Uji Hipotesis Hasil Penelitian

Pada Tabel 4.10. dapat dilihat bahwa semua variabel bebas berupa pelatihan dan aktivitas manajerial signifikan dengan variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi α sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas.

4.2.3 Uji Hipotesis

1. Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu X yang terdiri dari dua variabel yaitu: Pelatihan X 1 , aktivitas manajerial X 2 Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: , secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja pegawai Y. a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H b. Mencari nilai f 1 tabel c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan d. Mencari nilai f hitung e. Kesimpulan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 17,0 Hasil pengujian adalah sebagai berikut: 1 Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent pelatihan dan aktivitas manajerial terhadap variabel dependent kinerja pegawai. = 0 Universitas Sumatera Utara H 1 : b 1 ≠ b 2 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent pelatihan dan aktivitas manajerial terhadap variabel dependent kinerja pegawai. ≠ 0 Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel. H Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: diterima jika f hitung f tabel H pada α = 5 a diterima jika f hitung f tabel Hasil uji f pada α = 5 hitung Tabel 4.11. dapat dilihat pada Tabel 4.13. : Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 268,103 2 134,052 42,331 ,000 a Residual 174,173 55 3,167 Total 442,276 57 a. Predictors: Constant, AktivitasManajerial, Pelatihan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Dari tabel 4.11. dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 42,331 Pada tingkat kesalahan α = 5, nilai F hitung tersebut signifikan. Nilai signifikan 0,000 0,05 pada derajat kebebasan df = 58-3, nilai F tabel = 3,23 Berdasarkan kriteria uji hipotesis jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri dari variabel pelatihan X 1 , dan variabel aktivitas manajerial X 2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Y pada PT.Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu. Universitas Sumatera Utara 2. UJi t Uji Parsial Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X 1 , X 2 H apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Kriteria pengujian sebagai berikut : : b 1 = b 2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 H terhadap variabel terikat Y. a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 Dengan kriteria pengambilan keputusan: terhadap variabel terikat Y. 5 = α pada t t jika diterima H tabel hitung Tabel 4.12. Hasil Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,752 1,014 1,727 ,090 Pelatihan ,144 ,047 ,506 3,033 ,004 AktivitasManajerial ,210 ,117 ,299 1,790 ,079 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Berganda sebagai berikut: Y = 1,752 + 0,144X 1 + 0,210X 2 Dimana: + e Y : Kinerja Pegawai a : Konstanta b 1 -b 3 X : Koefisien regresi 1 X : Pelatihan 2 e : Standard error : Aktivitas Manajerial Universitas Sumatera Utara Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Jika semua pada variabel independen dianggap konstan maka nilai kinerja karyawan Y adalah sebesar 1,752 b. Jika terjadi penambahan terhadap Pelatihan X 1 c. Jika terjadi penambahan terhadap Aktivitas Manajerial X sebesar satu satuan, maka Kinerja Pegawai Y akan meningkat sebesar 0,144. 2 Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat disimpulkan: sebesar satu satuan, maka Kinerja Pegawai Y akan meningkat sebesar 0,210. 1 Variabel Pelatihan X 1 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 3,033 dengan tingkat signifikan 0,004. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 55 58-3 adalah 1,673. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu t hitung t tabel maka H a 2 Variabel Aktivitas Manajerial X diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 3,033 1,673 dan dinyatakan signifikan karena 0,004 0,05. Artinya bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. 2 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 1,790 dengan tingkat signifikan 0.079. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 55 58- 3 adalah 1,673. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu t hitung t tabel maka H a ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 1,790 1,673 dan dinyatakan tidak signifikan karena 0,079 0,05. Artinya bahwa aktivitas manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Universitas Sumatera Utara 3. Pengujian Koefisien Detreminan R 2 2 R pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel pelatihan X 1 , aktivitas manajerial X 2 1 2 ≤ ≤ R terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau kinerja pegawai Y secara bersama-sama, dimana: Tabel 4.13. Determinan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,779 a ,606 ,592 1,77954 a. Predictors: Constant, AktivitasManajerial, Pelatihan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2013 Berdasarkan Tabel 4.13. dapat dilihat bahwa : 1. R sebesar 0,779 berarti hubungan antara variabel pelatihan X 1 dan aktivitas manajerial X 2 2. R Square sebesar 0,606 berarti 60,6 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh pelatihan dan aktivitas manajerial. Sedangkan sisanya 39,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, seperti kompensasi finansial dan nonfinansial langsung serta komitmen organisasi. terhadap kinerja pegawai Y sebesar 79. Artinya hubungan erat. 3. Adjusted R Square sebesar 0,592 berarti 59,2. Sedangkan sisanya 40,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 4. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimate dari hasil pengujian koefisien determinan adalah sebesar 1.77954. Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai

Pelatihan secara parsial uji-t berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu Stabat, hipotesis dalam penelitian ini adalah pelatihan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu Stabat, jika disesuaikan dengan hasil dari penelitian maka hipotesis tersebut diterima karena hasilnya adalah pelatihan yang berpengaruh positif dan signifikan. Selain itu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel pelatihan terhadap variabel kinerja pegawai dilihat dari hasil uji F serentak menunjukkan bahwa variabel bebas yakni pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai. Berdasarkan pembagian kuesioner yang dilakukan, hasil dari pernyataan variabel pelatihan menunjukkan jawaban tertinggi yakni 24 responden 41,4 yang menyatakan setuju pada pernyataan pelatihan mampu memberikan motivasi kepada pegawai dan jumlah yang sama menyatakan kurang setuju pada pernyataan materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap pelatihan telah memberikan motivasi untuk melaksanakan pekerjaan karena bertambahnya pengetahuan setelah mengikuti pelatihan, sehingga motivasi sebagai salah satu hal yang paling dominan disetujui responden berpengaruh terhadap perubahan kinerja ke arah yang lebih baik. Sementara itu jumlah tertinggi yang sama juga menunjukkan bahwa materi pelatihan sebagai hal yang paling dominan kurang disetujui mampu membawa perubahan kinerja pegawai ke arah yang lebih baik, karena materi pelatihan di anggap masih perlu dikembangkan tidak hanya sebatas alat-alat keselamatan kerja tetapi juga kedisiplinan, kepemimpinan, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara