2.1.7. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru perlu dilakukan beberapa pemeriksaan seperti:
pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologik dan pemeriksaan laboratorium mikrobiologik.
2.1.7.1. Diagnosis Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa
Diagnosis tuberkulosis paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya dua tiga specimen SPS BTA hasilnya positif. Bila hanya 1 yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto
rontgen dada atau pemeriksaan dahak SPS diulang.
2.1.7.2. Pemeriksaan Klinis
TB disebut juga the great imitator. Oleh karena gejalanya banyak mirip dengan penyakit lainnya. Pada pemeriksaan klinis dibagi atas pemeriksaan gejala
klinis dan pemeriksaan jasmani. 1.
Gejala Klinis Gejala klinis tuberkulosis paru dibagi menjadi 2 dua golongan yaitu:
1 Gejala respiratorik a Batuk ; merupakan gejala yang paling dini dan paling sering dikeluhkan.
Batuk timbul oleh karena bronkus sudah terlibat. Batuk-batuk yang
berlangsung ≥ 3 minggu harus dipikirkan adanya tuberkulosis paru.
b Batuk darah ; darah yang dikeluarkan dapat berupa garis-garis, bercak- bercak atau bahkan dalam jumlah banyak. Batuk darah dapat juga terjadi pada
bronkiektasis dan tumor paru. c Sesak napas ; dijumpai jika proses penyakit sudah lanjut dan terdapat
kerusakan paru yang cukup luas. d Nyeri dada ; timbul apabila sistem persarafan yang terdapat di pleura sudah
terlibat. 2 Gejala sistemik
a Demam ; merupakan gejala yang paling sering dijumpai, biasanya timbul pada sore dan malam hari.
b Gejala sistemik lain seperti keringat malam, anoreksia, malaise, berat badan menurun serta nafsu makan menurun.
2. pemeriksaan jasmani Pemeriksaan jasmani sangat tergantung pada luas lesi dan kelainan struktural
paru yang terinfeksi. Pada permulaan penyakit sulit didapatkan kelainan pada pemeriksaan jasmani. Suara bising napas abnormal dapat berupa dapat berupa suara
bronkial, amforik, ronki basah, suara napas melemah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum. Sedangkan limfadenitis yang disebabkan oleh
M.tuberculosis dapat menyebabkan pembesaran kelenjar limfe dalam beberapa
minggu atau bulan dan selalu disertai nyeri tekan pada nodul yang bersangkutan. Lesi umumnya terletak di sekitar perjalanan vena jugularis, belakang leher ataupun di
daerah supra clavicula.
2.1.7.3. Pemeriksaan Radiologik