5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,
bila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih
atau nilai aktiva yang paling kecil. 6.
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya formalitas.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
C. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiayai aktivitasnya sehari-hari. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap tetapi tidak memiliki modal
kerja, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan mati. Kehidupan perusahaan sangat tergantung pada modal kerjanya, dengan jumlah modal kerja
yang cukup memungkinkan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya secara ekonomis sehingga perusahaan dapat mencapai batas laba yang diinginkan.
Apabila jumlah modal kerja perusahaan lebih besar dari yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasinya, maka perusahaan akan mengorbankan
kemampulabaannya dan sebaliknya apabila modal kerja lebih kecil dari jumlah yang dibutuhkan, maka perusahaan dapat kehilangan pasar.
Modal kerja yang digunakan diharapkan dapat masuk kembali ke perusahaan dalam jangka waktu yang pendek yaitu berupa pendapatan bagi
perusahaan dan pendapatan tersebut kembali dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan selanjutnya. Hasil perputaran modal kerja diharapkan
dapat memberikan laba bagi perusahaan sehingga akan menambah jumlah modal kerja untuk periode berikutnya dan kemudian secara terus menerus modal kerja
berputar setiap periode selama hidup perusahaan. Menurut Sundjaja dan Berlian 2002 : 155 memberikan pengertian modal
kerja adalah aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha atau kas, surat-
surat berharga yang mudah diuangkan giro, cek, deposito, piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka
waktu operasi normal perusahaan. Menurut Riyanto 2001 : 151 menyatakan bahwa modal kerja dapat
berarti : 1.
Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor Gross Working Capital atau disebut konsep kuantitatif.
2. Aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar Net Working Capital atau
konsep kuantitatif. 3.
Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan Functional Working Capital atau konsep fungsional, termasuk dana yang
berasal dari penyusutan.
2. Kebijakan Modal Kerja