Asia, Tbk b.
Data Sekunder Data sekunder yang digunakan penulis adalah :
1. Sejarah singkat PT. Primarindo Asia, Tbk.
2. Struktur organisasi PT. Primarindo Asia, Tbk.
3. Laporan keuangan bulanan PT. Primarindo Asia, Tbk dari tahun 2003
sampai dengan 2006 yaitu laporan laba rugi dan neraca. 4.
Hasil publikasi, buku-buku ilmiah dan literatur lainnya berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang
berasal dari neraca, laporan laba rugi, hasil publikasi, buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yang digunakan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan
menganalisis data, sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data yang disajikan dalam bentuk angka. Penulis akan menggunakan
regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh aspek kebijakan modal kerja terhadap kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan bantuan
aplikasi komputer program SPSS for windows versi 12.0. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,
yaitu : Tahap I : a. Perhitungan Variabel
Variabel tidak bebas dan variabel bebas akan dihitung dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006.
b. Uji Asumsi Klasik Statistik Menurut Nugroho 2005:57-62 pengujian asumsi klasik statistik itu terdiri
dari : 1. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran yaitu pengujian untuk melihat pola distribusi dari data sampel yang diambil, telah mengikuti sebaran distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat diketahui dan dapat dideteksi dengan menggunakan histogram dan plot normal serta dengan uji statistik
seperti uji Chi-square, kalmogorov-smirnov dan lain-lain. Ketentuannya
adalah apabila output histogram menggambarkan bahwa sebaran data yang ada menyebar merata kesemua daerah kurva normal, dapat disimpulkan
bahwa data mempunyai distribusi normal. Apabila output kurva normal P- Plot menggambarkan sebaran data yang ada menyebar merata dan
membentuk suatu garis liner lurus, dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Apabila diperoleh dari nilai sig.uji
kalmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal.
2. Multikolinieritas Multikolinieritas mengacu kepada asumsi dimana dua atau lebih
variabel bebas yang dimasukkan dalam suatu model regresi mempunyai kolerasi yang tinggi, sehingga variabel-variabel bebas yang dimasukkan
kedalam model tersebut tidak memberikan pangaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Suatu model regresi linier akan menghasilkan
estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinieritas. Persyaratan untuk dapat dikatakan bebas dari
multikolinieritas adalah apabila nilai Varience Inflation Factor VIF tidak melebihi nilai 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 .
3. Autokolerasi Autokolerasi digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi antara
variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya autokolerasi dalam
suatu model regresi, maka digunakan metode statistik Durbin-Waston dengan ketentuan sebagai berikut, jika terdapat nilai1,65 DW 2,35
kesimpulannya tidak terjadi autokolerasi. Nilai 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 kesimpulannya tidak dapat disimpulkan. Nilai DW
1,21 atau Dw 2,79 kesimpulannya terjadi autokolerasi. 4. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan terhadap periode pengamatan
yang lain. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan melihat pola diagram pencar dengan
ketentuan adalah jiak diagram pencar membentuk pola-pola tertentu yang teratur pada suatu sudut atau bagian maka model regresi mengalami
gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau terlihat acak maka model regresi tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas. Tahap II : Pengembangan Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Menurut Supranto 2002 : 236 bentuk model
regresi berganda dalam penelitian ini adalah :
Dimana : Y
i
= Kemampuan Memperoleh Laba ROI X
1
= Rasio cara pembelanjaan modal kerja X
2
= Rasio Lancar X
3
= Tingkat Perputaran Modal Kerja X
4
= Rasio Jumlah Aktiva Lancar terhadap Jumlah Aktiva Y
i
= b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
b = Konstanta
b
1
a. Koefisien determinasi
= Koefisien Regresi e = Variabel Pengganggu
Tahap III : Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini meliputi :
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan seluruh variabel bebas yang dimasukkan dalam model dan
dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0 R² 1.
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004 : 515 menyatakan bahwa nilai R² lebih besar dari 0,5 menunjukkan variabel bebas X
dapat menjelaskan variabel terikat Y dengan baik atau kuat, sama dengan 0,5 dikatakan sedang
dan kurang dari 0,5 relatif kurang baik. b.
Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah seluruh variabel bebas yang ada
dimasukkan dalam model secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 Artinya adalah seluruh variabel bebas X
1
secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y
profitabilitas. H
: b ≠ 0
Artinya adalah seluruh variabel bebas X secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y profitabilitas. Ketentuannya adalah jika H
diterima maka variabel tidak signifikan jika H ditolak maka variabel signifikan. Kedua hipotesis ini diuji dengan
menggunakan statistik F. Cara melakukan uji F ini adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Tingkat signifikan α 5 ditentukan dengan derajat kebebasan df = n-k dan k-1.
Kriteria pengujian hipotesis : Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak H
1
diterima Jika F
hitung
≤ F
tabel
maka H ditolak H
1
c. Uji Signifikan Individual Uji Statistik t
ditolak
Uji statistik t menunjukkan apakah setiap variabel bebas X , X
2
, X
3
dan X
4
secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y profitabilitas.
Pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H
: b
1
= 0 Artinya adalah setiap variabel bebas X
secara individual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y profitabilitas.
H
1
: b
1
Kedua hipotesis ini diuji dengan menggunakan statistik t. Cara melakukan uji t ini adalah dengan membandingkan nilai t hasil perhitungan dengan nilai
≠ 0 Artinya adalah setiap variabel bebas X
secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y profitabilitas.
t menurut tabel. Tingkat signifikan α 5 ditentukan dengan derajat kebebasan df = n-k dan k-1.
Kriteria pengujian hipotesis : Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak H
1
diterima Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H ditolak H
1
ditolak Statistik F maupun nilai statistik t dapat dilihat hasil perhitungannya melalui
bantuan aplikasi komputer program SPSS for windows versi 12.0.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Kamel 2004 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia
mempergunakan jenis data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data yang dipergunakan bersifat time series yang merupakan data laporan keuangan
per triwulan perusahaan rokok yang go publik di Indonesia dari tahun 2001 hingga 2002. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan rokok yang
telah go public dan terdaftar di Bursa Efek jakarta dari tahun 2001 sampai 2002 antara lain PT. Gudang Garam Tbk, PT.H M Sampoerna Tbk, PT.Britist
American Tobacco Indonesia Tbk, dan PT.Bentoel Internasional Investama Tbk. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode sensus yaitu dengan menjadikan semua anggota populasi sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara perubahan rasio cara pembelanjaan modal kerja, perubahan rasio lancar,
perubahan tingkat perputaran modal kerja dan rasio perubahan jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva secara bersama-sama terhadap perubahan
profitabilitas. Melalui pengujian secara individual dengan sistem uji statistik t dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan tingkat perputaran modal kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan.