Emiten Investor Instrumen Pasar Modal

4. Penasehat Investasi Penasehat Investasi adalah pihak yang member nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Pemberian nasehat dapat dilakukan secara lisan atau tulisan, termasuk dalam penerbitan melalui media masa. Oleh karena itu, bertindak sebagai penasehat investasi harus memenuhi persyaratan tertentu seperti keahlian dalam bidang analisis efek, termasuk dalam kegiatan penasehat investasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat efek. Sebelum melakukan kegiatannya, penasehat investasi harus terlebih dahulu memperoleh izin dari Bapepam. Hal ini sesuai dengan Pasal 34 UUPM. 5. Pemeringkat Efek Tugas lembaga pemeringkat efek adalah menentukan peringkat suatu efek dengan menggunakan simbol tertentu yang dapat memberikan gambaran mengenai kualitas investasi dari suatu efek yang dinilai berkaitan dengan resiko gagal bayarserah. Lembaga ini merupakan lembaga yang kualitas kerjanya dipengaruhi oleh indenpendensi yang menjamin tentang kredibilitasnya. Peningkat efek yang dikeluarkan oleh pemeringkat efek menjadi informasi penting bagi investor untuk melakukan pembelian efek yang bersifat utang.

h. Emiten

Emiten merupakan pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas melalui keterbukaan informasi, peningkatan likuiditas Universitas Sumatera Utara sekuritas, pemantauan harga sekuritas dan menjaga hubungan baik dengan pemodal. Emiten terdiri dari dua, yaitu 29 1. Perusahaan Publik : Perusahaan Publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya 300 tiga ratus pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000. tiga miliar rupiah atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. 2. Reksa Dana Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, yang dimaksud dengan Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana adalah perseroan atau investasi kolektif masyarakat pemodal yang diinvestasikan ke dalam efek oleh manajer investasi secara sederhana. Reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana manajer investasi untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal.

i. Investor

Investor merupakan pihak yang mempunyai dana yang siap untuk diinvestasikan di pasar modal. Dalam hal ini pasar modal perlu melakukan 29 Ibid., Universitas Sumatera Utara pembenahan-pembenahan agar dapat menarik semakin banyak pemodal asing, perorangan dan institusi yang mempunyai karakteristik masing-masing.

j. Instrumen Pasar Modal

Yang dimaksud instrumen Pasar Modal adalah semua surat-surat berharga securities yang diperdagangkan di bursa. Instrumen pasar modal ini pada umumnya bersifat jangka panjang. Instrumen Pasar Modal adalah semua instrumen keuangan yang ada di pasar modal sebagai media investasi, instrumen pasar modal pada saat ini di Indonesia ada enam, yaitu : 30 1. Saham Stock, yaitu merupakan bukti penyertaan modal dari suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. 2. Obligasi Bond, yaitu sertifikat bukti utang yang dikeluarkan oleh suatu perseroan terbatas atau institusi tertentu baik pemerintah maupun lembaga lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan modal. 3. Obligasi Konversi Convertible Bond, yaitu Obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkan Konversi obligasi tersebut dengan saham dalam waktu yang ditentukan. 4. Rights yaitu hak memegang saham atau perusahaan untuk membeli terlebih dahulu saham-saham baru dikeluarkan oleh perusahaan tersebut secara professional, biasanya ditawarkan pada harga yang lebih rendah dari harga pasar. 5. Waran, yaitu efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesanmembeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih. 6. Reksa Dana Mutual Fund yaitu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 30 M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto, Op. Cit., hal. 318 Universitas Sumatera Utara Yang dapat melakukan penawaran umum melalui pasar modal adalah harus merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 20 UUPM yaitu Perseroan terbatas sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan umum. Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang tentunya Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya 300 tiga ratus pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000. tiga milyar rupiah sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 22 UUPM. Perseroan adalah satu dari beberapa jenis bentuk usaha yang ditinjau menurut Undang-Undang. Bentuk usaha lain seperti firma dancommanditaire venootschap dan yang lainnya kecuali koperasi masih seperti sediakala dan belum berubah. Perseroan terbatas sebagai wadah usaha makin penting karena timbulnya usaha. Usaha besar yang semuanya berbentuk perseroan terbatas, seperti perusahaan yang sudah memperdagangkan sahamnya dibursa efek, terbukti bahwa banyak perusahaan kecil atau menengah yang didirikan dengan bentuk perseroan terbatas. 31 Perseroan Terbatas PT merupakan bentuk usaha kegiatan ekonomi yang paling disukai saat ini, disamping karena pertanggung jawaban yang bersifat terbatas, perseroan terbatas juga memberikan kemudahan bagi pemilik pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang dengan menjual seluruh saham yang dimilikinya pada perusahaan tersebut. Sebagaimana kata “perseroan” menunjuk kepada modalnya yang terdiri dari sero saham, 31 Ahmad Yani Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal. 1 Universitas Sumatera Utara sedangkan kata terbatas menunjukkan kepada tanggung jawab pemegang saham yang tidak melebihi nilai nominal saham yang diambil bagian dan dimiliknya. 32 Dari batasan yang diberikan tersebut di atas, ada lima hal pokok yang dapat ditemukan disini antara lain : Ketentuan perundang-undangan yang mengatur khusus mengenai perseroan terbatas saat ini dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Mengenai pengertian perseroan terbatas, sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 memberikan batasan mengenai perseroan terbatas sebagai berikut : “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang selanjutnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. 33 1. Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang merupakan persekutuan modal 2. Didirikan berdasarkan perjanjian 3. Menjalankan usaha tertentu 4. Memiliki modal yang terbagi atas saham-saham 5. Memiliki persyaratan undang-undang Sebagaimana dapat dijelaskan sebagai berikut : 32 Moenaf H. Regar, Pembahasan Kritis Aspek Manajemen Akuntansi UU Perseroan Terbatas 1995, Penerbit Pustaka Quantum, Jakarta, 2001, hal. 2-3. 33 Ibid., hal. 7 Universitas Sumatera Utara 1. Perseroan Terbatas merupakan suatu Badan Hukum Seperti yang telah disebutkan bahwa Perseroan adalah badan hukum yang berarti perseroan merupakan subjek hukum di mana perseroan sebagai badan yang dapat dibebani hak dan kewajiban seperti halnya manusia pada umumnya. Sebagai badan hukum, perseroan memenuhi unsur-unsur badan hukum seperti yang ditentukan dalam UUPT. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah : 34 a. Organisasi teratur Gunanya adalah untuk menggerakkan perseroan agar badan hukum itu dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Organisasi yang teratur ini dapat dilihat dari adanya organ perseroan yang terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris Pasal 1 Butir 2 UUPT. b. Harta Kekayaan Sendiri Harta kekayaan sendiri ini berupa modal dasar yang terdiri atas seluruh nilai nominal saham Pasal 24 ayat 1 UUPT yang terdiri atas uang tunai dan harta kekayaan dalam bentuk lain Pasal 27 ayat 1 UUPT. c. Melakukan Hubungan Sendiri Sebagai badan hukum, perseroan melakukan sendiri hubungan hukum dengan pihak ketiga yang diwakili oleh pengurus yang disebut direksi dan komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. d. Mempunyai Tujuan Tertentu 34 Ahmad yani, Op. Cit., Hal. 8-9 Universitas Sumatera Utara Tujuan tersebut ditentukan dalam anggaran dasar perseroan, sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 12 huruf b UUPT. Karena perseroan menjalankan perusahaan, maka tujuannya sesuai dengan UUPT. 2. Perseroan Terbatas didirikan berdasarkan Perjanjian Ketentuan Pasal 7 ayat 1 UUPT menyatakan bahwa perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. Rumusan ini pada dasarnya mempertegas kembali makna perjanjian sebagaimana diatur dalam ketentuan umum mengenai perjanjian yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Sebagai perjanjian khusus bernama, perjanjian, pembentukan perseroan terbatas ini juga tunduk sepenuhnya pada syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 35 3. Perseroan menjalankan usaha tertentu Melakukan kegiatan usaha artinya menjalankan perusahaan. Kegiatan usaha yang dilakukan perseroan adalah dalam bidang ekonomi baik industri, perdagangan maupun jasa yang bertujuan memperoleh keuntunganlaba. Sebagaimana dikatakan bahwa pendirian perseroan sebagai suatu bentuk perjanjian wajib memiliki objek tertentu. Objek tertentu dicerminkan dalam bentuk perjanjian perseroan dengan tujuan untuk menjalankan kegiatan usaha 35 Berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata: Untuk sahnya suatu persetujuan diperlukan empat syarat : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 3. Suatu hal tertentu 4. Suatu sebab yang halal Universitas Sumatera Utara tertentu yang “halal”. Perseroan tidak dapat didirikan dan dijalankan jika ia tidak memiliki tujuan dan kegiatan usaha yang jelas. 36 4. Perseroan harus memiliki modal yang terbagi ke dalam saham-saham a. Modal Perseroan Sebagai suatu badan hukum yang independen dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang mandiri, lepas dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pemegang saham maupun para pengurusnya, perseroan jelas harus memiliki harta kekayaan tersendiri dalam menjalankan kegiatan usahanya serta untuk melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Untuk itu maka pada saat perseroan didirikan bahkan sebelum permohonan pengesahan akta pendirian perseroan ke Menteri Kehakiman pada pendiri telah harus menyetorkan sekurang- kurangnya 50 dari seluruh modal ditempatkan atau dikeluarkan perseroan yang diambil bagian oleh para pendiri. 37 1. Modal Dasar Dalam Pasal 31 dan 33 UUPT dikenal ada tiga jenis modal saham perseroan, yaitu modal dasar, yang ditempatkan dan modal yang disetor. Modal dasar adalah modal maksimum dimana dapat dikeluarkan tanpa perubahan anggaran dasar dan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari menteri kehakiman. Dengan kata lain, bahwa modal dasar menunjukkan nilai saham maksimum yang dapat dikeluarkan oleh suatu perseroan. Dalam UUPT ditentukan secara tegas bahwa suatu perseroan terbatas harus mempunyai modal dasar paling sedikit Rp. 50.000.000,- lima puluh juta 36 Ibid., hal. 13 37 Ibid., hal. 13 Universitas Sumatera Utara rupiah, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 32 ayat 1 UUPT. Meskipun demikian undang-undang masih member kemungkinan bagi perseroan terbatas yang mempunyai bidang usaha tertentu dengan jumlah minimum yang ditempatkan. 2. Modal yang ditempatkan UUPT tampak hanya menyinggung ringkas tentang masalah penempatan modal sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat 1 UUPT. Untuk mengetahui apa itu modal yang ditempatkan H.M.N. purwosutjipto, mengatakan adalah modal yang disanggupi oleh para pendiri dan pemegang saham. Modal yang ditempatkan pada waktu pendirian merupakan jumlah ikut sertanya para persero pendiri. Dalam Pasal 26 ayat 1 UUPT menetapkan paling sedikit 25 dari modal dasar pada saat pendirian perseroan dan setiap penempatan modal dimaksud, harus telah disetor paling sedikit 50 niali nominal setiap saham yang dikeluarkan. 38 3. Modal yang disetor Modal yang disetor menurut ketentuan Pasal 33 UUPT menghendaki agar seluruh saham yang telah dikeluarkan harus disetor penuh pada saat pengesahan perseroan dengan bukti penyetoran yang sah. Dengan pengaturan ini, undang- undang bermaksud agar sejak tanggal pengesahan tidak dimungkinkan penyetoran atas saham serta secara mengangsur hanya dapat dilakukan sebelum pengesahan diberikan. 38 Gatot Supramono, Hukum Perseroan Terbatas yang Baru, Penerbit Jembatan, Jakarta, 1996, hal. 35 Universitas Sumatera Utara b. Saham Perseroan Sebagaimana telah dikatakan dalam Pasal 34 ayat 1 UUPT bahwa modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham dan pada hakekatnya perseroan merupakan persekutuan saham atau modal. Setiap saham yang dikeluarkan perseroan harus memenuhi syarat yang ditetapkan Pasal 49 ayat 1 UUPT yaitu harus mencantumkan nilai nominal dalam mata uang Republik Indonesia. Yang berarti dalam saham dicantumkan mata uang Rupiah dan selanjutnya dalam Pasal 49 ayat 1 menyatakan bahwa saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan. Hal ini berarti bahwa UUPT tidak mengakui saham-saham yang dikeluarkan tanpa mencantumkan nilai nominalnya, maka saham tersebut tidak dapat diketahui berapa besarnya dan tidak dapat diketahui berapa banyaknya atau berapa lebar saham yang dikeluarkan. Mengenai jenis saham yang dapat dikeluarkan perseroan, menurut Pasal 34 ayat 2 UUPT menetapkan ada dua jenis saham, yaitu : 1. Saham atas nama Yang dimaksud saham atas nama adalah saham yang mencantumkan nama pemegang atau pemiliknya. 2. Saham atas tunjuk Yang dimaksud saham atas tunjuk adalah saham yang tidak mencantumkan nama pemegang atau pemiliknya. 5. Memenuhi persyaratan Undang-Undang Universitas Sumatera Utara Setiap Perseroan harus memenuhi persyaratan UUPT dan peraturan pelaksanaannya mulai dari pendiriannya, beroprasinya dan berakhirnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan pengoprasian perusahaan harus berdasarkan UUPT. Mengenai pendirian perseroan harus memenuhi persyaratan yang ditemukan dalam UUPT. Untuk lebih jelasnya berikut akan diuraikan syarat- syarat yang harus dipenuhi dan diikuti sehubungan dengan proses pendirian perseroan terbatas. 39 1. Sebagai bentuk perjanjian, perseroan harus didirikan sekurang- kurangnya oleh dua orang termasuk badan hukum ketentuan ini diperberat dengan adanya kewajiban untuk tetap mempertahankan jumlah pemegang saham sekurang-kurangnya dua orang. 2. Dibuat dengan akta notaries 3. Dalam bahasa Indonesia 4. Mencantumkan perkataan PT atau PT Tbk untuk perseroan terbatas terbuka 5. Disahkan oleh Menteri Kehakiman 6. Didaftarkan berdasarkan undang-undang wajib daftar perusahaan No. 3 Tahun 1982 termasuk semua perubahannya. 7. Diumumkan dalam berita Negara termasuk semua perubahannya. 8. Untuk perseroan terbatas tertutup ditentukan besarnya modal sekurang-kurangnya Rp.20.000.000,- dua puluh juta rupuah, dengan ketentuan bahwa modal ditempatkan sekurang-kurangnya berjumlah 25 dua puluh lima persen dari modal dasar. Modal yang ditempatkan ini pemegang saham wajib untuk menyetorkan 50 lima puluh persen sebagai modal disetor pada saat perseroan didirikan, dan sisanya pada saat perseroan memperoleh pengesahan dari menteri kehakiman. Kemudian keterkaitan perseroan terbatas dengan pasar modal. UUPT No. 40 Tahun 2007 ini, mempunyai keterkaitan dengan pasar modal UU No. 8 Tahun 39 Ahmad Yani Gunawan Widjaya, Op. Cit., hal. 20 Universitas Sumatera Utara 1995. Didalam salah satu Pasal UUPT yaitu dalam Pasal 127 menyatakan bagi perseroan yang melakukan kegiatan tertentu di bidang pasar modal berlaku ketentuan undang-undang ini, sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pada dasarnya terhadap perseroan yang melakukan kegiatan tertentu di bidang pasar modal berlaku ketentuan UU No.40 Tahun 2007. Namun demikian, mengingat kegiatan perseroan tersebut mempunyai sifat tertentu yang berbeda dengan perseroan pada umumnya, maka perlu dibuka kemungkinan adanya pengaturan khusus terhadap perseroan tersebut. Pengaturan khusus dimaksud antara lain mengenai sistem penyetoran modal, hal yang berkaitan dengan pembelian kembali saham perseroan dan hak suara penyelenggara rapat umum pemegang saham. Dengan ketentuan tersebut Pasal 127 UU No. 40 Tahun 2007, maka secara tegas dan jelas dikatakan bahwa perseroan yang bergerak di pasar modal dibenarkan untuk melakukan pengaturan sendiri secara khusus yang dengan kata lain, secara legal telah diberikan satu pembenaran hukum justification rechtvaardiging. Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka Undang-Undang tersebut dapat memperjelas UUPT yang berkenaan dengan pasar modal. 40 Keterkaitan UUPT dengan pasar modal adalah mengenai hal-hal sebagai berikut : 41 1. Definisi perseroan terbatas terbuka Pasal 1 ayat 7 jo Pasal 1 ayat 22 UU Pasar Modal. 40 I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas Khusus Pemahaman atas UU No.1 Tahun 1995, Penerbit Kesaint Blanc, Jakarta, 2000 hal. 110 41 Ibid., hal. 111 Universitas Sumatera Utara 2. Pada saat pembelian reksa dana berbentuk perseroan paling sedikit 1 dari modal dasar reksa dana telah ditempatkan dan disetor. 3. Saham reksa dana terbuka berbentuk perseroan terbatas diterbitkan tanpa nilai nominal. 4. Pelaksanaan pembelian kembali saham reksa dana berbentuk perseroan dan pengalihan lebih lajut saham tersebut dapat dilakukan tanpa mendapat persetujuan RUPS. 5. Dana untuk membeli kembali saham serta dana berbentuk perseroan berasal dari kekayaan reksa dana. 6. Dana cadangan tidak wajib dibentuk, namun, bila reksa dana membentuk dana cadangan maka besarnya sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bapepam. Berbagai hal mengenai perseroan terbatas terbuka dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas : a. Dibelakang nama perseroan ditulis Tbk Pasal 13 ayat 3 b. Setiap pengeluaran saham harus disetor penuh atau tunai Pasal 27 ayat 4 c. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di pasar modal diatur menurut perundang-undangan di bidang pasar modal Pasal 44 ayat 5 d. Penunjuk akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangan perseroan Pasal 49 ayat 1 e. Pemanggilan rapat umum pemegang saham ada pengumuman dalam dua surat kabar dalam empat belas hari Pasal 69 ayat 1 dan 3 f. Sebelum pemanggilan rapat umum pemegang saham ada pengumuman dalam dua surat kabar dalam empat belas hari Pasal 70 ayat 1 dan 2 Universitas Sumatera Utara g. Wajib dua orang direktur Pasal 79 ayat 2 dan sua orang komisaris Pasal 94 ayat 2 Sementara untuk hal-hal yang memerlukan pengaturan yang lebih lanjut adalah sebagai berikut : 42 1. Pemakaian nama perseroan 2. Penentuan besarnya modal dasar perseroan terbatas terbuka dan perubahannya. 3. Bentuk-bentuk perubahan lainnya yang dapat dikonpensasikan sebagai setoran saham. 4. Ketentuan mengenai penawaran dan penjualan saham yang dikeluarkan perseroan dalam rangka penambahan modal kepada karyawan 5. Ketentuan mengenai penyisihan laba bersih untuk cadangan dan penggunaannya 6. Ketentuan mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perseroan 7. Bentuk dan tata cara pemindahan hak-hak atas saham atas nama dan saham atas tunjuk yang diperdagangkan di pasar modal yang akan di atur dalam peraturan pemerintah atau peraturan perundang-undangan.

B. Perusahaan Go Public