3. Kewajiban-kewajiban lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar, seperti :
a. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada direksi dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu. b.
Melakukan tindakan pengurusan perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
Dalam hal terjadinya penyalahgunaan prospektus, maka perseroan terbatas melalui pengurasnya dapat digugat, maka pertanggungjawaban itu ada pada
pribadi direksi atau komisaris itu sendiri. Terhadap perbuatan penyalahgunaan prospektus tersebut yang ada
umumnya memuat isi yang tidak benar tentang perusahaan atau PT tersebut dengan kata lain memberikan informasi yang tidak benar guna meyakinkan
masyarakat umum, tidak lepas dari jangkauan hukum karena perbuatan tersebut dapat dijaring dengan ketentuan hukum perdata, hukum pidana dan juga Undang-
undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
B. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Tentang Prospektus yang Menyesatkan
Pada umumnya praktek yang dilarang dalam pasar modal sering berkaitan dengan adanya pelanggaran prinsip keterbukaan, seperti perbuatan mengeluarkan
pernyataan atau fakta materil yang salah, termasuk juga perbuatan penghilangan fakta materil dalam dokumen-dokumen penawaran umum. Dalam hal ini
perbuatan-perbuatan tersebut menciptakan gambaran yang salah dari emiten,
Universitas Sumatera Utara
manajemen potensi ekonominya, saham-saham yang ditawarkan atau fakta-fakta material lainnya yang ditawarkan.
UUPM telah membuat larangan terhadap perbuatan-perbuatan material false statement, atau perbuatan penghilangan ini, baik pada prospektus. Perbuatan
tersebut disebut juga dengan misleading statement, di mana terdapat pernyataan yang salah disebabkan adanya kegagalan memasukkan seluruh fakta materil atau
pengungkapan informasi. Undang-Undang Pasar Modal ada mengatur tentang prospektus. Dalam
Pasal 1 angka 26 UUPM secara tegas menyatakan bahwa “prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar
pihak lain membeli efek”. Pasal lain yang menyinggung tentang prospektus adalah bagian ketiga dari UUPM yang mengatur mengenai prospektus dan
pengumuman, dan tepatnya terdapat di dalam Pasal 78, dan juga pada bagian keempat tentang tanggung jawab atas informasi yang tidak benar atau
menyesatkan yang terdapat dalam Pasal 81, dan masih banyak lagi pasal yang tidak secara langsung menyebutkan prospektus, tetapi ada kaitannya dengan
prospektus karena menyangkut keterbukaan informasi. Untuk menciptakan suatu prospektus yang benar-benar mengungkapkan
fakta material perusahaan, Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan rambu-rambu yuridis bagi suatu prospektus, yaitu sebagai berikut :
80
1. Dilarang memuat hal-hal :
a. Keterangan yang tidak benar tentang fakta material
b. Tidak memuat keterangan benar tentang fakta material
80
Munir Fuady, Op. Cit., Hal. 83
Universitas Sumatera Utara
2. Memuat semua rincian tentang fakta material yang dapat mempengaruhi
keputusan pemodal 3.
Fakta dan pertimbangan yang paling ditempatkan pada tempat paling awal 4.
Extra hati-hati dalam menggunakan foto, diagram, atau tabel karena sangat potensial untuk terjadinya misleading.
5. Diungkapkan dalam bahasa yang jelas dan komunikatif.
6. Pengungkapan fakta material harus ditekankan sesuai dengan bidang usaha
atau sector industrinya. 7.
Harus terdapat pernyataan bahwa semua lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang disebut dalam prospektus tersebut bertanggung jawab sepenuhnya
atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah RI dank ode etik, norma serta standar profesi masing-
masing. 8.
Selanjutnya harus ada pula pernyataan bahwa sehubungan dengan penawaran umum, setiap pihak tersfiliasi dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam prospektus tanpa persetujuan tertulis dari emiten dan penjamin pelaksana emisi.
9. Menurut penjelasan atas Pasal 78 ayat 3 Undang-Undang Pasar Modal No. 8
Tahun 1995, maka suatu prospektus sekurang-kurangnya memuat : a.
Uraian tentang penawaran umum
b. Tujuan dan penggunaan dana penawaran umum
Universitas Sumatera Utara
c. Analisis dan pembahasan mengenai kegiatan dan keuangan
d. Resiko usaha
e. Data keuangan
f. Keterangan dari segi hukum
g. Informasi mengenai pemasaran pembelian efek, dan
h. Keterangan tentang Anggaran Dasar.
10. Harus ada “klausula huruf Besar” yakni klausula yang dicetak dengan huruf
besar yakni terhadap hal-hal sebagai berikut : a.
BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELAWAN HUKUM.
b. EMITEN DAN PENJAMIN EMISI EFEK jika ada BERTANGGUNG
JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. c.
Jika direncanakan untuk menstabilisasi harga tertentu, maka mesti ada klausula huruf besar sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN HARGA PASAR EFEK YANG SAMA, BAIK JENIS MAUPUN PENAWARAN DENGAN YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI. PENJAMIN EMISI DAPAT MELAKUKAN STABILISASI HARGA, MAKA BAIK
STABILISASI HARGA MAUPUN PENAWARAN UMUM TERSEBUT DAPAT DIHENTIKAN SEWAKTU-WAKTU.
Pada kenyataannya, isi dari suatu prospektus mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
81
1. Informasi banyak bersifat kualihtatif
Umumnya informasi yang disajikan memang banyak yang bersifat kualitatif, yang diduga banyak berpengaruh terhadap jalannya perusahaan.
2. Taksiran-taksiran
Kalaupun ada informasi yang kuantitatif, umumnya dibuat atas dasar taksiran- taksiran atau dengan menggunakan metode-metode penilaian.
3. Belum siap pakai
Banyak informasi dalam prospektus yang belum siap pakai, sehingga agar dapat dipakai untuk pengambilan keputusan perlu interpretasi dan analisis
lebih lanjut. 4.
Rentang waktu
Karena ada rentang waktu antara waktu pembuatan prospektus dengan waktu prospektus dibaca oleh publik, maka belum tentu informasi tersebut masih
81
Ibid., Hal. 85
Universitas Sumatera Utara
akurat, terutama informasi yang berkenaan dengan keadaan ekonomi secara makro.
5. Resiko-resiko
Banyak resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi oleh suatu perusahaan yang mesti pula diperhatikan dan resiko seperti ini disebut dalam suatu
prospektus, seperti resiko terhadap bisnis, resiko lingkungan, resiko terhadap industry, atau resiko mengenai tiidak likuidnya saham.
Terhadap suatu prospektus yang tidak bertentangan dengan apa yang disebut dalam Undang-Undang Pasar modal atau yang bertentangan dengan
rambu-rambu yuridis bagi suatu prospektus sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dengan sendirinya pembuatan prospektus tersebut merupakan perbuatan
melawan hukum dan yang wajib untuk dipertanggung jawabmkan oleh pihak yang bersangkutan.
Ketentuan tentang tanggung jawab hukum serta sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar keterbukaan informasi, apakah dengan cara menyembunyikan
fakta material pada saat proses penawaran umum, memberikan informasi yang menyesatkan kepada pasar dan kewajiban pelaporan, tegas diatur dalam UUPM
serta peraturan Bapepam. Perundang-undangan di bidang pasar modal mengkategorikan berbagai
tindakan di pasar modal sebagai perbuatan pidana, dengan mengancamnya dengan hukuman pidana. Dilihat dari segi berat ringannya ancaman pidana, maka suatu
perbuatan pidana pasar modal dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 10 sepuluh tahun penjara dan
atau denda maksimum Rp. 15.000.000.000,- lima belas milyar rupiah, antara lain diancam terhadap tindakan-tindakan sebagai berikut :
82
a. Penipuan
b. Manipulasi pasar modal
c. Mempengaruhi pasar modal secara tidak layak
d. Membuat pernyataan yang tidak benar
e. Melakukan perdagangan orang dalam insider trading
f. Melakukan penawaran umum yang tidak sah.
2. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 5 lima tahun penjara atau
denda maksimum Rp. 5.000.000.000,- lima milyar rupiah, antara lain diancam terhadap tindakan-tindakan sebagai berikut :
a. Perusahaan publik yang tidak menyampaikan pernyataan pendaftaran
sebagai mestinya. b.
Pemalsuan dokumen, izin, atau tindakan tidak layak semacam itu. 3.
Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 1 satu tahun kurungan dan atau denda maksimum Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah, antara lain
diancam terhadap tindakan-tindakan sebagai berikut :
82
Munir Fuady, Op. Cit., hal. 65
Universitas Sumatera Utara
a. Melakukan usaha di bidang pasar modal tanpa izin pihak yang berwenang
untuk itu. b.
Menghambat pelaksanaan tugas dari Bapepam. Selain dari sanksi pidana penjara, kurungan, atau denda, maka hukum
pasar modal menyediakan juga beberapa sanksi lainnya, yaitu sebagai berikut :
83
1. Sanksi perdata, berupa ganti rugi perdata
2. Sanksi administrasi, berupa pencabutan izin dan penjatuhan denda
administrasi. Dari kategori tindakan-tindakan yang merupakan perbuatan pidana di
pasar modal, di dalamnya dapat ditemukan salah satu perbuatan tersebut adalah dalam hal pembuatan prospektus yang dapat dikategorikan sebagai penipuan yaitu
membuat pernyataan yang tidak benar. Adapun ketentuan pasar modal yang menyinggung tentang larangan
memuat informasi menyesatkan dalam prospektus, terdapat dalam beberapa hal dalam UUPM menyatakan, bahwa “dilarang memuat keterangan yang tidak benar
tentang fakta material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang fakta material yang diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang
menyenangkan”. Di samping itu, terdapat juga larangan pengumuman dalam media masa
yang berhubungan dengan suatu penawaran umum, sebagaimana diatur dalam Pasal 79 ayat 1 UUPM menyatakan, bahwa : “setiap pengumuman dalam media
masa yang berhubungan dengan suatu penawaran umum dilarang memuat
83
Ibid., Hal. 66
Universitas Sumatera Utara
keterangan yang tidak benar tentang fakta material dan atau tidak memuat pernyataan tentang fakta material yang diperlukan agar keterangan dimuat di
dalam pengumuman tersebut tidak memberikan gambaran yang menyesatkan”. Undang-undang Pasar Modal ini juga secara tegas membuat perbuatan ini
dalam kategori penipuan dan manipulasi pasar. Pasal 90 UUPM menyatakan bahwa “dalam kegiatan perdagangan efek setiap pihak dilarang secara langsung
atau tidak langsung: a.
Mampu atau mengetahui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apapun.
b. Turut serta mampu atau mengetahui pihak lain; dan
c. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak
mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud
untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau
menjual efek”. Pasal 91 UUPM menyatakan bahwa “setiap pihak dilarang melakukan
tindakan, baik langsung maupun tidak langsung untuk menciptakan gambaran semua atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau
harga bursa di Bursa Efek”. Pasal 92 UUPM menyatakan, bahwa “setiap pihak baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan lain, dilarang melakukan 2 dua transaksi efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan harga
Universitas Sumatera Utara
efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek”.
Selanjutnya Pasal 93 UUPM, menyatakan, bahwa pihak dilarang dengan cara apapun, membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara
material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek di Bursa Efek, apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan diberikan.
a. Pihak yang bersangkutan mengetahui bahwa pernyataan atau keterangan
tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan, atau b.
Pihak yang bersangkutan tidak cukup hati-hati dalam menentukan kebenaran material dari pernyataan atau keterangan tersebut.
Ancaman hukuman yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran ini, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 104 UUPM adalah setiap pihak yang
melanggarnya diancam dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp. 15.000.000.000,- lima belas milyar rupiah.
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dengan tegas memberlakukan prinsip bahwa prospektus adalah merupakan suatu dokumen
hukum. Konsekuensinya apabila ada seorang yang menawarkan atau menjual suatu efek dengan menggunakan prospektus yang memuat informasi yang tidak
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya mengetahui hal yang bersangkutan, maka dia wajib
bertanggung jawab secara hukum atas kerugian yang timbul dari perbuatan tersebut.
C. Tanggung Jawab Pihak yang mengeluarkan dan Menyusun Prospektus