Lembaga Penunjang Pasar Modal

d. Perikatan oleh emiten dengan pihak e. Perkara baik perdata maupun pidana yang mengangkat emiten dan pribadi pengurus perseroan. 3. Penilai Lembaga penilai memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar dari harta milik perusahaan aktiva, seperti nilai kekayaan tetap perusahaan yang berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan lain-lain. Beberapa nilai pertimbangannya atau penyusutannya dalam jangka waktu tertentu harus dilakukan secermat mungkin sesuai dengan standar penilaian yang berlaku. Hasil penilaian ini diperlukan sebagai informasi bagi investor dalam mengembil keputusan investasi. Dalam kaitannya dengan hal ini, tanggung jawab penilaian akan dituntut pula oleh pihak pemegang saham 27 4. Notaris . Peran Notaris dalam Pasar Modal diperlukan terutama dalam hubungannya dengan penyusunan Anggaran Dasar para pelaku pasar modal, seperti emiten, perusahaan publik, perusahaan efek, dan reksa dana, serta pembuatan kontrak- kontrak penting seperti kontrak reksa dana, kontrak penjamin emisi, dan perwaliamanatan. 28

g. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga Penunjang Pasar Modal meliputi : 1. Biro Administrasi Efek 27 Ibid., 28 M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Op. Cit., Hal. 94 Universitas Sumatera Utara Yaitu suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang melakukan usaha dalam pengelolaan administrasi sekuritas seperti registrasi dan pencatatan sekuritas, pemindahan hak kliring dan tugas-tugas administrasi lainnya bagi emiten, anggota bursa maupun pemodal yang menjadi konsumennya sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Kustodian Dalam Pasal 1 angka 8 Undang-Undang nomor 8 Tahun 1995 menyatakan bahwa “Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya”. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, perusahaan atau bank umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam. 3. Wali Amanat Undang-Undang Pasar Modal, Pasal 50 menyebutkan kegiatan usaha sebagai wali amanat dapat dilakukan oleh bank umum dan pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan memegang efek yang bersifat utang. Jasa wali amanat diperlukan bagi emisi obligasi Pengakuan utang. Oleh karena, efek yang bersifat utang adalah merupakan surat pengakuan utang yang sifatnya sepihak dan para pemegang sahamnya tersebar luas, maka untuk mengurus dan mewakili mereka selaku kreditur, perlu dibentuk lembaga perwaliamanatan. Universitas Sumatera Utara 4. Penasehat Investasi Penasehat Investasi adalah pihak yang member nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Pemberian nasehat dapat dilakukan secara lisan atau tulisan, termasuk dalam penerbitan melalui media masa. Oleh karena itu, bertindak sebagai penasehat investasi harus memenuhi persyaratan tertentu seperti keahlian dalam bidang analisis efek, termasuk dalam kegiatan penasehat investasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat efek. Sebelum melakukan kegiatannya, penasehat investasi harus terlebih dahulu memperoleh izin dari Bapepam. Hal ini sesuai dengan Pasal 34 UUPM. 5. Pemeringkat Efek Tugas lembaga pemeringkat efek adalah menentukan peringkat suatu efek dengan menggunakan simbol tertentu yang dapat memberikan gambaran mengenai kualitas investasi dari suatu efek yang dinilai berkaitan dengan resiko gagal bayarserah. Lembaga ini merupakan lembaga yang kualitas kerjanya dipengaruhi oleh indenpendensi yang menjamin tentang kredibilitasnya. Peningkat efek yang dikeluarkan oleh pemeringkat efek menjadi informasi penting bagi investor untuk melakukan pembelian efek yang bersifat utang.

h. Emiten