0,70 – 1,00 tinggi
Ruseffendi, H. E. T., 2003
3.7.5 Analisis Deskriptif Lembar Observasi Social Skill
Data dari hasil pengukuran pengembangan social skill siswa dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Kriteria pengembangan social
skill menggunakan rumus sebagai berikut: =
ℎ � ��
ℎ ℎ
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Social Skill Prosentase Nilai
Kriteria 0 skor ≤ 20
20 skor ≤ 40 40 skor ≤ 60
60 skor ≤ 80 80 skor ≤ 100
Sangat kurang Kurang
Cukup Baik
Sangat baik Riduan, 2005
3.7.6 Analisis Data Angket
Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif dikonversikan menjadi skala kuantitatif. Untuk pernyataan
bersifat positif diberi skor tertinggi 4 yang menyatakan Sangat Setuju SS, skor 3 yang menyatakan Setuju S, skor 2 yang menyatakan
Tidak Setuju TS dan skor 1 yang menyatakan Sangat Tidak Setuju STS, dan sebaliknya jika digunakan pernyataan negatif pada daftar
pernyataan pada angket. Data yang terkumpul selanjutnya dijumlahkan dari masing-masing pilihan. Besarnya presentase tanggapan siswa
dihitung dengan rumus: −
� =
� ℎ �
ℎ � �
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Data Angket
Prosentase Nilai Kriteria
25 skor ≤ 40 40 skor ≤ 55
55 skor ≤ 70 70 skor ≤ 85
85 skor ≤ 100 Sangat kurang
Kurang Cukup
Baik Sangat baik
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Taqrar dilaksanakan dengan diskusi, pemecahan masalah, serta mengkaitkan materi pembelajaran dengan materi yang sudah diperoleh di
pesantren bersama teman sekelompok dan didampingi oleh guru atau ustadz. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif dan social skill siswa pada
kedua kelas sampel setelah mengikuti pembelajaran dengan metode taqrar. Penerapan metode taqrar berbasis pesantren dalam pembelajaran sains
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa materi kalor dan perpindahannya dengan harga N-gain sebesar 0,485 pada kelas sampel I dan 0,473 pada kelas
sampel II dengan kategori sedang. Sedangkan peningkatan rata-rata social skill N-Gain sebesar 0,431 pada kelas sampel I dan 0,335 pada kelas sampel II.
Selanjutnya untuk rerata kemampuan social skill pembelajaran sains dengan metode taqrar pada kelas sampel I sebesar 78,36 dengan kriteria baik dan pada
kelas sampel II sebesar 78,21 dengan kriteria baik.
5.2 Saran
Pembelajaran sains dengan menggunakan metode taqrar berbasis pesantren dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil
belajar kognitif dan social skill siswa. Penerapan metode taqrar berbasis pesantren dapat dikembangkan pada topik lain yang sangat berkaitan dengan