4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Selain itu didalam ketentuan Pasal 24 ayat 2 UUD 1945 amandemen ke- 4 tersebut yang memaparkan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu pemegang
kekuasaan kehakiman di samping Mahkamah Agung.
27
Ditindaklanjuti dengan pembentukan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 yang mengatur mengenai
Mahkamah Konstitusi. Salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 ayat 1 UU No. 24 Tahun 2003 adalah
kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pengujian apakah materi dan pembuatan suatu Undang-Undang telah sesuai dengan UUD.
28
sedangkan pengujian atas suatu peraturan lain di bawah Undang-undang seperti Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan lain-lain dilakukan oleh Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1999 tentang Gugatan Uji Materil.
29
1. Jenis Penelitian
F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian hukum yang digunakan penulis dalam mengerjakan skripsi ini meliputi:
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yakni penelitian yang mempelajari norma-norma hukum.
27
Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Lihat Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945.
28
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Mahkamah Konstitusi
29
Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. Lihat Undang-Undang Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1999.
Penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan permasalahan
skripsi ini. Dimana peneliti mengkaji aturan-aturan yang mengatur tentang batas usia anak dalam penjatuhan pidana terhadap anak dan perlindungan
terhadap anak. 2.
Jenis Data dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah data skunder yang
meliputi peraturan perundang-undangan, buku-buku, situs internet, putusan pengadilan sera bahan-bahan lainya yang berubungan dengan
penulisan skripsi ini. 3.
Metode Penggumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode Library Researsh
penelitian kepustakaan sebagai sumber data dan skunder yakni dengan memepelajari peraturan perundang-undangan, buku-buku, situs internet
dan mempelajari serta menganalisis putusan. 4.
Analisis DataMenggunakan analisis kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif dari perilaku objek penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika adalah gambaran singkat secara menyeluruh dari suatu karya ilmiah, dalam hal ini adalah penulisan skripsi. Adapun sistematika ini berujuan
untuk membantu para pembaca dengan mudah membaca skripsi ini. Penulisan skripsi ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Bagian pendahuluan skripsi, bagian isi
skripsi, dan bagian akhir skripsi. Bagian Pendahuluan skripsi ini berisi tentang halaman judul, halaman pengeshan, motto dan persembahan, abstrak dan daftar
isi. Bagian isi skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu :
Bab pertama, merupakan Pendahuluan yang berisikan suatu rincian yang mengemukakan apa yang menjadi dorongan penulis untuk menggambil dan
merumuskan permasalahan, yang secara umum berisikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua, merupakan bab yang berisikan tentang perlindungan anak
dalam berbagai instrumen hukum internasional dan hukum naional, perlindungan anak pelaku tindak pidana dalam UU No 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak
yang didalamya membahas tentang tahap penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Begitu juga dengan kelemahan UU No 3 tahun1997 Tentang
Pengadilan Anak jika dikaitkan dengan perlindungan terhadap anak. Bab ketiga, merupakan bab yang berisikan tentang uji materil terhadap
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak yang dimana terdapat permohonan dan dasar permohonan, permohonan yang diajukan si
pemohon, pertimbangan Hakim Mahkamah Konstitusi dan putusan Hakim Mahkamah Konstitusi. Begitu juga dengan implikasi uji materil batas usia anak
sebagai dasar penghapusan pidana bagi anak pelaku tindak pidana. Bab keempat, merupakan bab Kesimpulan dan Saran yang berisikan
kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran yang dijadikan bahan masukan
BAB II UNDANG-UNDANG NO 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN
ANAK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA
A. Perlindungan Anak Dalam Berbagai Instrumen Hukum Internasional