Prospektus mempunyai dua fungsi yang kelihatannya bertentangan, yaitu sebagai dokumen penawaran dan juga untuk memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang penjualan saham. Pada waktu yang sama, prospektus juga menyediakan informasi yang lengkap bagi investor mengenai faktor resiko yang
dihadapi perusahaan dan menyediakan informasi yang terbuka mengenai semua hal yang relevan untuk memberikan perlindungan terhadap pertanggungjawaban
manajemen bila terdapat hal-hal yang material yang disembunyikan ataupun hal- hal yang menyesatkan.
B. Syarat-syarat Prospektus
Prospektus merupakan dokumen yang akan disebarluaskan kepada masyarakat, yang dijadikan sebagai alat untuk menarik minat para investor, dan
yang juga akan dijadikan bahan pertimbangan oleh calon investor dalam menanamkan modalnya, oleh karena itu suatu prospektus harus memenuhi syarat
yang paling utama, yaitu syarat kebenaran, yang artinya bahwa perusahaan, di mana prospektus tersebut harus memuat informasiketerangan yang sebenar-
benarnya tentang berisikan unsure penipuan, kepalsuan, dan cacat hukum. Kebenaran mengenai segala fakta materil yang terdapat dalam prospektus
bertujuan agar masyarakat investor tahu dengan sesungguhnya atau terhindar dari segala bentuk manipulasi atau penipuan pasar yang hanya menguntungkan pihak
tertentu. Di samping syarat yang telah ditentukan di atas, terdapat juga rincian dari
keterangan yang harus dimuat dalam setiap prospektus. Akan tetapi dalam peraktek mengenai susunan atau urutan penyampaian faktor pada prospektus
Universitas Sumatera Utara
diserahkan kepada emiten sebagaimana disebutkan dalam setiap keputusan Bapepam yang menyangkut prospektus.
Di dalam keputusan Bapepam kep-51PM1996 Peraturan No.IX.C.3 Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran
Umum, pada paragraph pertama menyebutkan bahwa suatu prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai penawaran umum dari
emiten, yang dapat mempengaruhi keputusan bermodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh emiten dan penjamin pelaksanaan emisi jika ada. Prospektus
harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif. Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus dibuat ringkasannya dan
diungkapkan pada bagian awal prospektus. Urutan penyampaian fakta pada prospektus ditentukan oleh relevansi fakta tersebut terhadap masalah tertentu,
bukan urutan sebagaimana dinyatakan pada peraturan ini. Di bawah ini akan ditemukan salah satu urutan penyampaian fakta dalam
prospektus yang dimaksud dengan prospektus di sini adalah gambaran perusahaan dalam bentuk tertulis yang memuat keterangan mengenai keadaan emiten dan
prospektusnya, antara lain meliputi :
72
1. Tujuan emisi
2. Sejarah perusahaan
3. Kebijakan pembayaran deviden
4. Ikhtisar keuangan yang pokok
5. Modal sendiri
6. Usaha Perseroan
7. Pengurus dan Pengawas
72
Pandji Anogara piji Pakarti, Op. Cit., Hal. 35
Universitas Sumatera Utara
8. Penjamin emisi
9. Pendapat dari segi hukum
10. Ringkasan laporan perusahaan penilai jika ada
11. Laporan akuntan publikakuntan Negara
12. Kutipan beberapa ketentuan dalam anggaran dasar
Khusus mengenai laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Keputusann No: Kep- 06PM2000 Peraturan No.VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan. Mengenai pendapat dari segi hukum telah ditentukan standar pemeriksaan
hukum dan pendapat hukum oleh himpunan konsultan hukum pasar modal, yang antara lain menyangkut
73
1. Anggaran Dasar emiten berikut perubahannya
:
Minimal yang harus dilaporkan adalah pengesahan akta pendirian dan persetujuan atas perubahannya serta pengumuman dalam Berita
NegaraTambahan Berita Negara terhadap akta pendirian dan seluruh perubahan anggaran dasar.
2. Permodalan dan saham
Mengenai besarnya modal dasar modal ditempatkan dan modal disetor pada saat terakhir sebelum emisi dan perubahannya dalam rangka emisi, jenis-jenis
saham yang dikeluarkan emiten, bukti tentang penyetoran modal, pengembalian terhadap emiten.
3. Direksi dan Dewan komisaris
73
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal keabsahannya direksi dan dewan komisaris yang sedang menyebut, dan status kewarganegaraannya, serta keterkaitannya dalam perkara perdata,
pidana, perburuhan, arbitrase atau lainnya. 4.
Izin dan Persetujuan
Kelengkapan izin dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan, dan NPWP dan nomor Perusaha Kena Pajak PKP, serta izin-izin lain seperti : izin usaha, izin
undang-undang gangguan, izin lokasi, izin mendirikan bangunan, izin penggunaan bangunan, izin untuk pabrik, AMDAL, izin pengelolaan limbah,
pendaftaran tentang produk dan tanda daftar perusahaan TOP dalam rangka daftar perusahaan.
5. Penyertaan pada Perusahaan lain
Jika penyertaan 50 atau lebih, maka perlu diadakan full audit, jika kurang dari 50 tetapi merupakan pengendali, perlu diselidiki keabsahan penyertaan
tersebut dengan meneliti permudahan dan sebagainya. 6.
Asset
Berupa tanah, bangunan-bangunan, kepemilikan saham di perusahaan lain, hak milik intelektual, mesin-mesin dan peralatan serta kendaraan.
7. Asuransi
Yaitu mengenai jenis asuransi, pihak tertanggung, objek yang diasuransikan, jumlah pertanggungan, jangka waktu asuransi dan tanggal berlakunya.
8. Tenaga Kerja
Bukti pendaftaran tenaga kerja perusahaan, kesepakatan kerja bersama, penggunaan tenaga kerja asing, jaminan social karyawan dan keikutsertaan
Universitas Sumatera Utara
dalam jamsostek, unit serikat pekerja seluruh Indonesia di emiten, koperasi karyawan, upah minimum regional, izin-izin khusus di bidang
ketenagakerjaan. 9.
Perjanjian-perjanjian
Apakah itu perjanjian pinjam uang, perjanjian kerja sama, perjanjian usaha patungan, perjanjian penggunaan merek, perjanjian lisensi, perjanjian
distribusi atau keagunan, perjanjian bantuan teknik, atau perjanjian pemasokan bahan baku.
10. Persetujuan dalam rangka Emisi Efek
Perjanjian penjamin emisi, perjanjian dengan agen penjualan, perjanjian dengan biro administrasi efek, perjanjian pembelian sisa efek, perjanjian
perwaliamanatan untuk obligasi, perjanjian agen pembayaran untuk obligasi, dan perjanjian agunan atau penanggungan untuk obligasi.
11. Perkara-perkara
Surat keterangan dari Pengadilan Negeri Medan atau badan-badan lain tentang keterlibatan dalam perkara dan pihak emiten, anggota direksi dan anggota
komisi, serta surat pernyataan dari masing-masing anggota direksi dan anggota komisaris tentang keterlibatan emiten dalam perkara.
Selain dari poin-poin atau urutan penyampaian fakta dalam prospektus yang telah disebutkan di atas, biasanya juga memuat tentang :
1. Resiko usaha
2. Harapan usahaproduksi perusahaan, di masa yang akan datang
Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan penggunaan dana serta rencana termasuk penggunaan hasil
jual dari emisi
C. Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pembuatan dan Penyusunan Prospektus