Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda

4.2.1.2 Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent pelatihan dan aktivitas manajerial dan variabel dependent kinerja pegawai akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Hasil dari grafik histrogram untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Gambar 4.2. Grafik Histogram Pada gambar 4.2. grafik histogram terlihat bahwa variabel kinerja berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut yang tidak menceng ke kanan ataupun ke kiri. Pada uji normalitas ada dua cara yang dapat digunakan yaitu: 1 Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara b Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil dari analisis Grafik P-Plot uji normalitas adalah sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Gambar 4.3. Hasil Uji Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.3. P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yangdiperoleh berdistribusi normal. 2 Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed α maka data dinyatakan Universitas Sumatera Utara berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.10. hasil uji Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.8. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test UnstandardizedR esidual N 58 Normal Parameters Mean a,,b ,0000000 Std. Deviation 1,74804504 Most Extreme Differences Absolute ,076 Positive ,076 Negative -,073 Kolmogorov-Smirnov Z ,579 Asymp. Sig. 2-tailed ,891 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,02013 Pada tabel 4.8. diatas bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,891 lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi yang didapat adalah berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Universitas Sumatera Utara Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini: Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1,752 1,014 1,727 ,090 Pelatihan ,144 ,047 ,506 3,033 ,004 ,257 3,889 AktivitasManajerial ,210 ,117 ,299 1,790 ,079 ,257 3,889 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber :Hasil Pengolahan SPSS 17,02013 Tabel 4.9. memperlihatkan bahwa VIF 5 yang berarti tidak terjadi masalah multikolinearitas dan Tolerance 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu: 1 Analisis Grafik Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas : Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,02013 Gambar 4.4. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Pada Gambar 4.4. terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2 Analisis Statistik Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel 4.12 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser. Tabel 4.10. Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,914 ,621 1,473 ,146 Pelatihan ,058 ,029 ,516 2,012 ,049 AktivitasManajerial -,121 ,072 -,431 -1,679 ,099 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.10. dapat dilihat bahwa semua variabel bebas berupa pelatihan dan aktivitas manajerial signifikan dengan variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi α sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas.

4.2.3 Uji Hipotesis