kelembaban yang tidak memenuhi syarat 2,571 kali berisiko terkena tuberkulosis paru dibandingkan dengan rumah yang memiliki kelembaban yang memenuhi syarat.
Hasil yang sama juga didapat dari penelitian Nurhidayah 2007 dimana nilai OR sebesar 18,57 yang artinya kelembaban yang tidak memenuhi syarat akan
berisiko 18,57 kali terkena tuberkulosis paru dibandingkan dengan rumah yang memiliki kelembaban yang memenuhi syarat.
Dari hasil dan beberapa penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kelembaban rumah sangat erat kaitannya dengan kejadian paru karena kelembaban
merupakan media tumbuh mycobakterium tuberkulosis.
5.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
di Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan karakteristik kategori tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan kejadian tuberkulosis paru.
Hal ini menunjukan kurangnya informasi mengenai tuberkulosis paru baik mereka yang berpendidikan tinggi maupun rendah dan tidak adanya jenis pekerjaan
yang spesifik yang dapat menyebabkan tuberkulosis paru karena semua responden berkesempatan untuk terkena tuberkulosis paru, tergantung prilaku yang dapat
mempengaruhi kuman mycobakterium tuberkulosis masuk kedalam tubuh hingga menimbulkan penyakit tuberkulosis paru dan seringnya terpapar dengan faktor risiko
lain yang dapat menimbulkan penyakit tuberkulosis paru. Namun berdasarkan hasil penelitian ada hubungan karakteristik responden
kategori tingkat penghasilan dengan kejadian tuberkulosis paru.
Hal ini menunjukkan faktor ekonomi berperan besar dalam perkembangan penyakit tuberkulosis paru, karena tingkat penghasilan mempengaruhi masyarakat
dalam menentukan pilihannya untuk tinggal di rumah dengan kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
5.4.1 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di
Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan angka kejadian tuberkulosis.
Menurut Notoatmodjo 2003 Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah juga bagi orang tersebut untuk menerima informasi dan pada
akhirnya semakin banyak pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai penyakit tuberkulosis belum
banyak diketahui oleh masyarakat meskipun dengan latar belakang pendidikan tinggi.
5.4.2 Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di
Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 2012 Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis
pekerjaan dengan kejadian tuberkulosis paru. Hal ini menunjukkan jenis pekerjaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
kejadian tuberkulosis paru dikarenakan jenis pekerjaan tidak menimbulkan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan berkembangbiakan mycobacterium tuberkulosis
yang dapat menimbulkan penyakit tuberkulosis paru, meskipun jenis pekerjaan menentukan tingkat penghasilan yang akan mempengaruhi keluarga dalam memilih
tempat tinggal. Namun banyak faktor lain yang menjadi perantara tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian tuberkulosis paru.