Kesimpulan Implikasi Uji Materil Mengenai Batas Usia Anak Dalam Proses Penanganan Anak Pelaku Tindak Pidana (Kajian Terhadap Putusan: Nomor 1/PUU-VIII/2010)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Pokok Pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa : Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak secara keseluruhan dianggap belum mampu memberikan perlindungan sepenuhnya kepada anak-anak yang melakukan tindak pidana.Menurut ketentuan Pasal 28B ayat 2 UUD 1945, anak mempunyai hak konstitusional yang wajib dilindungi serta dipenuhi. Sehingga, keberadaan anak bukan hanya sekedar subjek yang merupakan urusan privat atau urusan domestik atau keluarga, akan tetapi termasuk ke dalam urusan negara. Batas Usia tanggung jawab Pidana Anak dianggap masi terlalu rendah. Dimana menurut Undang-Undang Pengadilan Anak Pasal 4 ayat 1 berbunyi: “ Batas Umur Anak Nakal yang dapat diajukan ke Sidang Anak adalah sekurang- kurang 8 delapan tahun tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin”. Oleh sebab itulah, diadakan Pengujian Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai “Batas Usia Anak dalam Proses Penanganan Anak Pelaku Tindak Pidana”. Berdasarkan pandangan Hukum tersebut, maka batas umur minimal 12 dua belas tahun lebih menjamin hak anak untuk tumbuh berkembang dan mendapatkan perlindungan sebagaimana dijamin di dalam Pasal 28B ayat 2 UUD 1945. Dengan demikian, frasa sekurang-kurangnya 8 tahun dalam Pasal 4 ayat 1 UU Pengadilan Anak dan frasa belum mencapai umur 8 tahun dalam Pasal 5 ayat 1 UU Pengadilan Anak adalah inkonstitusional bersyarat, artinya inkonstitusional kecuali harus dimaknai telah mencapai usia 12 tahun sebagai amabang batas minimum pertanggungjawaban pidana Dengan perubahan batas usia minimal pertanggungjawaban hukum bagi anak adalah 12 tahun maka Mahkamah berpendapat hal tersebut membawa “implikasi” hukum terhadap batas umur minimum bagi Anak Nakal sebagimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat 1 UU Pengadilan Anak yang menyatakan “Anak adalah orang yang dalam perkara Anak Nakal telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum prnah kawin”.

B. Saran