5.4.3 Hubungan Tingkat Penghasilan Keluarga dengan Kejadian Tuberkulosis
Paru di Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 2012 Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan yang signifikan antara penghasilan
keluarga dengan kejadian tuberkulosis paru, dan diperkirakan penghasilan keluarga merupakan faktor yang melindungi atau protektif dari penyakit tuberkulosis paru.
WHO 2003 menyebutkan bahwa 90 penderita tuberkulosis paru di dunia menyerang kelompok dengan sosial ekonomi lemah atau miskin.
Menurut Achmadi 2010 hubungan tuberkulosis paru dengan kemiskinan adalah bersifat timbal balik, tuberkulosis paru merupakan penyebab kemiskinan dan
karena miskin maka manusia menderita tuberkulosis paru. Kondisi ekonomi itu sendiri mungkin tidak hanya berhubungan secara langsung, namun dapat merupakan
penyebab tidak langsung seperti adanya kondisi gizi buruk serta perumahan yang tidak sehat dan akses terhadap pelayanan kesehatan juga menurun kemampuannya.
Menurut perhitungan rata-rata penderita tuberkulosis kehilangan 3-4 bulan waktu kerja dalam setahun. Mereka juga kehilangan penghasilan setahun secara total
mencapai 30 dari pendapatan rumah tangga. Hal ini menunjukkan faktor ekonomi berperan besar dalam perkembangan
penyakit tuberkulosis paru. sebab penghasilan merupakan langkah masyarakat dalam menentukan hidup yang dipilihnya, salah satunya adalah memilih rumah yang
ditempati.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Karakteristik rumah respoden penderita tuberkulosis paru yaitu kepadatan hunian, ventilasi yang tidak baik 68,6 dan yang baik 6,7, jenis lantai
yang tidak baik 92,3 dan yang baik 35,1, pencahayaan yang tidak baik 100 dan yang baik 10,7, suhu yang tidak baik 84 dan yang baik
16, kelembaban yang tidak baik 88,5 dan yang baik 8,3 2.
Karakteristik responden penderita tuberkulosis paru yaitu tingkat pendidikan rendah 61,5 dan tinggi 37,5, jenis pekerjaan petani
45,4, pedagang 50, buruh 50, pegawai swasta 50, tidak bekerja 52,6 dan tingkat penghasilan keluarga rendah 33,3 dan
penghasilan tinggi 65,4. 3.
Karakteristik rumah responden yang memiliki hubungan yang signifikan adalah kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai , pencahayaan, suhu dan
kelembaban. 4.
Karakteristik responden yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru adalah tingkat penghasilan sedangkan jenis
pekerjaan dan tingkat pendidikan tidak berhubungan secara signifikan.
6.2 Saran