Tanggung Jawab Pihak yang mengeluarkan dan Menyusun Prospektus

efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek”. Selanjutnya Pasal 93 UUPM, menyatakan, bahwa pihak dilarang dengan cara apapun, membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek di Bursa Efek, apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan diberikan. a. Pihak yang bersangkutan mengetahui bahwa pernyataan atau keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan, atau b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup hati-hati dalam menentukan kebenaran material dari pernyataan atau keterangan tersebut. Ancaman hukuman yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran ini, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 104 UUPM adalah setiap pihak yang melanggarnya diancam dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp. 15.000.000.000,- lima belas milyar rupiah. Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dengan tegas memberlakukan prinsip bahwa prospektus adalah merupakan suatu dokumen hukum. Konsekuensinya apabila ada seorang yang menawarkan atau menjual suatu efek dengan menggunakan prospektus yang memuat informasi yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya mengetahui hal yang bersangkutan, maka dia wajib bertanggung jawab secara hukum atas kerugian yang timbul dari perbuatan tersebut.

C. Tanggung Jawab Pihak yang mengeluarkan dan Menyusun Prospektus

Universitas Sumatera Utara Prospektus dapat diterbitkan oleh emiten, akan tetapi biasanya yang ditunjuk oleh perusahaan untuk membuat prospektus ialah penjamin emisi yang mempunyai hubungan bisnis dengan perseroan terbatas tersebut. Baik oleh perusahaan maupun oleh penjamin emisi, biasanya dalam penyusunan prospektus membutuhkan bantuan professional seperti bantuan dari profesi penunjang pasar modal. Yang harus disadari para pihak yang terlibat dalam pembuatan prospektus adalah bahwa prospektus tersebut merupakan dokumen yang akan disebarluaskan kepada publik, dan yang akan dimulai oleh masyarakat khususnya calon investor, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dengan hati-hati. Prinsip kehati-hatian dalam mengungkapkan informasi yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung bagi calon investor, haruus menjadi bahan pertimbangan bagi siapa saja. Bila pelaku dengan sengaja melakukan pelanggaran, yang biasanya dapat terbukti pada rekayasa laporan keuangan, adanya fakta material yang sengaja disembunyikan atau dihilangkan, menyebabkan informasi tersebut menyesatkan. Apapula kemungkinan pelanggaran tersebut disebabkan oleh kelalaian atau ketidaksengajaan, tetapi pihak yang lalai tersebut tidak begitu saja dapat lepas dari pertanggung jawaban hukum. Siapakah yang harus bertanggung jawab jika ada pihak-pihak yang menderita kerugian akibat adanya prospektus yang menyesatkan itu? Hal ini akan dijawab oleh Pasal 81 ayat 1 UUPM yaitu setiap pihak yang menawarkan atau menjual efek dengan menginginkan prospektus atau dengan cara lain, baik tertulis maupun lisan, yang membuat informasi yang tidak benar tentang fakta material Universitas Sumatera Utara atau tidak memuat informasi tentang fakta material dan pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya mengetahui mengenai hal tersebut, wajib bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat perbuatan dimaksud. Adapun pihak-pihak yang “menawarkan” atau “menjual” efek tersebut banyak, yakni dapat terdiri dari : 1. Emiten 2. Underwriter 3. Pialang, yaitu pihak melakukan kegiatan atas efek hanya untuk pihak lain. 4. Investor yang akan menjual kembali efek yang telah dibelinya. Dalam Pasal 80 ayat 1 UUPM mengatur pertanggung jawaban terhadap pernyataan pendaftaran yang tidak benar yang didalamnya juga terdapat prospektus. Pasal tersebut menetapkan bahhwa yang bertanggung jawab atas informasi yang menyesatkan tersebut adalah : a. Setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran b. Direktur dan Komisaris Emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif. c. Penjamin pelaksana emisi efek. d. Profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas persetujuannya dimuat dalam pernyataan pendaftaran. Universitas Sumatera Utara Setiap pihak yang disebutkan dalam Pasal 80 ayat 1 UUPM tersebut bertanggung jawab atas pendapat atau keterangan yang telah diberikannya, yang mengakibatkan informasi yang terdapat dalam pernyataan pendaftaran tersebut menyesatkan. Bila dibandingkan dengan pertanggung jawaban para pihak, maka pihak emiten memikul kewajiban yang paling tinggi, karena emiten tentunya lebih tahu bahkan yang harus tahu kebenaran yang setiap informasi yang disampaikan dalam prospektus tersebut. Lebih besarnya tanggung jawab hukum yang dibebankan kepada pihak emiten terlihat dalam hal-hal sebagai berikut : 84 1. Di banyak Negara, seperti di USA, pihak emiten bahkan dibebankan tanggung jawab mutlak, sementara kepada pihak lainnya hanya dibebankan kewajiban hukum yang normal. 2. Biasanya banyak emiten hanya dapat membela diri dari tanggung jawab hukum dengan alas an : a. Bahwa pihak pembeli telah mengetahui ketidakakuratan informasi ketika membeli efek tersebut. b. Ketidaktepatan tersebut bukan terhadap hal-hal yang material sifatnya; c. Alas an-alasan kadaluarsa. Selain dari pihak emiten, maka pihak pialang juga memiliki tanggung jawab hukum yang lumayan besar, terutama dalam hal memberikan rekomendasi beli atau jual terhadap kliennya. 84 Ibid., Hal. 141 Universitas Sumatera Utara Tanggung jawab hukum dari pihak pialang tersebut didasari pada beberapa teori huku m, teori-teori tersebut sebagai berikut : 85 1. Single Theory Teori ini menyatakan bahwa pihak pialang merupakan “para ahli” dalam bidang jual beli efek mempunyai standar kewajiban dan tanggung jawab hukum yang lebih tinggi dari biasanya, khususnya dalam membuat rekomendasi jual atau beli kepada kliennya. Dalam melakukan rekomendasi tersebut, para pialang mempunyaimemberikan suatu implied waranty kepada kliennya bahwa para pialang tersebut telah mempunyai informasi yang layak mengenai efek yang direkomendasikan tersebut. Dengan demikian para pialang tersebut harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai efek yang bersangkutan. 2. Suitability Theory Jika teori single lebih menitik beratkan agar pihak pialang kenal akan efek yang direkomendasikan, maka dalam teori ini diajarkan bahwa pihak pialang harus mengetahui pihak kliennya, yakni harus mempunyai dasar-dasar yang reasonable untuk meyakini bahwa rekomendasi itu tepat atau mempunyai “kecocokan” dengan kliennya tersebut berdasarkan kepada fakta-fakta yang dikemukakan oleh kliennyya mengenai efek-efek lain yang dipegangnya dan sesuai pula dengan situasi finansial dan kebutuhan dari klien. 3. Know Your Costumer Theory 85 Ibid., Hal. 142 Universitas Sumatera Utara Teori mengenai klien ini mirip dengan teori suitability, yakni mengajarkan bahwa dalam memberikan rekomendasi, pihak pialang harus mengetahui kliennya. Tetapi dalam teori ini membebankan kewajiban pada pialang bahkan lebih berat, yakni dengan adanya kewajiban pada pialang tersebut untuk melakukan investigasi terhadap tujuan-tujuan investasi, situasi finansial dan kebutuhan dari pihak kliennya. Disamping itu, undang-undang juga mewajibkan lembaga dan profesi penunjang pasar modal untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan profesi mereka dalam hal terjadinya pelanggaran prinsip keterbukaan, seperti terjadinya misrepresentation dan omission dan dalam prospektus emiten, yang dibuat oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal. Penjamin emisi menduduki suatu posisi yang sangat penting dalam suatu penawaran. Penjamin emisi berada di antara emiten, dan pembeli-pembeli publik, membantu emiten dalam menetapkan harga dan waktu dalam menyusun laporan keuangan serta mempersiapkan dokumen-dokumen keterbukaan. Yang menjadi peranan penjamin emisi yang paling utama adalah untuk mengurus penawaran saham kepada investor publik. Dalam melakukan partisipasi dalam suatu penawaran penjamin emisi membuat gambaran penuh tentang saham. Sebab penjamin sebagai profesional mengeluarkan saham yang dipegangnya, dan secara khusus memandang posisinya Vis-à-vis dengan emiten. Rekomendasi atas penjaminan emisi tersebut menggambarkan bahwa penjamin emisi mempunyai dasar yang layak untuk dipercayai kejujurannya dan kelengkapannya dari Universitas Sumatera Utara gambaran-gambaran pentung yang dibuat dalam suatu keterbukaan dokumen- dokumen yang digunakan dalam penawaran. 86 Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, para penjamin emisi memeriksa kembali dokumen-dokumen perusahaan termasuk rencana operasi, literature prosuk, catatan perusahaan, pernyataan-pernyataan keuangan, kontrak- kontrak, dan daftar dari pada distributor dan para konsumen. Mereka menguji jurnal-jurnal perdagangan dan publikasi berkaitan dengan perusahaan lain untuk menentukan perkembangan industry, perkembangan pasar dan informasi yang kompetitif. Ketika ada hal-hal yang negatif atau informasi yang bisa dipertanyakan berkembang sebagai hasil dari penyelidikan mereka, para penjamin emisi mendiskusikan dengan orang-orang yang patut dan datang pada saat Walaupun posisi penjamin emisi begitu pentung dalam penerapan prinsip keterbukaan emiten, namun penjamin emisi mempunyai keterbatasan dalam hal tertentu berkaitan dengan perusahaan. Penjamin emisi tidak diharapkan mempunyai pengetahuan mendalam mengenai urusan perusahaan yang ditangani oleh orang dalam seperti wewenang seorang debitur. Standar persyaratan para penjamin emisi untuk memenuhi pembelaan Dua Diligence dilakukan oleh orang yang berpengalaman seperti para konsultan hukum dan para akuntan. Para penjamin emisi memeriksa kembali industry, perusahaan, manajemen perusahaan, masa lalu perusahaan dan proyek pabrik, jumlah penjualan dan keadaan keuangan. Biasanya para penjamin emisi juga menghubungi beberapa suppliers emiten, para konsumen, dan para distributor, juga mengajukan pertanyaan tentang operasi perusahaan. 86 Bismar Nasution, Op. Cit.,. Hal. 134 Universitas Sumatera Utara mengimformasikan keputusan-keputusan dan pendapat-pendapat. Para penjamin emisi juga mendapat gambaran tertulis dari stockholder dan perusahaan yang pada tanggal penutupan dari penawaran umum, tidak ada misstatement atau omission. 87 87 Ibid., Hal. 136 Sejauh hasil due diligence tersebut, para penjamin emisi secara wajar percaya keakuratan dari informasi yang termuat dalam prospektus, termasuk bila informasi yang disebutkan telah misrepresentation, atau telah terjadi omission. Pentingnya hal itu untuk diketahui adalah sejalan dengan tanggung jawab penjamin emisi atas kewajiban yang potensial berdasarkan peraturan prinsip keterbukaan yang berlaku di pasar modal Indonesia. Karena apabila terdapat pernyataan yang menyesatkan akibat penjamin emisi melakukan misrepresentation atau omission, maka penjamin emisi diharapkan pada resiko tanggung jawab. Masalah lain yang muncul dalam melaksanakan prinsip keterbukaan yang berkaitan dengan penjamin emisi adalah mengenai persoalan untuk mendapat prospektus. Penjamin emisi diharapkan dapat memberikan copy prospektus awal kepada setiap pialang dan perubahan-perubahan prospektus awal serta memperoleh copy prospektus final. Di samping pertanggung jawaban yang dibebankan kepada lembaga seperti penjamin emisi, maka pertanggung jawaban itupun juga ada pada profesi penunjang pasar modal sesuai dengan profesi mereka dalam hal terjadinya pelanggaran prinsip keterbukaan, seperti terjadinya misrepresentation dan omission dalam prospektus emiten, yang dibuat oleh profesi penunjang pasar modal. Universitas Sumatera Utara Satu-satunya profesi yang secara tegas diatur soal tanggung jawab pelaporan secara khusus didalam undang-undang adalah akuntan publik. Pasal 68 UUPM menegaskan adanya kewajiban dari akuntan publik yang terdaftar di Bapepam untuk selambat-lambatnya dalam jangka waktu tiga hari, untuk melaporkan kepada Bapepam bila menemukan sesuatu yang bersifat pelanggaran dari emiten terhadap ketentuan hukum pasar modal dan adanya hal-hal yang dapat membahayakan usaha emiten, investor dan masyarakat lainnya. 88 Untuk menjalankan peranannya tersebut, akuntan melakukan evaluasi terhadap aspek keuangan perusahaan yang akan go public dan pembukuan perusahaan untuk tahun buku yang sedang berjalan dan tahun buku sebelum penawaran umum. Peranan akuntan publik profesi penunjang pasar modal dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan di pasar modal adalah untuk memastikan bahwa tidak ada fakta material mengenai keuangan perusahaan yang tidak dicantumkan dalam prospektus. Pemastian tersebut dilakukan dengan due diligence keuangan. 89 Pasal 69 UUPM dan penjelasannya menyebutkan bahwa laporan keuangan wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dengan merujuk standar yang ditetapkan Ikatan Akutansi Indonesia. Namun Bapepam meningkatkan kualitas keterbukaan lain yang ditujukan untuk lebih meningkatkan kualitas keterbukaan kepada publik. Bapepam memberikan sejumlah pedoman tentang standar akuntansi bagi emiten atau perusahaan publik yang menyangkut pedoman penyusunan Comfort Letter, surat pernyataan manajemen dalam bidang akuntansi dan pedoman penyajian laporan keuangan. 88 Internet, Indra Safitri, Standar Akuntansi Versus hukum, minggu, Juli 2002, Hal 4 89 Bismar Nasution, Op. Cit., Hal. 139 Universitas Sumatera Utara Di samping itu, akuntan penilai yang menilai perusahaan, guna menghindari kemungkinan terjadinya penipuan dalam penilaian tersebut, antara lain seperti terjadinya “mark up” atau menaikkan nilai perusahaan dari nilai yang sebenarnya atau terjadinya “window-dressing” atau perbaikan pembukuan perusahaan dengan mencantumkan angka-angka yang tidak benar agar perusahaan tampak “sehat”. 90 Penjelasan ketentuan pembelaan dua diligence yang berlaku di Indonesia menetapkan, bahwa lembaga dan profesi penunjang pasar modal tidak dapat dituntut ganti rugi atas kerugian yang diderita investor, apabila lembaga dan profesi penunjang pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan pendapatnya secara professional. Artinya, pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan norma-norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode di masing-masing profesi, dan pendapat penilaiannya tersebut telah diberikan secara independen. Di samping lembaga dan profesi penunjang pasar modal telah melakukan langkah-langkah kongkrit yang diperlukan untuk memastikan Ada sejumlah pasal penyelamat bagi para pihak, selain direksi atau komisaris emiten, misalnya akuntan publik yang tidak dapat dituntut bilamana dalam tindakannya tersebut berdasarkan pada kaidah-kaidah profesinya. Investor pun tidak dapat mengajukan tuntutan kerugian bilamana pada saat membeli saham tersebut telah mengetahui tentang resiko investasi, seperti yang termuat dalam prospektus. 90 Ibid. Universitas Sumatera Utara kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftaran. 91

D. Perlindungan Bagi Investor yang Mengalami Kerugian Akibat Adanya Informasi yang Menyesatkan