Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aktivitas Manajerial

pemberian pekerjaan, memberikan instruksi-instruksi secara rutin, mendefinisikan masalah-masalah harian, memutuskan hal-hal yang harus dilakukan, mengembangkan prosedur-prosedur baru, memeriksa pekerjaan, memonitoring kinerja data dan melakukan tindakan pencegahan. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia Merupakan kategori perilaku yang sangat penting untuk memperkuat, mendisiplikan, mengatasi konflik, susunan kepegawaian, serta pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Beberapa penerapannya berupa pengalokasian penghargaan-penghargaan formal,memberikan dukungan kelompok, mencari jalan keluar antar kelompok-kelompok kerja, menunjukkan sumber-sumber yang lebih besar dan menjalankan anggota-anggota melalui suatu pekerjaan. 4. Jaringan Networking Dalam hal ini peran pemimpin dilihat dari sosialisasi dan interaksi dengan orang lain. Perilakunya dapat berupa keluhan, desas-desus,menghadiri pertemuan-pertemuan eksternal dan acara-acara komunitas, dan lain sebagainya.

2.2.3 Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aktivitas Manajerial

Proses berlangsungnya aktivitas manajerial oleh seorang pimpinan di organisasinya tidak terlepas dari penerapan fungsi manajemen sebagai bentuk upaya pencapaian tujuan yang terancang secara sistematis. Menurut Terry dalam http:jurnal-dwi-andika-samudra-sakti_jurnal.wordpress.com beberapa fungsi Universitas Sumatera Utara manajemen yang dikenal secara umum dan diterapkan dalam aktivitas manajerial adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan planning Merupakan susunan langkah-langkah secara sistematis dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, adapun beberapa hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam membuat suatu perencanaan adalah : a. Analisis situasi dan identifikasi masalah dengan melihat situasi dan kondisi perusahaan agar tujuan organisasi dapat tercapai, teknik analisis yang digunakan dapat berupa SWOT. b. Menentukan skala prioritas dengan mengutamakan hal-hal yang menjadi prioritas utama dalam perusahaan untuk menjamin keberlangsungan hidup organisasi. c. Menentukan tujuan program agar dapat mengukur pencapaian tujuan yang ditetapkan dan tidak keluar dari jalur pencapaian yang diharapkan. d. Menyusun rencana kerja operasional yang termasuk didalamnya adalah penyusunan anggaran. 2. Pengorganisasian Organizing Diartikan sebagai pembagian tugas-tugas bagi orang yang terlibat dalam kegiatan atau aktivitas organisasi, tugas yang diberikan haruslah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Dalam membuat pengorganisasian di Universitas Sumatera Utara perusahaan maka seorang manajer harus memperhatikan hal-hal berikut ini, diantaranya : a. Menjelaskan kepada seluruh staf mengenai tujuan organisasi yang harus dicapai sehingga dapat dipahami oleh semua pihak dalam organisasi. b. Mendudukkan orang-orang yang berpotensi pada posisi yang tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruhan pencapaian organisasi. c. Menentukan procedural staf dari segi cara kerja dan evaluasi pekerjaan, serta hukuman dan penghargaan yang akan diterima. Selain itu juga menjelaskan semua garis koordinasi yang berlaku di perusahaan. d. Mendelegasikan wewenang sesuai tugas dan fungsi masing-masing staf. 3. Penerapan atau pengaktualisasian actuating Pelaksanaan kerja harus sesuai dengan perencanaan dan ketentuan pengorganisasin yang sebelumnya telah ditetapkan, inti dari pengaktualisasian adalah menggerakkan semua anggota untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan pengaktualisasian seorang manajer dan semua elemen organiasai harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Merasa yakin dan mampu dalam mengambil keputusan Universitas Sumatera Utara b. Mengadakan komunikasi agar ada rasa saling pengertian dan memahami anatara pemimpin dan bawahannya. c. Member semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan agar mereka berani bertindak lebih baik lagi. d. Memilih orang-orang yang berada dalam suatu kelompok kerja secara tepat. e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka tampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan. 4. Pengawasan atau pengendalian controlling Merupakan proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana dengan memantau semua kegiatan anggota dan pihak yang terlibat dalam organisasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengawasan atau pengendalian adalah : a. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian. b. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evalusasi terhadap kinerja serta kompetensi yang telah diperoleh. c. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar yang ditetapkan. d. Melakukan tindakan perbaikan jika terjadi kesalahan atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. e. Meninjau kembali atau menganalisis ulang rencana yang ditetapkan. Pengawasan dapat dibedakan menurut sifat dan waktunya , yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Preventive Control, merupakan pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan kegiatan hingga persiapan yang dilakukan termasuk rekrutmen pegawai. 2. Repressive control, merupakan pengawasan setelah kegiatan berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dicapai dari kegiatan pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi laporan yang didapatkan. 3. Pengawasan saat proses dilakukan, merupakan pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya proses kegiatan di perusahaan sekaligus pengkoreksian agar tidak terjadi penyimpangan. 4. Pengawasan berkala, merupakan pengawasan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan yang telah ditetapkan. 5. Pengawasan mendadak sidak, merupakan pengawasan yang dilakukan pimpinan dalam waktu yang tidak ditentukan, dilakukan secara tiba-tiba untuk melihat kegiatan yang dilakukan bawahan sehari-hari saat bekerja di perusahaan. 6. Pengawasan melekat waskat, merupakan pengawasan yang dilakukan secara khusus dari atasan kepada kondisi ataupun staf-staf tertentu untuk tujuan yang spesifik atau bersifat khusus, untuk menghindari sekecil-sekecilnya penyimpangan yang mungkin terjadi.

2.2.4 Kepemimpinan dalam Aktivitas Manajerial