Metode Taqrar Faktor-faktor Penunjang Pembelajaran Sains
pendidikan yang diterapkan di pesantren juga ada kesamaan dengan prinsip pengertian pendidikan yang telah dijelaskan di atas. Sehingga
pesantren merupakan lembaga yang bisa dikatakan sebagai wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional.
Pesantren dapat dikatakan sebagai suatu lembaga pendidikan islam yang maju dalam dunia pendidikan Suyoto, 1985: 75. Karena pesantren
merupakan lembaga pendidikan islam yang bertujuan untuk mendalami ilmu agama islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup
keseharian atau disebut tafaqquh fi al-din dengan menekankan pentingnya moral dalam hidup bermasyarakat Daulay, 2001: 8-9. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 122 yang berbunyi :
ف ا ف ًعف كا ف ي ا اكا
لفا قفتي َعفئ ط عق ف ك
َي ع ي آ عج ا قا
ي ي ا
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
Pesantren pada akhir abad ke 20 M dapat dibedakan menjadi lima tipologi yaitu :
1 Pola pertama
Pesantren yang dimaksud dalam pola pertama ini adalah
pesantren yang terdiri dari masjid dan rumah kyai. Pondok pesantren seperti ini masih bersifat sederhana, dimana kyai
mempergunakan masjid atau rumahnya sendiri untuk tempat mengajar. Dalam pondok pesantren tipe ini santri hanya datang
dari daerah sekitar pesantren itu sendiri. Pesantren jenis ini khas untuk kaum sufi pesantren tarekat yang memberikan
pembelajaran bagi anggota tarekat. Pesantren jenis ini tidak memiliki pondokan sebagai asrama sehingga para santri tinggal
bersama di rumah kyai. Pesantren ini merupakan pesantren paling sederhana yang hanya mengajarkan kitab dan sekaligus
merupakan tingkat awal mendirikan pesantren. 2
Pola kedua Pesantren yang dimaksud dalam pola pertama ini adalah
pesantren yang terdiri dari masjid, rumah kyai, dan pondok menginap para santri yang datang dari daerah-daerah yang jauh.
Pesantren jenis kedua ini sudah dilengkapi dengan pondokan dari kayu atau bambu yang terpisah dari rumah kyai dan
memiliki semua komponen yang dimiliki pesantren “klasik”, seperti masjid dan tempat belajar yang terpisah dari pondokan.
3 Pola ketiga
Pesantren yang dimaksud dalam pola ketiga ini adalah pesantren yang terdiri dari masjid, rumah kyai, dan pondok dengan
pembelajaran sistem wetonan dan sorogan. Dalam pesantren